douze

2K 297 24
                                    








'lequel j'aime'











🎃

Taeyong menutup pelan pintu apartemennya, ah tidak.. pintu apartemen milik Ten maksudnya. Sebelum dia benar benar berangkat untuk bekerja, dia mematung sejenak di depan pintu apartemen yang masih belum benar benar dia tutup itu. Tiba tiba saja ingatannya kembali memutar kejadian kemarin yang kini membuat kepalanya sedikit pusing.

"Kau, mengingat sesuatu?" Tanya Ten khawatir

"Entahlah, nama itu cukup mengganggu" Ten menghela nafas berat

"Sudahlah, jangan terlalu banyak berpikir, sebaiknya kau istirahat"

Kini Taeyong benar benar menutup rapat apartemen itu, dan menepis jauh pikiran pikiran yang membuatnya pusing sekarang. Baru beberapa langkah dia berjalan, Taeyong terhenti ketika melihat seseorang yang tampak tak asing sedang berdiri tidak jauh dari posisinya sekarang.

"Itu kan..?" Taeyong tersenyum lalu tanpa ragu langsung menghampiri orang tersebut.

"Hey!" Sapanya begitu semangat. Seseorang yang merasa dirinya terpanggil menoleh pada sumber suara, meskipum dirinya sendiripun tidak yakin, apakah orang itu benar benar memanggilnya.

"Kau memanggilku?" Tanyanya ragu, tapi pandangannya entah ia arahkan ke mana. Taeyong mengangguk menjawab pertanyaan itu, tetapi orang dihadapannya memandang pada arah yang berlawanan.

"Aku di sini!" Seru Taeyong, lalu mengibas ngibaskan tangannya pada wajah lelaki yang diajaknya berbicara itu. Sedangkan lawan bicaranya masih berusaha mencari sumber suara.

Melihat lawan bicaranya kesulitan menemukan sudut pandangnya, Taeyong meraba tangan orang di hadapannya, dan menuntunnya agar mereka saling berhadapan.

"Aku, di sini"

"Kau, siapa?" Tanya orang itu padanya.

"Kau tidak mengenal suaraku?" Jawab Taeyong mencoba menggoda.

"Suara ini.." lawan bicara Taeyong sedikit terdiam cukup lama, sepertinya dia sedang mengingat ingat sesuatu. Tak lama dia menggeleng pelan.

"Aku mengenal seseorang yang memiliki suara persis seperti dirimu" lanjutnya lalu mengangkat tangannya, meraba wajah Taeyong di hadapannya.

"Kau.. sangat mirip dengannya.." tiba tiba orang itu mengelus lembut pipi Taeyong dan membuat Taeyong terpaku.

"M-maaf.." orang itu langsung menjauhkan tangannya ketika dirinya menyadari hal yang dia lakukan itu tidak wajar terhadap orang asing.

Taeyongpun tersadar dari lamunannya dan melirik jam di tangannya.

"Oh shit! Aku terlambat!" Diliriknya kembali lawan bicaranya yang masih berdiri di hadapannya

"Maaf, aku harus segera pergi!" Tanpa berpikir hal yang lain Taeyong langsung bergegas pergi.

"Oh iya! Namaku Taehyun.. Lee Taehyun!" Teriaknya dari kejauhan sambil berlari. Lawan bicaranya itu hanya terkekeh mendengarnya.

"Lee  Taehyun.." gumamnya pelan. Lalu kembali berjalan meraba dinding di sampingnya.

"Hyung!" Doyoung tersenyum dan menoleh mencari sumber suara yang menurutnya sangat tidak asing. Jaehyun menghampiri Doyoung dengan sedikit berlari dan mendapati orang itu masih berdiri dengan senyuman di wajahnya.

"Maaf, kau menunggu lama?" Doyoung hanya menggeleng lalu dia dapat merasakan Jaehyun sudah menggenggamnya dan menuntunnya pelan.

"Sudah ku katakan, kau tunggu saja di dalam" omel Jaehyun sedikit cemas ketika mendapati Doyoung sedang berdiri sendirian menunggunya.

Aveugle ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang