O36 : Pantai

1.3K 94 0
                                    

krinnnggg ~




Renjun terbangun dari tidurnya. Ia meraba raba dimana hpnya.

" Mana sih.."

" Ah ini dia"

Renjun dengan sigap mematikan alarm di hpnya. Melihat sekarang sudah pukul 08.00 pagi. Tidak terlalu siang untuk hari libur. Renjun meletakan lagi hpnya dan kembali tidur.




Ridin' and Rollin' oh baby Reloading ~






Ridin' and Rollin' oh baby Reloading ~








" Ah shit, siapa sih yang telepon!? " Renjun mengambil hp nya dan menerima panggilan.

" Njunn.."

" Astaga chan, masih pagi. Gue mau tidur lagi"

" Sakit.. Gue sampai ga bisa tidur"

" SAT! PAGI PAGI LO NELPON CUMA MAU BILANG KEK GITU?" Renjun berteriak.

"Serius Njun... sakit banget...."

" Iya iya terus gue kudu ngapain chan?"

" Sakit njun.. Tapi... enak..." Haechan tertawa di sebrang sana.

" SIALAN!"

" Lo kalau udah nyoba pas--- bentar, yes hyung? this is just Renjun "

Renjun terdiam menyimak obrolan Haechan dan Mark di sebrang telepon.

" It's still hurt, but it's okay hyung...... You should go to take a shower....... What? NO HYUNG!"

" Chan?"

"You right hyung.... but... but.. OKAY OKAY HERE WE GO AGAIN..... Err njun, gue matiin ya. Happy Holiday!"





pippp ~







" Emang ngeselin lo chan" Renjun meletakan hp nya di atas meja lalu ia berjalan keluar untuk mandi.










































" Hari ini mau kemana yah?" Jisung bertanya kepada Ayah yang sedang menyetir mobil.
" Mau ke mana hayo?" Ayah tertawa.
" Nyebelin banget Ayah" Jisung menepuk kursi Ayah.
" Tinggal ngikut aja kamu dek, ga usah banyak tanya" Yeri menanggapi.
" Ya kan Jisung kepo tau kak!" Jisung memanyunkan bibirnya.
" Njun, kamu udah masukin tiker yang tadi kan?" Bunda menengok belakang ke arah Renjun.
" Udah kok Bun " Renjun tersenyum.
" Ah! Pasti mau ke pantai kan?" Jisung tersenyum penuh kemenangan.
" Sok tau! " Renjun melirik sinis Jisung.
" Abang nyebelin banget. Awas aja nanti " Jisung membuang muka.
" Apa apa? ga takut!" Renjun menjulurkan lidahnya.
" Nyebelin!" Jisung melotot ke arah Renjun.
" Heh udah udah! " Yeri melerai kedua adiknya.

Beberapa jam kemudian Ayah menghentikan mobilnya dan memakirkan di suatu tempat wisata. Ayah turun dari mobil yang di ikuti se isi mobil.

" Ini mah pantai bang!" Jisung melirik Renjun.

Renjun hanya tertawa melihat Jisung yang mudah di bohongi.

" Kak, ikut Bunda dulu yuk ke pasar Ikan. Buat nanti kita makan disini" Bunda menggandeng  Yeri. Yeripun hanya menuruti Bundanya.
" Jisung sama Renjun tolong bawain barang - barang ini ya. Sekalian cari tempat yang sejuk. Ayah mau ke kamar mandi bentar" Ayah tersenyum lalu bergegas pergi.

" Dek, kamu bawa karpet ya. Aku bawa cemilannya aja" Renjun menepuk bahu Jisung.
" Loh, aku kan adek bang. Masa bawaannya lebih berat" Jisung menyilangkan tangannya.
" Tapi badan kamu dek, lebih gede" Renjun tertawa. Tanpa menunggu jawaban, Renjun langsung membawa camilan dan berlari meninggalkan Jisung.
" ABANG NYEBELIN!" Jisung berteriak.
Renjun masih berlari. " AYO KEJAR!"
" AWAS AJA!" Jisung mengangkat karpet sambil berlari mengejar Renjun.
" CEMEN!" Renjun tertawa terbahak - bahak melihat adiknya bersusah payah berlari.
" CAPEK TAU BANG!" Jisung menjatuhkan karpet yang ia bawa. " Saatnya balas dendam!" Jisung menarik badan Renjun dan menggelitiki badan mungil kakaknya itu.
" Dek....Dek...Hahahahaa.. Ampun... Ampunn" Renjun memukuli tangan Jisung.
" Rasain, rasain!" Giliran Jisung yang tertawa terbahak - bahak.
Renjun mendorong badan Jisung sekuat tenaga. Berhasil. Jisung sedikit terdorong, Renjun langsung berlari menyelamatkan diri.

" AYO KEJAR KEJAR"

" ABANG!!"

" HAHAHAHAHA.. KEJAR"















bugggg ~










" Aduh!" Renjun terjatuh.
" Abang!" Jisung mendekat Renjun dan menolongnya. "Bang, gapapa kan?"

" Maaf - maaf, saya ga sengaja"

Renjun menatap orang tersebut. " Iya gapapa, sorry tadi saya yang larinya ga liat - liat"
" Ga ada yang luka kan?" Orang tersebut mendekati Renjun.
" Ga kok, gapapa" Renjun berdiri dan tersenyum.
" Oh yaudah, maaf sekali lagi. Saya lagi buru - buru, permisi" Orang tersebut tersenyum lalu berjalan pergi.
" EH EH TUNGGU!" Jisung berteriak memanggil orang tersebut.

Orang tersebut menoleh.

" Dek! ngapain sih" Renjun memukul lengan Jisung.
" Saya kaya pernah liat kamu" Jisung mendekati orang tersebut.
" Loh iya?" Orang tersebut menatap Jisung sesakma. Memastikan apakah ia pernah bertemu Jisung sebelumnya.
" Nama kamu siapa? Saya Jisung, pernah inget? " Jisung dengan segala kepedeannya.
" Eh eh, maap ya. Adik saya ini, emang sok kenal sok dekat.. hehehe permisi " Renjun mendorong badan Jisung.
" Apaan sih bang. Ingatanku tuh ga pernah salah. Aku pernah liat dia! " Jisung menahan badannya.
" Saya Jaemin. Tapi saya ga ingat nama Jisung" Jaemin tersenyum.
" Tuh kan! malu maluin aja!" Renjun mencubit lengan Jisung.
" Sakit bang!" Jisung menatap tajam Renjun. " Jaemin ya? eummm.... sumpah deh kaya pernah liat kamu" Jisung menyilangkan tangannya.
" Mungkin kita pernah ketemu, tapi sayanya yang lupa" Jaemin terkekeh.
" Tapi dimana ya.." Jisung menatap Jaemin.








" JAEM! LAMA BANGET LO NJIR! "






Jaemin menengok ke sumber suara. " Maaf Jeno. Otw kesana"

"JENO?" Renjun dan Jisung berteriak bersamaan.

" Ngapain aja si lo hah" Jeno mendekati Jaemin dan Jeno melihat orang yang ada di depan Jaemin.

" RENJUN!"

" Jeno..."




















# TBC

LOVE & RENJUN  [ ✔️ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang