Tengah Malam Do tiba di rumah Exo. Sudah tidak ada aktivitas di sana. Jam 02.00 mereka pasti sudah tidur. Rumahpun gelap gulita.
Do merindukan rumah Exo. Cowok itu tidak langsung masuk kekamarnya, tapi dia sendirian berdiri di dapur memandangi seisi ruangan yang gelap.
Do mengambil gelas lalu mengisinya dengan air putih. Ia meneguknya dan dia lega karena dahaganya telah hilang.
Do melirik kamar Monica. Tuhan tahu cowok ini merindukan Monica setengah mati.Ia merindukan kebawelannya, merindukan keceriaan gadis itu yang sempat di hancurkan karena ia tidak ingin mengakui perasaannya.
Do bergerak pelan mendekati kamar Monica. Do harus berjalan sepelan mungkin supaya tidak membangunkan seluruh member dengan derap langkahnya.
Do mendorong pintunya dan melihat Monica yang terlelap sangat tenang. Gadis ini sungguh tidur. Mulutnya sedikit terbuka karena nyenyak.
Do menyentuh dahi Monica, menyingkirkan rambut yang menutupi dahinya. Perlahan mata Monica terbuka dan kaget melihat Do di situ.
"Kyungsoo." Monica memekik kecil.
"Shhh..." Do memberi isyarat supaya Monica tidak mengeluarkan suara berisik dengan menempelkan telunjuk di bibirnya yang berbentuk hati itu.
"Kamu udah pulang?" bisik Monica. Dia tersenyum. Monica senang Do pulang dan menemuinya.
"Kamu senang melihatku?" tanya Do lembut.
"Aku sangat merindukanmu." jawab Monica.
Do merentangkan tangannya dan Monica berhambur memeluk Do penuh kerinduan.
"Apa kamu sudah menyelesaikan masalahmu?" tanya Monica.
"Hmm... presiden dan Junmyeon sudah membantuku." jawab Do.
Monica tersenyum, dia lega karena Exo tidak akan di hujat lagi. Exo tidak boleh terlalu lama bersedih.
"Aku minta maaf karena membuatmu marah dan sakit."
"Aku kan memang baperan, aku memang sebal, tapi aku mengerti bahwa kamu dan dia sangat serasi."
"Oh ya? Sisilia memang sedikit manja tapi dia sangat baik. Dia membujukku supaya menemuimu."
Monica menatap Do. Monica juga tidak menyangka bahwa tunangan Do sangat baik.
"Terimakasih sudah kembali."
"Aku harus kembali untuk melihatmu." bisik Do.
Monica tersenyum, dia senang Do merindukannya. Do meraih kedua belah pipi Monica, Gadis itu berdebar karena harus menatap cowok yang paling di inginkan di antara member Exo lainnya.
"Sungguh?" Monica tidak percaya.
"Hmmm." Do menyahut dengan gumaman lembut.
Tanpa melepaskan tatapannya dari wajah Monica, bibir sensual Do mendekat pada bibir Monica yang mungil.
Tidak menunggu lama, mereka sudah salaing mencium. Ya ampun. Ciuman mereka kali ini sangat kasar karena menuntut. Kerinduan mereka benar-benar anugerah dan keindahan yang tidak di berikan anggota lain untuk Monica.
Do membaringkan Monica di atas bantal. Hati Monica seperti akan meledak. Kebahagiaan ini tidak pernah ia rasakan sepanjang hidupnya.
Do tidak berhenti menciumnya, tidak peduli Monica yang sudah pengap kehabisan oksigen.
"Dyo... Aku..." Monica ingin memohon untuk berhenti tapi tidak!
Moment ini tidak memungkinkan untuk mereka berhenti. Damn!
Do memang lebih kurang ajar dari yang lainnya. Wajahnya bisa saja wajah bayi yang polos dengan keluguan hakiki yang selalu di perlihatkan pada dunia. Tapi ternyata dia tidak sepolos itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
9 Tanda Cinta EXO
Hayran KurguApa yang kamu rasakan, ketika kamu tertidur lama, dan ketika terbangun kamu di kelilingi sembilan pria muda tampan, berkelas, kaya dan berbakat? Itulah yang dialami oleh Monica Shin, berbulan-bulan tidur di rumah sakit karena koma. Banyak mimpi yan...