SS | Chapter 15

3.3K 255 29
                                    


^^Cuma dapet 3700 kata aja nulisnya sampe sebulan lebih, dasar Aku





Enjoy 🧚‍♀️




🍭🍭🍭







Liburan Seventeen ini murni layaknya sekelompok sohib yang sedang traveling.
Tidak ada scene  yang sebelumnya dirancang seperti syuting program variety show mereka, Going Seventeen.
Mereka bergerak bebas menikmati alam tanpa harus memikirkan misi yang harus diselesaikan.
Sejumlah tawa dan candaan tak ubahnya membuat mereka lupa diri kalau sekarang sudah waktunya makan siang.

Deburan ombak laut disertai sepoinya angin di pantai seolah menjadikan momen liburan mereka kali ini sempurna.
Meski hanya tersisa beberapa jam lagi waktu liburan, mereka memanfaatkan nya dengan berbelanja ke sebuah pasar swalayan untuk membeli daging sapi Korea.
Untuk menutup hari mereka memutuskan untuk mengadakan pesta barbekyu dirumah nenek Wonwoo.

Sementara itu di pantai yang sama namun beda tempat Sowon dan Sewon beserta Paman dan Bibi nya sedang duduk di meja sebuah vila menyantap makan siang mereka sambil memandangi genangan air berwarna biru yang berombak itu.

Ada sosok yang sangat Sowon rindukan ketika mata nya melihat ke seberang lautan sana.
Andaikan saja Ia bisa menikmati pemandangan seperti ini bersama Pria nya.
Sowon memperhatikan putranya yang sudah selesai makan sejak tadi dan bermain di pinggiran pantai bersama Paman.

Sang Bibi ikut tersenyum melihat Suami dan bocah tampan yang memanggilnya nenek tersebut.

"Sudah berapa lama Wonwoo tidak pulang?" tanya Bibi membuka pembicaraan.

"Mungkin sudah sekitar 4 minggu yang lalu? Begitu meninggalkan rumah dia langsung terbang ke negara lain," jawab Sowon.

"Bibi sangat ingin tau keadaan dirumah saat Wonwoo tidak ada, apa Sewon jadi anak nakal?"

Sowon menggeleng mantap, "Semua baik-baik saja Bi, Sewon bahkan lebih dewasa daripada Papanya,"

"Masa Iya Sowon?,"

"Iya, Dia seperti bodyguard cilik,"

Sang Bibi tertawa lepas ketika Sowon mulai menceritakan kejadian-kejadian lucu saat mereka berada dirumah dan hanya berdua.

"Astaga, sifat buruk Wonwoo menurun juga ternyata pada Sewon,"

"Akupun heran, padahal saat Aku hamil Sewon Dia jarang sekali pulang bahkan ketika aku melahirkan pun dia tidak ada disampingku, tapi kenapa Sewon bisa begitu mirip dengannya?" Sowon hanya tersenyum geli memikirkan semua kejadian dimasa lalu.

"Karena Sewon adalah darah daging Wonwoo."

"Sewon juga darah dagingku tapi kemiripanku tidak ada sama sekali pada Sewon."

"Mungkin kau harus memiliki gadis kecil yang menuruni sifatmu, biar adil."

"Haruskah? Tapi bagaimana kalau gadis kecilku juga menuruni sifat Papanya?"

"Yah kalau itu sih Bibi tidak bisa bilang apa-apa," ujar Bibi, "Tapi sepertinya kau belum ingin membuatkan adik untuk Sewon,"

Sowon memperhatikan kerutan halus di kelopak mata Bibi nya sambil berkata, "Aku mau saja, tapi..."

"Kau mau menunggu sampai Wonwoo berhenti menjadi idol?"

Semakin lama percakapan mereka terasa semakin berat bagi Sowon, kenapa rasanya seperti semua orang menuntut nya untuk memiliki buah hati lagi? Padahal untuknya Sewon saja sudah cukup. Berapa banyak lagi pertanyaan yang akan diterima Sowon mengenai 'anak?'. Apa dirinya terlalu egois karena menunda kehamilan?

The Secret Marriage  | Second StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang