OO3 : Kantin

2.5K 281 5
                                    


Krinnnggg

Bel istirahat kedua berbunyi. Semua siswa bergegas keluar untuk mengisi perutnya mengingat sekarang adalah waktunya makan siang. Kelas menjadi sepi hanya menyisakan beberapa orang.

" Njun ayok sekarang, bakalan penuh nih kantin" Jeno mendekati Renjun yang sedang mengobrol dengan Haechan.
" Heh ga liat lo Renjun lagi ngobrol sama gue? nyela aja" Haechan melirik Jeno sinis.
" Ape si nyaut aja" Jeno mendekatkan lagi ke Renjun " Njun, jadikan?"
" Yaudah deh sekarang aja" Renjun berdiri.
Jeno tersenyum lebar.
" Loh dek mau kemana?" Lucas tiba tiba datang dan langsung melewati Jeno.
" Err, mau ke kantin.." Renjun tersenyum kecut.
" Yaudah yuk" Lucas merangkul Renjun.
" Woe bang ! Renjun udah janjian sama gue" Jeno berdiri di depan Lucas dan Renjun.
" Janjian?" Lucas menaikan alisnya.
" Ah iya bang Jeno janji bakal traktir Renjun, soalnya tadi Jeno nebeng Renjun" Haechan yang menjelaskan.
" Oh yaudah sekalian aja semuanya di traktir Jeno. Ye ga jen?" Lucas menyenggol bahu Jeno.
" Dih ogah, gue janjinya traktir Renjun doang" Jeno menjawab sinis.
" Duit lo kan banyak Jen, gunain tuh Blackcard" Haechan asal nyeplos.

Jeno terdiam, dia paling benci dengan kalimat itu. Wajahnya berubah menjadi sangat dingin. Renjun yang menyadari langsung menjauh dari Lucas.

" Eum, Yaudah kak aku mau ke kantin dulu sama jeno. Bye" Renjun langsung menarik lengan Jeno.
Lucas hendak mengejar tetapi di cegah oleh Haechan. Ya, Haechan menyadari kesalahannya.














💈Kantin

" Jen maafin Haechan ya, gue tau lo ga suka sama kata kata itu" Renjun menatap Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Jen maafin Haechan ya, gue tau lo ga suka sama kata kata itu" Renjun menatap Jeno.
" Santai aja, ga masalah. Emang faktanya semua orang mandang gue dengan uang" Jeno menundukkan kepalanya dan mengaduk bakso di depannya.
" Sabar ya jen, tapi tapi emang bener g-gue juga gitu soalnya hehehe.. maaf ya" Renjun menyengirkan bibirnya. Jeno menatap sekilas. Lucu.
" Iri gue sama lo, banyak temen, pinter beda sama gue yang punya temen palingan mau manfaatin uang gue" Jeno melahap baksonya.
" Gue juga iri sama lo jen, ga pernah ngerasain yang namanya di tegur guru gara - gara belum bayar spp, ga pernah ngerasain pengen jajan ini itu harus nunggu berbulan bulan, liburan ke luar negeri " Renjun ikut melahap baksonya.
Jeno merespon dengan tawa ringan. Melihat Jeno tertawa akhirnya Renjun lega. Dan suasana menjadi sunyi di antara mereka berdua, mereka sibuk menikmati bakso.

" Gih habisin, bentar lagi masuk. Gue bayar dulu ya" Jeno menuju kasir.

Setelah membayar, Jeno kembali menemui Renjun. Tetapi sudah ada Lucas dan Haechan disana, Jeno sebenarnya sudah malas.
" JENOOOO, GUE MINTA MAAF YA. SUMPAH TADI GUE GA SENGAJA BILANG GITU. MAAF YAAA" Haechan menghampiri Jeno.
" Ga masalah, belum aja gue tampol pake dollar"
Jeno melambaikan tangan meninggalkan Haechan kembali ke kelas.
" SONGONG ANJIR" Haechan mengumpat. Dia mengikuti Jeno kembali ke kelas.

" Kak maaf tadi aku ga ijin sama kamu dulu" Renjun mencembikan bibirnya.
" Hm gapapa dek, aku juga salah si tadi mancing keributan" Lucas mengusap rambut blonde Renjun.
" Ga kok, emang Haechan nya aja yang ngeselin" Renjun mengomel.
" Iya emang si siluman uler hahaaha.. btw dek nanti pulang bareng kakak aja, sepedamu tinggal sekolah aja" Lucas menatap Renjun.
" Tapi kak besok kan libur sekolah, masa sepedanya di tinggal di sini" Renjun bertanya imut.
" Ya gampang dek, besok aku anterin ke sekolah buat ambil sepeda. Sekalian kita kencan" Lucas mengedipkan sebelah matanya.
Renjun menganggukan kepalanya, oya jangan lupa pipi renjun sudah memerah daritadi 😂😂



























" Baik anak - anak, pelajaran kita akhiri sampai disini. Jangan lupa tugasnya di kerjakan, khususnya buat Jeno Ahmad tiga tugas belum dikerjakan. Kalau minggu depan masih belum mengumpulkan, saya akan beri hukuman" Tukas Bu guru.
Seisi kelas tertawa melihat ekspresi Jeno yang terlihat kesal. Setelah itu ketua kelas memberikan aba - aba untuk memberi salam kepada Bu guru.
" Terimakasih cik gu~"

" Akhirnyaaaaa pulaanggg" Haechan meregangkan ototnya.
" Tugas jangan lupa lo kerjain" Tegas Renjun sambil memasukan bukunya ke dalam tas.
" Hari ini lo pulang sama siapa?" Haechan malah mengganti topik. *dasar kamu echan 😒
" Kak Luke" Jawab Renjun singkat.
" Sepeda lo?" Haechan bertanya lagi.
" Gue tinggal, udah ah kebanyakan tanya lo" Renjun mengambil tasnya dan akan bergegas keluar kelas.
" Sensi amat lo Ibu negara" Haechan mempoutkan bibirnya.

" GUE GA MAU PULANG! " Jeno berteriak sangat keras di depan hpnya. Renjun dan Haechan yang hendak keluar menghentikan langkahnya dan melihat Jeno.
" Jen, abang udah di depan sekolah" suara di sebrang telepon.
" GUE GA BAKAL PULANG KALAU MOMMY DADDY BELUM PULANG! " Jeno membanting hpnya sangat keras.
Haechan melotot melihat adegan tersebut. Renjun langsung menarik Haechan keluar.

" Anjir njun gila hp mahal gitu di banting, jiwa miss queen ku meronta" Haechan heboh saat berjalan menuju parkiran.
" Hush udah, bukan urusan kita" Renjun fokus menarik tangan Haechan.

Sesampainya di parkiran, Renjun melihat Lucas sudah menunggu di depan motornya. Dan Haechan pamit duluan karena dia udah di jemput ehemm pacarnya.
" Kak Lukeee" Renjun berlari kecil mendekati Lucas.
" Akhirnya datang juga" Lucas tersenyum lebar.
Lucas memakaikan helm di kepala Renjun dan bergegas mengeluarkan motornya.
" Helm nya di ganti ya?" Renjun bertanya, karena biasanya helm yang dia pakai sedikit kebesaran dan ini pas di kepalanya.
" Iya, Aku beli lagi biar pas sama kamu" Jelas Lucas sambil menyalakan mesin motor. *unch melting acuuu 😔
Renjun menaiki motor. Saat Lucas hendak menjalankan motor. Tiba tiba dari kejauhan terdengar orang berteriak.

" NJUNNNN RENJUNNNN" Yes itu Jeno yang berteriak.


























" Dia lagi bangsat" Gerutu Lucas dalam hati.


















































#TBC

LOVE & RENJUN  [ ✔️ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang