Delapan [pengunduran]

21 1 0
                                    

"sebuah pencapaian tidak akan berarti apa-apa jika bukan hasil sendiri"


Selamat membaca

Bagian delapan

[Pengunduran]

***

Helaan nafas Gilang terdengar gusar, surat pengunduran diri sudah ia pegang sejak tadi. Namun setengah jam berlalu Gilang masih saja diam di dalam mobil. Keputusannya sudah bulat akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua OSIS, seharusnya Gilang menyadari bahwa yang di lakukan ibunya salah.

Gilang juga tahu jika dirinya mengundurkan diri secara tiba-tiba akan mengundang pertanyaan seluruh guru dan siswa siswi Hilbert high school. Mungkin juga akan mengundang perhatian Chandra, selaku pemilik sekolah ini.

Sudah pasti Yunita akan sangat murka kepadanya, lagi pula dirinya menjadi ketua OSIS saat ini hanya keinginan Yunita semata. Ibunya memiliki obsesi tinggi untuk menjadi orang terpandang di Hilbert high school.

Gilang sudah memantapkan niatnya, dia keluar dari mobil dengan jalan gontai. Beberapa orang menyapanya ramah Gilang sudah biasa mendapat sapaan hangat dari setiap orang di sekolah ini. Mungkin setelah dirinya mengundurkan diri Gilang akan menjadi orang yang terpencil, tidak akan ada lagi sapaan hangat dari banyak orang.

Sesampainya Gilang di ruangan OSIS dirinya bisa melihat anggota OSIS yang lain sudah berkumpul menunggu dirinya. Pagi ini anggota OSIS memang mengadakan rapat untuk mempersiapkan acara ulang tahun sekolah.

Namun dengan jahatnya saat OSIS akan mengadakan acara besar, Gilang malah berniat akan mengundurkan diri. Tapi inilah keputusan gilang, sudah tidak ada lagi yang bisa menghalanginya. Gilang pun sudah menerima jika nantinya dia akan di anggap tidak bertanggung jawab dengan tugasnya.

"Akhirnya Dateng juga Lo Lang" tegur salah satu dari mereka. Gilang hanya tersenyum masam.

Rapat pagi ini Gilang biarkan berjalan sesuai rangkaian acara yang akan di laksanakan pada hari ulang tahun sekolah. Gilang pun ikut berpendapat, setidaknya sebelum dirinya mengundurkan diri Gilang masih memberikan pendapat dan nasehat untuk semua anggota OSIS.

Setelah rapat dan semua pendapat sudah di bicarakan dan sudah di tetapkan akan berjalan bagaimana akhirnya Gilang bisa membicarakan soal pengunduran dirinya. Sedikit berat memang tapi mau gimana lagi.

"Boleh ya gue minta waktu kalian bentar" ucap Gilang disaat anggota yang lain akan beranjak meninggalkan ruangan OSIS.

Mendengar ucapan Gilang tadi semua orang yang berniat akan pergi kembali duduk. Gilang menghela nafas panjang sebelum mengucapkan semuanya.

Di simpannya surat pengunduran diri di atas meja, membuat semua orang yang melihatnya bertanya-tanya. "Maaf semuanya. Dengan berat hati gue harus bilang ini. Gue akan mengundurkan diri dari jabatan gue"

Ucapan Gilang membuat ruangan menjadi mencekam seketika, semua orang yang ada di ruangan itu melemparkan tatapan tak percaya.

"Kenapa Lang?"

"Oh ayolah Lang. Saat ini bukan waktunya becanda"

"Minggu depan kita punya event besar loh"

"Lo becanda pasti"

"Parah si Lo.. prank kan"

Gilang menghela nafas gusar "please guys, gue lagi serius"

"Wah lo udah bener-bener gila" ucap seseorang

my possesive teacher Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang