Jaehyun membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Kegiatan singkat di kampus barunya ternyata cukup melelahkan. Apartemennya cukup sepi. Ya tentu saja, karena dia hanya tinggal sendiri. Merasa lapar, Jaehyun bangkit lalu menuju dapur sekedar mencari beberapa makanan untuk mengganjal perutnya yang sudah kelaparan. Hanya beberapa buah mie instan yang dia temukan. Apa boleh buat, dia cukup malas untuk berbelanja atau membeli makanan di luar. Akhirnya satu buah mie rebus dia masak saat itu juga. Setelah 10 menit bergulat dengan masakannya. Jaehyun mendudukan dirinya di sofa, menyalakan tv, dan memakan santai mie hasil rebusannya dengan tontonan random yang entah diapun tidak begitu paham acara apa yang sebenarnya sedang dia tonton, hanya agar apartemennya tidak begitu sepi.
Setelah selesai dengan makanannya, Jaehyun merasa bosan, lalu kembali merebahkan tubuhnya pada ranjang yang hanya ada satu satunya di ruangan itu. Sesekali dia merogoh saku celananya untuk memeriksa ponselnya. Tanpa ia sadari ternyata sudah ada beberapa notifikasi pesan masuk di ponselnya. Dibukanya salah satu pesan dari nomor yang menurutnya asing. Ada sebuah foto dan informasi yang dia temukan dibalik pesan itu.
Kim Doyoung 01 Februari 1996
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jaehyun mengernyitkan dahinya tidak mengerti dengan isi pesan itu. Hanya saja wajah yang terpampang jelas pada foto itu sangat tidak asing bagi Jaehyun.
Notifikasi baru muncul memenuhi layar ponselnya, rupanya itu satu pesan dari ibunya.
Mama
Bagaimana, apa kau sudah mendapatkan informasi tentang calonmu?
Sebuah senyuman tiba tiba mengembang pada wajahnya setelah membaca pesan itu. Setelah mengerti dengan pesan dari nomor asing yang dia terima, Jaehyun tiba tiba merasa senang entah karena apa. Apa takdir semenggemaskan ini? Seseorang yang akhir akhir ini dia perhatikan justru adalah seseorang yang akan dijodohkan dengannya, bagaimana dia tidak senang? Dia benar benar harus berterima kasih kepada ibunya setelah ini. Jaehyun kembali mengalihkan atensinya pada foto di layar ponselnya, senyuman kembali mengembang di wajahnya. Tanpa pikir panjang, Jaehyun langsung menghubungi nomor tersebut, dia ingin informasi lebih. Tentang dimana orang itu tinggal dan hal apa yang dia suka. Oh tunggu! Jaehyun kembali memutar ingatannya. Seorang yang ada di layar ponselnya itu bukannya sudah memiliki seorang kekasih? Selama menunggu panggilannya di jawab, Jaehyun tampak ragu ketika mengingat kejadian yang menimpanya di kampus hari itu, apakah semuanya akan baik baik saja? Masa bodo dengan hal itu, yang lebih penting saat ini yaitu dirinya harus sesegera mungkin menemui calonnya, seperti yang ibunya pinta.
