Tiga [kesalahan]

46 2 3
                                    

" jika seperti ini aku merasa menjadi orang yang tidak berguna. Selalu membuat orang di sekitar bersedih"

Selamat membaca

Bagian tiga

[Kesalahan]

***

Neila mengerjapkan mata, kepalanya terasa masih sangat berat. Gadis itu berusaha untuk bangun.

Neila menjambak rambutnya ketika ingat apa yang sudah dia lakukan semalam. Dirinya pergi ke bar walaupun sama sekali tidak minum, tetap saja neila salah memilih tempat itu untuk menenangkan diri.

Malam itu kali pertama neila pergi ke bar, dirinya sendiri tidak tau apa yang membuat neila ingin pergi ke tempat itu.


Flashback on*

Neila terus memaki dirinya sendiri saat berada di dalam mobil menuju rumah. Semua yang di bilang Yunita hinggap di pikirannya.

Begitu tidak bergunanya hidup neila, hanya menyusahkan banyak orang. Neila terus berfikir apa selama ini ibunya malu memiliki anak seperi neila.

Beban ibunya sudah cukup banyak harusnya neila menyadari itu dari lama. Di tinggalkan oleh suami karena harus pergi mencari nafkah, mengurus dan mendidik neila seorang diri.

Mungkin benar yang di katakan Audy, Darwin pergi karena neila yang nakal, neila yang sulit di atur, neila yang selalu membangkang sewaktu kecil, dan banyak hal lagi.

Karena itu seharusnya neila sadar, dianya harus sedikit mengerti keadaan ibunya. Disaat ada suatu masalah mungkin saja Syakira akan menutupi semuanya dari neila, karena seorang ibu tidak akan tega melihat anaknya ikut khawatir dengan yang sedang ibunya alami.

Neila memang sangat bodoh, dia di bodohi dengan wajah ceria ibunya setiap saat. Neila seharusnya tau di balik wajah ceria yang selalu berbinar itu ada seribu luka yang Syakira tutupi rapat-rapat.

Dengan bodohnya neila malah tidak menyadari semua itu, bersenang-senang sesuai keinginannya. Melakukan sesuatu tanpa berpikir terlebih dahulu.

Neila memukul stir dan mengumpat. Gadis itu tidak berhenti menyalahkan diri sendiri, airmata tak kalah dengan terus mengalir membasahi pipinya.

Ketika sampai di rumah neila memarkirkan mobilnya asal, neila berlari dan ingin segera menemui ibunya lalu meminta maaf.

Saat membuka pintu kamar ibunya, neila mendengar percakapan ibunya dengan seseorang. Neila yakin jika telfon itu dari ayahnya.

"Kamu gila Darwin?

".........."

"Ga kaya gini caranya Darwin, ayolah masih ada cara lain tanpa harus kamu ninggalin aku sama neila"

"..........."

Neila membekap mulutnya tidak percaya, dia menahan Isak tangisnya agar tidak terdengar oleh ibunya. Rasanya sakit, pedih.

my possesive teacher Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang