Lima [pertemuan]

29 1 0
                                    

" ganteng doang percuma kalau nyebelin"


Selamat membaca


Bagian lima



[ Pertemuan ]



***


"Neilaaaa...."

Teriakan dari luar kamar membuat gadis mungil yang sedang meringkuk di atas ranjangnya menutup telinga dan menarik selimutnya untuk menutupi wajah cantiknya.

Tidak lama kemudian suara gedoran pintu terdengar dan itu sangat mengganggu.

"Neila... Bangun!! Mamah dari setengah jam lalu bangunin kamu dan sampai sekarang kamu belum bangun juga" teriak wanita paruh baya di depan kamar neila.

"Neila buka mata kamu!! Liat jam berapa! Bisa banget ya kamu ngunci pintu kamar" maki Syakira dia adalah ibu dari seorang neila stefania dwijaya.

Neila menghela nafasnya panjang sebelum benar-benar membuka matanya lebar. Tangannya meraba jam weker yang terletak di atas nakasnya.

"Udah telat juga ngapain sekolah" ucapnya sambil mengucek-ngucek matanya.

"Neila! Kamu ngedenger mamah ga sih. Ini hari pertama kamu sekolah lagi setelah di skors" suara teriakan dari luar membuat neila berdecak.

Ah neila hampir lupa jika hari ini dirinya harus kembali ke sekolah. Karena waktu skorsnya sudah habis, jika di beri waktu tambahan skors neila akan menerimanya dengan senang hati. Walaupun diam di rumah sedikit membosankan tetapi setidaknya dia tidak harus bertemu dengan orang-orang menyebalkan di sekolah dan juga tidak harus cape-cape memahami materi yang di berikan guru.

"Iya mah. Ini nei mau siap-siap"

"Cepet. Nanti telat"

Dengan malas neila berjalan ke arah wastafel di kamar mandi, gadis itu hanya menggosok gigi dan mencuci muka ala kadarnya. Namanya orang cantik ga mandi juga tetap cantik.

jika neila mandi bisa-bisa satu jam kemudian baru selesai, kalau di tanya kenapa selalu lama saat mandi neila hanya menjawab ' cewe cantik mandinya harus bersih jadi wajar kalau lama ' alibi seorang neila.

Dengan gerakan normal seolah dirinya sedang tidak di kejar waktu neila memoles bedak di wajahnya dan memakai lipbam hanya sekedar untuk membuatnya bibirnya tidak kering.

Rambut kemerahan yang tadi terurai neila Cepol asal tanpa di sisir terlebih dahulu, neila memang sangat jorok. Neila menuruni anak tangga lalu duduk di depan meja makan.

Syakira mengernyitkan dahinya bingung " kamu ngapain duduk, udah terlambat "

"Nei mau sarapan dulu mah. Lagian udah telat juga percuma ke sekolah palingan gerbangnya udah di tutup" ucap neila santai gadis itu mengambil selembar roti lalu memolesnya dengan selai.

"Neila sarapan itu bisa di sekolah, yang penting sekarang kamu berangkat ya" Syakira mengambil alih roti yang neila pegang tadi.

"Tapi mah"

"Udah sanah berangkat"

Neila mendengus sebal. Ibu macam apa ini membiarkan anaknya berangkat sekolah tanpa sarapan terlebih dahulu.

"Yaudah nei berangkat" neila mencium punggung tangan Syakira dan tak lupa mencium kedua pipi ibunya itu.

"Hati-hati ya sayang. Jangan ngebut bawa mobilnya, jangan buat ulah nanti di di skors lagi"

my possesive teacher Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang