CHAPTER 10

36 3 1
                                        

Malam sudah berubah menjadi sore, mereka mengambil penerbangan di malam hari, supaya tidak banyak army yang tahu kalau mereka akan pergi dari Indonesia.

Di sore hari, Zebi sedang mengepak barang-barangnya, Taehyung yang ada dikamar Zebi juga membantunya, karna Taehyung sama sekali tidak membawa barang apa-apa kesini.

Dia juga sudah menyiapkan oleh-oleh untuk orang tuanya dan saudara-saudaranya. Zebi mulai menutup kopernya karna sepertinya sudah tidak ada lagi barang yang harus dibawa.

Tapi dari kejauhan Taehyung melihat topi beruang putih yang sangat sulit ia dapatkan.
"Chagiya!! Kenapa kau melupakan dia?" Taehyung mengambil topi itu dan menaruh diatas kepala wanita itu.

"Aish, aku tidak mau bawa benda aneh ini!" Zebi bersikeras menolak.

"Yak! Kau tidak kasihan padaku? Aku bekerja keras untuk ini!" Taehyung menyilangkan tangannya didepan dada.
"Oke, kalau begitu suit! Yang kalah memakai ini sampai Korea, bagaimana?" Taehyung tersenyum lebar membujuk Zebi.

"Okee!"
Zebi yang merasa tertantang menerima tawaran memalukan ini.

Setelah 2 kali membentuk jari yang sama, akhirnya keluarlah bentuk jari yang berbeda dan akhirnya berhasil membuat Zebi tersenyum, karna kali ini keberuntungan datang padanya. Zebi menari kegirangan diatas kekalahan Taehyung.

Saat mereka sedang asik tiba-tiba Lula adiknya Zebi masuk, dia membawa satu kardus besar berwarna coklat. Dia menyodorkan kardus itu ke Taehyung.
"Oppa! Aku ingin menitip sesuatu, tolong oppa berikan ini ke Hoseok-oppa, dan bilang padanya aku sangat ingin bertemu dengannya, suatu saat nanti."

Taehyung memandang anak yang berumur 12 tahun itu dengan lekat.
"Memang kau ingin sekali bertemu dengan Hoseok oppamu itu?" Anak kecil itu mengangguk beberapa kali dengan cemberut.
"Kalau begitu kenapa harus menunggu suatu saat nanti?"

Ucapan Taehyung membuat anak yang didepannya membesarkan kedua matanya.

Taehyung mengambil HP Zebi di atas ranjang, Zebi yang melihatnya tidak terusik sama sekali.
"Zaman kan sudah modern, lain kali gunakan saja HP kakak mu diam-diam" Taehyung meledek Zebi dan Zebi sudah terbiasa akan hal itu.

"T-tunggu m-maksud oppa?! Aku akan-"
"AAAKKKKHHH" Sebelum menyelesaikan ucapannya Lula berteriak kegirangan, ia mengambil bantal diatas ranjang dan menutup mukanya. Kenapa begitu? Karna Taehyung menunjukan HP Zebi yang sedang menelfon Hoseok bias dari anak itu dengan via Video Call.

"Wae Zeb- AKKHHH" Hoseok terkejut karna ketika ia angkat telfonnya yang ia lihat bukan Zebi ataupun Taehyung, melainkan orang yang ia tidak kenal. Lula pun juga berteriak karna hal yang ia impikan kini terjadi.

"Aish hyung, itu adiknya Zebi! Dia penggemarmu, berilah kesan yang baik. Bukannya berteriak seperti itu! Memalukan sekali~" Taehyung menongolkan wajahnya dilayar HP Zebi, sehingga Hoseok menjadi sedikit tenang.

"Oh" Hoseok kini mengerti.
"H-Hai! Maafkan aku, Siapa namamu?" Hoseok melambaikan tangan dan tersenyum sekarang. Tapi Lula masih tidak percaya, ia menangis kesenangan.
"Aduh maafkan aku, kau menangis karna aku?"

"Oppa! Maaf aku tidak mengerti apa yang oppa katakan, rasanya aku mau menghilang saja! Padahal sudah ada oppa didepan mataku, tapi aku tidak tahu apa yang oppa katakan" Lula tidak bisa berbahasa Korea sama sekali. Lula bisa bicara pada Taehyung karna Taehyung mengerti bahasa Indonesia sedikit.

Taehyung dan Zebi yang melihat anak itu langsung tertawa terbahak-bahak. Dengan seketika Zebi langsung mentranslatekan apa yang Hoseok bilang pada adiknya dan apa yang Lula bilang tadi pada Hoseok. Hoseokpun ikut tertawa.

"Hahahah tidak apa, itu bukan salahmu kok~" ucap Hoseok dari dalam handphone.

"Maaf mengganggu liburan oppa, aku tidak bermaksud" balas Lula.

"Ah tidak, oppa sedang bersantai saja"

"Oh iya oppa, aku sudah nitip dengan Taehyung oppa untuk memberikan hadiah ini padamu. Aku harap oppa senang dengan hadiahku" Lula menunjukan kardus coklat yang besar.

"Tentu saja oppa senang, dan terimakasih"

"Baiklah oppa, selamat berlibur~"

Mereka mematikan hubungan telfon Video itu, tersenyum girang, ia berlari dari kamar Zebi menuju ibunya. Ia menari-nari seperti habis mendapat keajaiban. Dari kejauhan Zebi hanya tersenyum tipis, karna ia sudah lebih dulu merasakan hal itu.

Taehyung yang ada di samping Zebi, memandang Zebi. Ia membisikan sesuatu pada telinga Zebi.
"Panggil aku Oppa juga dong~"

Sontak Zebi terkejut ia memandang Taehyung yang menunjukan aegyo* nya.
"Ah maaf sepertinya kupingku cedera" Zebi meledek Taehyung.

"Yak! Aku kan juga Bias mu dulu" Taehyung menghampiri Zebi, karna Zebi meninggalkan ia sendiri dikamar.





Waktu menunjukan pukul 11 malam, kini mereka akan pergi meninggalkan negara ini. Mereka mulai menaiki pesawat, setelah 5 jam penerbangan mereka sampai di bandara pusat Korea.

Didalam perjalanan Zebi mendapat kabar kalau ia harus kembali ke kantor mulai besok. Karna itu mereka akan mampir kerumah Taehyung di Daegu sebelum kembali ke Seoul.

Setelah perjalanan yang panjang akhirnya mereka sampai di Seoul. Taehyung yang masih menikmati masa liburannya terpaksa ikut Zebi ke Seoul. Entah apa alasannya Taehyung seakan tidak ingin pergi dari kekasihnya.

Menaiki mobil pribadi Taehyung, ia mengantar Zebi sampai apartemen wanita itu, ia melambaikan tangan ketika Zebi sudah turun dari mobil. Ketika wanita itu masuk gedung apartemennya, Taehyung melaju dengan mobilnya menuju dorm.

Sesampainya dia di dorm, Taehyung mengangkat kopernya menuju pintu dorm. Ketika dia membuka pintu Taehyung benar-benar terkejut kalau ada Suga di dalam dorm.
"Hyung?! kok ada disini?"

"Aku gak jadi ke Daegu, Keluargaku yang ke Seoul, kau sendiri kenapa sudah pulang?" Tanya Suga yang sedang ambil minum di meja makan.

"Hmm, Aku memang ingin disini saja" Taehyung mengeles.

"Halah, paling juga karna Zebi, dasar Bucin!" Saat Suga menyelesaikan pembicaraannya tiba-tiba saja terdengar suara pintu terbuka dari arah belakang Kim Taehyung.

Mereka semua melihat ke arah pintu utama, dan terkejut ternyata Jungkook juga sudah kembali kesini tiba-tiba.

"Jungkook!" Ucap Taehyung spontan.

"Lho! Hyung?!" Jungkook juga terkejut, karna Hyungnya ada disini.

"Sama seperti drama -,-" Suga hanya terkekeh kecil dan menaruh gelas yang ia pegang di atas meja.

"Aku males dirumah hyung, kalian tahu tidak? Masa ibu-ku ingin menjodohkan ku dengan Yenna? Yang benar saja?!" -Jungkook

"APAA?!!" Suga dan Taehyung terkejut tapi kemudian terkekeh kecil.

"Aish hyung!" Jungkook melempar tubuhnya di atas sofa ruang tv.
"Aku bahkan juga tidak abis pikir kenapa ibuku seperti itu!"

"Kau harus ajak ibu mu bicara baik-baik. Lagian kau juga sih, memang tidak ada satu perempuan saja yang bisa memikat hati mu?" Taehyung ikut duduk di sofa.

Jungkook yang tadinya berbaring menegakkan tubuhnya, ia duduk sambil berfikir.
"Sebenarnya ada satu perempuan yang berhasil membuat jantungku berdebar"

"Hah?!! Siapa?!" Suga dan Taehyung terkejut dan penasaran.

"D-dia memang tidak cantik tapi aku selalu tersenyum setiap memikirkannya, dan masalahnya ternyata temanku juga mencintainya. Aku tidak tahu harus bagaimana" jelas Jungkook.

"Kalau gitu kau harus duluan menyatakan cintamu dari pada temanmu itu!" Pinta Suga.

"Sudah telat hyung, mereka sudah bersama" Jungkook terlihat lusuh.

"Aish! Bodoh sekali adik kita ini" Taehyung memukul lengan Jungkook.
"Memang siapa sih perempuan itu? Aku mengenalnya apa tidak? Idol? Atau bukan?"

Jungkook memandang Taehyung.
"Entahlah sepertinya iya"

"Zebi?" Tebak Suga hingga membuat mata Jungkook dan Taehyung terbelalak.
Mereka berdua saling pandang..








MY UNIVERSE [FF SAD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang