Sowon sedang membenahi meja sofa yang berantakan saat putranya tiba diruangan itu dengan tampilan layaknya bujang yang siap pergi kencan, Kerutan halus nampak jelas di dahi Sowon, dirinya memperhatikan penampilan Sewon dari atas sampai bawah.
Putranya terlihat sangat tampan di siang hari yang menjelang sore itu."Mau kemana?" tanya Sowon sangat ingin tau.
Sewon yang kala itu sudah wangi dengan pakaian rapi yang melekat di badannya segera duduk di sofa sambil memakai kaos kaki.
"Mau kemana Won?" Sowon bertanya lagi karena putra semata wayangnya belum menjawab pertanyaannya.
"Mau ke toko buku," jawab Sewon.
"Hah? Ke toko buku? Ngapain? Sama siapa? Kok tiba-tiba banget?" Pertanyaan beruntun Sowon mengharuskan Sewon untuk segera menjawabnya.
"Nggak tiba-tiba kok, aku mau cari buku pelajaran yang baru trus kata noona noona mau ke toko buku juga ya udah sekalian katanya,"
"Oh ya? Dianterin siapa?"
"Tante Yuna,"
"Mama juga mau ikut deh," Sowon meletakkan beberapa buku majalah dibawa meja sebelum akhirnya berdiri.
"Mau ngapain?"
"Mau nganterin kamu sekalian kita jalan berdua,"
"Tapi kan aku udah janjian sama noona,"
"Ya nggak papa, kita bareng Sana sama Mamanya,"
"Tapi kan Mama belum siap,"
"Ini mau siap-siap, tunggu bentar ya, lima menit aja," tanpa menunggu Sewon menanggapi ucapannya Sowon sudah pergi dari ruangan itu.
Sewon melirik kearah dimana terakhir kali ia melihat bayangan Mama nya, ketika itu juga ponsel diatas sofa berdering.
Sewon melihat ponsel yang tergeletak di dekatnya itu, dengan sigap tangan Sewon meraih ponsel milik Mama nya dan mengangkat panggilan telfon dari satu-satunya Pria yang mampu membuat Mamanya mabuk cinta setiap kali Pria itu pulang kerumah."Halo?"
"Jeon Sewon?" suara khas Papa Sewon berbisik melalui telfon, Suara yang sangat dirindukannya dan dirindukan Mamanya.
Pasalnya sejak kepergian Wonwoo keluar negeri setelah berita skandalnya selesai berminggu-minggu yang lalu Pria itu belum menelpon kerumah."Iya Pa,"
"Kok kamu yang ngangkat? Mama mana?"
"Mama lagi siap-siap mau pergi nganterin aku ke toko buku,"
"Oh, jadi mau pergi?"
"Iya, kenapa? Papa mau pulang?"
"Belum,"
"Trus kapan mau pulang? Papa tu ya, pergi sebulan yang lalu pulang nggak telfon juga nggak, kebiasaan banget, ditelfon juga nggak diangkat yang paling parah itu kalo Mama telfon trus hape nya nggak aktif. Di sms juga nggk dibales, Mama sampe pusing sendiri mikirin Papa!" Sewon menekuk wajahnya saat ia bicara seolah Papa nya ada di hadapannya.
"Bukan gitu Won, Papa belum sempet telfon soalnya jadwalnya padet banget sampe mau nafas aja rasanya susah, makanya baru sempet telfon sekarang,"
"Masa iya sih sampe segitunya?"
"Menurut kamu? Dari dulu juga begitu,"
"Jadi Papa nggak bisa pulang?"
"Mmm, bisa, tapi seminggu lagi kayaknya,"
"Terserah deh," cetus Sewon malas.
"Ih kok gitu responnya? Marah ni ceritanya?"
![](https://img.wattpad.com/cover/201771118-288-k662876.jpg)