Neila POV
Nama gue neila stefania dwijaya. Nama belakang gue di ambil dari nama kedua orang tua gue Syakira stefania dan Darwin dwijaya. Gue terlahir di keluarga yang ga kaya ga miskin juga, jadi ya keluarga gue keluarga cukup dan kadang suka so' kaya. Ups kalau itu nyokap gue, biasalah ibu sosialita selalu pengen terlihat mewah di depan orang.
Gue tinggal bareng sama nyokap, bokap gue jarang ada di rumah. Dia selalu kerja, kerja, kerja dan terus aja kerja sampai lupa kalau masih ada keluarga yang setiap saat nunggu kepulangannya. Bokap selalu pulang ke rumah setiap satu bulan sekali itupun cuma tiga sampai empat hari habis itu dia pasti pergi lagi. Terkadang juga waktu bokap pulang gue lagi ga di rumah jadi kita jarang banget ketemu.
Gue akui bokap emang pekerja keras banget tapi gue sebagai anak selalu ngerasa ga punya seorang papah. Karena gue sama bokap jarang banget ketemu kita selalu canggung kalau ketemu, gue aja sampai ngerasa dia bukan bokap gue. Durhaka gue jadi anak.
Kalau nyokap dia berarti banget dalam hidup gue, dia satu-satunya yang bisa ngertiin gue dan malaikat banget sih buat gue.
Di sekolah gue terkenal dengan cewek yang suka bikin onar, banyak juga yang bilang kalau gue bad girl termasuk kedua temen gue Della dan Luna, padahal mereka berdua ga jauh beda sama gue.
Jangan salah dari kita bertiga ada yang lebih rusuh, siapa lagi kalau bukan geng cabe si Audy. Mereka tuh pengen kaya gue sama temen-temen gue cuma gagal jadi ya mereka tuh bad girl gagal yang jatohnya jadi cabe-cabean.Padahal jauh sebelum itu dia ga kaya Audy sekarang, dia lebih cupu karena jarang sekali bergaul. Bahkan gue ga tau kalau gue punya temen satu angkatan yang bernama Audy, gue baru tau dia karena dia yang sekarang. Audy cabe-cabean itu panggilan yang gue juluki ke dia.
Hilbert high school. Itu nama sekolah gue, sekolah elit dan ternama. Nama sekolahnya di ambil dari nama keluarga pemilik sekolah, gue juga gatau persis siapa pemilik sekolah itu. Cuma gue sering liat kakek tua yang suka berkunjung ke sekolah, kata anak-anak yang lain sih itu pemiliknya. Ya gue ga terlalu peduli, lagian gue kenal dia juga ga akan bikin gue dapet duit banyak.
Skip
Gue sama Audy itu ga pernah bisa akur, selalu aja ada bahan pertengkaran di antara gue sama dia. dia suka banget sama si ketos Gilang Anggara anak dari kepala sekolah yaitu Yunita Anggraeni yang terkenal sebagai kepsek terjutek seantero Hilbert high school. Ibunya aja udah jutek udah kebayang dong anaknya kaya gimana, so' jadi cowo dingin gitu tapi menurut gue gaya dia tuh lebih ke tengil. Ini cuma asumsi gue, karena kalau kata orang lain si Gilang tuh cool.
Gue yakin sih si Gilang jadi ketua OSIS karena dia anak kepsek. Ga mungkin juga cowo tengil kaya dia terpilih karena suara siswa, ini cuma prasangka buruk gue aja jangan percaya sama gue percaya itu sama tuhan.
Tapi Gilang memang pintar dan memiliki tutur kata yang sopan. Ah entahlah semua sikap baiknya sama sekali tidak membuat gue tertarik sama gilang.
Gue berbanding terbalik sama audy, kalau dia tergila-gila banget sama si Gilang gue engga sama sekali. Sumpah gayanya bikin gue muak, tapi dia selalu baik sama gue. selama dua tahun gue sekolah di Hilbert high school gue belum nemuin cowo yang gantengnya kaya pemain film Hollywood. Sekolah aja elit cowo ganteng ga ada.
Kisah gue berawal dari sini
Bersambung
Sekian untuk prolog.
Sebelumnya aku mau minta maaf buat kalian yang baca cerita di lapak ini, soalnya aku un publis semua chapternya😥
Aku sedikit ngerubah alurnya, jadi aku mulai lagi dari awal. Tapi tenang aja ga banyak ko yang aku rubah, pokonya selalu stay tunggu cerita ini terus berlangsung sampai ending ya guys🙃
Setelah ini aku bakal update satu Minggu sekali, aku akan up di hari Sabtu atau engga Minggu.. pokoknya stay tune guys luvluv😍💓
Salam sayang untuk semua readers💛
KAMU SEDANG MEMBACA
my possesive teacher
RomanceTidak ada yang menyangka atas apa yang neila alami. Mendapatkan sosok suami yang tak bukan adalah gurunya sendiri. Guru yang ia juluki dengan sebutan guru possesive, karena ia selalu melarang segala sesuatu yang neila lakukan. Dari puluhan guru dan...