O3O : Maaf Pangeran Kecil

1.3K 94 0
                                    

Jeno memasuki rumahnya lalu membersihkan diri. Dia melihat Daddy yang ternyata sudah ada di rumah.

" Loh Dad? kok ga ngabarin mau pulang? " Jeno mendekati Daddy.
" Jeno duduk" Daddy menunjuk sofa yang ada di depannya.

Jeno langsung duduk di sofa tersebut.

" Siapa Renjun?" Daddy menyilangkan tangannya.
" Kok tiba - tiba tanya Renjun?" Jeno menaikkan alisnya.
" Jauhin dia! Daddy udah tau semuanya" Daddy menatap dingin Jeno.
" Ga bisa Dad. Aku say---"
" Ga, ga ada alasan apapun!" Daddy memejamkan matanya.
" Dad! Ga bisa dad! AKU SAYANG DIA. AKU GA PEDULI AKU SAYANG DIA!" Jeno berteriak.
" Kamu bodoh Jeno, dia cuma manfaatin kamu. Daddy akan mindahin sekolah kamu dan menjodohkan kamu" Daddy masih memejamkan matanya.
" DADDY GA NGERTI! KITA SALING MENCINTAI DAD. GA ADA KATA MANFAATIN. GA ADA DAD!" Jeno menggebrak meja.
" Jauhin dia atau--------"
"  ATAU APA HAH? CORET JENO DARI HARTA WARISAN? SILAHKAN! JENO GA PEDULI ATAU DADDY MAU NGUSIR JENO? GA PEDULI" Jeno berteriak sangat keras.

Daddy membuka matanya dan menatap Jeno. "Atau Daddy hancurkan keluarga Renjun?"

Jeno terdiam. Dia terduduk lemas di sofa. Melihat Renjun menangis saja Jeno ingin mati rasanya, apalagi sampai Daddy nya menghancurkan kebahagiaan Renjun.

" Gimana? Tinggal pilih ikuti kata Daddy atau melihat Renjun dan keluarga nya hancur? " Daddy mendekati Jeno dan menepuk bahunya.

Jeno terdiam.

" Daddy kasih waktu Dua jam. Kalau sampai Dua jam itu kamu tidak memutuskan hubunganmu sama Renjun. Daddy akan menghancurkan keluarga Renjun " Daddy pergi meninggalkan Jeno.



































Jeno menatap foto polaroidnya dengan Renjun.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baru kemarin rasanya Jeno bahagia, sudah mendapatkan lampu hijau dari keluarga Renjun, sudah mendapatkan hati Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baru kemarin rasanya Jeno bahagia, sudah mendapatkan lampu hijau dari keluarga Renjun, sudah mendapatkan hati Renjun. Menghabiskan waktu bersama. Dan berjanji agar tetap bersama sampai akhir. Tapi semuanya menjadi omong kosong sekarang.

Jeno mengusap air matanya. Jeno melihat jam dinding, tersisa satu jam. Jarak rumahnya dengan Renjun setengah jam. Jeno memakai jaketnya, mengatur nafasnya sebisa mungkin. Sebisa mungkin agar nanti ia tidak menangis.

Jeno membuka garasi, menaiki motor dan menjalankannya dengan tergesa - gesa.

" Maafin aku, pangeran kecil.. aku mencintaimu.. "






















# TBC 

LOVE & RENJUN  [ ✔️ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang