🍁Six🍁

129 36 16
                                    

Sampai di depan rumah, aku melihat mobil xenia berwarna hitam terparkir di pekarangan rumah, itu artinya orangtua Angel berada di dalam. Aku langsung membuka pagar, dan berjalan masuk kedalam rumah.

Saat masuk kedalam, rumah sangat sepi, seperti tidak ada penghuni. Kemana semua orang, padahal di depan ada mobilnya om John, tapi mereka gak ada. Akupun mencari mereka ke belakang rumah, ternyata mereka semua dibelakang, pantas saja di dalam rumah sepi.

Aku berjalan menghampiri mereka yang sedang mengobrol.

"Selamat pagi semuanya," ujarku dengan senyuman manis, sembari duduk disebelah Angel.

"Eh, pagi juga Kakak," ujar Tante Octav, istri dari om John. Tante Octav selalu manggil anak-anak yang tua dengan sebutan kakak.

"Habis jogging yaa kak?" tanya om John.

"Iyaa om, biar sehat,"

"Kamu ihh, gak ngajak aku," ujar Angel dengan cemberut.

Aku terkekeh. "Maaf, habisnya aku gak tega bangunin kamu,"

"Gak usah ngajak dia Kak Putri, dirumah aja dia makan banyak, gak pernah juga olahraga, biar aja dia gendut," celetuk Endra, adiknya Angel, yang masih kelas 4 sekolah dasar.

"He gembul, biar aku makan banyak, tapi aku gak pernah gendut yaa, gak kayak kamu, udah pendek, gendut lagi, kayak sumo kecil," ujar Angel dengan menjulurkan lidah sembari mencubit pipi Endra.

"Mah, liat sihh Kakak, sakit pipi aku dicubit," rengek Endra kepada Mamahnya, membuat semua orang tertawa kecuali Angel.

"Cihh, dasar tuh anak, cari perlindungan aja," gumam Angel, yang masih bisa kudengar.

"Udah ah, gak di rumah, gak disini, tetep aja kalian berantem," ujar Om John sembari menggelengkan kepalanya.

"Ini kan weekend, gimana kalau kita ke pantai aja, udah lama gak ke pantai lagi," ujar Tante Clara.

"Boleh juga, ide yang bagus Clara," ujar Nenek.

"Yaudah, ayok kita pergi," ujar Kakek.

"Yaampun Kek, gak sabaran deh, siap-siap aja dulu," cerocos Angel.

Kakek terkekeh. "Kakek udah pengen banget ke pantai, soalnya pantai itu punya kenangan," ujar Kakek, seraya mengerling ke arah Nenek.

"Apaansih," ujar Nenek dengan malu-malu kucing *eh wkwk, membuat kami semua tertawa melihat tingkah Kakek dan Nenek.

"Aku kasih tau Franc dulu, biar ketemu disana aja" ujar Om John sembari menelfon adiknya Franc.

"Aku juga mau siapin makanan dulu, buat dibawa kesana, makanan yang aku siapin tadi gak akan cukup, apalagi disini ada yang banyak makan," ujar Tante Clara dengan terkekeh seraya menatap Angel dan Endra.

Membuat dua orang yang ditatap Tante Clara mendengus.

"Aku bantuin yaa," ujar Tante Octav.

"Iya kak,"

🍁🍁🍁

Kami dalam perjalanan menuju pantai, aku naik mobil bersama orangtua Angel, sedangkan Tante Clara dan Endra di mobil lain bersama Kakek dan Nenek.

"Kak?" panggil Tante Octav.

"Mamah manggil siapa?" tanya Angel.

"Putrilah, yakali kamu, kamu kan bukan anak Mamah," ujar Tante Octav yang menahan tawa.

Membuat Angel membelalakkan matanya. "Ihh, mamah kok gitu sih," ujar Angel dengan cemberut.

"Benerankan Pah? Kalau Angel itu bukan anak kita?" tanya Tante Octav sembari menatap suaminya yang sedang menyetir.

🍁My Self🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang