Exo sepakat untuk membatalkan penampilan Monica, Monica tidak mau merusak keindah performance Exo karenanya.
"Aku tidak perlu bawa barang banyak, buat apa?" Monica duduk di atas tempat tidur sambil menatap Do yang sedang berkemas. Cowok itu mengeluarkan koper Monica yang terlihat feminim.
Do menatap Monica yang tiba-tiba terlihat sangat cantik di atas tempat tidurnya yang besar. Monica terlihat seperti seorang Dewi yang memancarkan cahaya. Selimut warna putih mengelilinginya dan bahunya terbuka karena lengan gaun tidurnya melorot. Bahu rapuh nan seksi. Pikirnya.
"Aku rasa di sana akan dingin." kata Do.
"Iya, tapi aku di sana kan sebentar doang, nggak akan kesini lagi juga." sahut Monica.
Do meletakkan kopernya lalu mendekati istrinya. Dia naik ketempat tidurnya lalu meraih Monica dan memeluknya.
"Bagaimana kalau kamu tidak perlu pergi ke Jepang?" bisik Do.
"Aku tetap akan menghilang." sahut Monica.
Do diam. Dia sadar tidak akan ada celah lagi untuk menghindar dari takdir itu. Do harus merelakannya.
"Kamu nggak pa-pa kan?" Tanya Monica.
"Tidak, aku sedang tidak baik-baik saja." jawab Do berat..
Monica menyentuh pipi Do, menangkupnya lalu mengelusnya.
"Kau sangat kusayangi." kata Monica.
"Aku akan membuat kesepakatan pada kakekku. Semoga saja dia memberiku cara supaya kau dapat melihat anakmu." kata Monica lagi.
"Apa bisa seperti itu?" tanya Do.
"Sebetulnya tidak, tapi aku akan mencoba." jawab Monica.
Do menatap wajah mulus seperti salju di hadapannya. Monica yang telah mengubah dunianya yang teratur jadi berantakan. Tidak ada yang menyukai Monica muncul di tengah-tengah kehidupan Exo. Bahkan kalau sampai Exo-l di seluruh dunia tahu entah apa yang akan terjadi.
Exol tidak akan mudah menerima biasnya dekat dengan wanita manapun. Itu salah satu faktanya. Apa lagi kalau sampai mereka tahu salah satu biasnya menikah dan akan punya anak? Mereka pasti akan ribut dan setahun isu itu tidak akan pernah hilang. Sampai muncul isu baru untuk mengalihkan perhatian.
"Tidurlah!" suara lembut Do membuyarkan lamunannya. Ia mendorong tubuh Monica, menidurkannya di atas bantal.
Mereka masih terus saling memandang sampai Do enggan berkedip karena takut Monica tiba-tiba akan menghilang.
"Aku belum akan pergi kamu jangan khawatir." kata Monica sambil tertawa lembut.
"Aku tiba-tiba tidak ingin mempercayai takdir." bisik Do.
Do berbaring miring, dia menyangga kepalanya dengan tangan kanannya. Lalu mengecup pundak rapuh Monica, kemudian menarik lengan gaun tidur Monica yang melorot supaya naik lagi menutupi pundaknya lagi.
"lepaskan ini!" Monica melepaskan kaca mata suaminya, lalu di letakkan di atas nakas.
"Kamu pasti ingin aku menciummu."
"Hmm."Monica nyengir.
Do mencium Monica, dia juga tidak lupa mengelus perut Monica yang sudah besar. Dia tidak menyangka akan menjadi ayah secepat ini.
---------------------------------------------------------
"Ahhhh... Gue gabut nih."
Sehun ambruk di sebelah Xiumin yang sedang bersantai sambil menikmati teh sambil membaca buku.
KAMU SEDANG MEMBACA
9 Tanda Cinta EXO
FanfictionApa yang kamu rasakan, ketika kamu tertidur lama, dan ketika terbangun kamu di kelilingi sembilan pria muda tampan, berkelas, kaya dan berbakat? Itulah yang dialami oleh Monica Shin, berbulan-bulan tidur di rumah sakit karena koma. Banyak mimpi yan...