Revan mengantarkan Maurel dengan selamat sampai tujuan ,tidak ada yang lecet sedikit pun, merekapun menjadi sangat dekat sekarang
"KAMU TIDAK BECUS JADI SEORANG IBU,NGURUS ANAK AJA TIDAK BISA"
"HEI KAMU SELAMA INI KEMANA AJA HILANG TANPA KABAR, APAKAH KAMU SUDAH MENDIDIK ANAK MU ITU DENGAN BENAR,KAMU SIBUK DENGAN KERJAAN KAMU ITU,KERJA APA YANG SAMPAI SATU TAHUN TIDAK PULANG PULANG"
Maurel baru ingin membuka pintu rumahnya tetapi ia mendengar suara keributan dari dalam rumahnya, siapa lagi kalau bukan ke dua orang tua nya yang hobi sekali bikin keributan.ia muak dengan semua ini
Maurel tidak sanggup mendengarkan keributan di rumah nya ,ia pun pergi ke halaman belakang rumahnya.mungkin sebagian orang menganggap rumah adalah tempat untuk beristirahat dan bertukar cerita bersama kedua orang tuanya,tapi tidak untuk Maurel,ia merasa rumah adalah neraka
" Gak ada akhlak Lo ya,gua baru balik udah di sodorin drama Indosiar" ucap Maurel duduk di bawah pohon jambu.
Maurel terdiam sejenak dengan pikirannya
"Sayang kamu udah pulang ?gimana tadi di sekolahannya seru ? Apa kamu udah makan?ganti baju setelah itu makan "Andaikan perkataan itu lolos dari mulut sang mamah,pasti terdengar sangat indah sekali, pasti akan terasa begitu hangat, ah ya aku merindukan perkataan itu.
Siapa yang tidak ingin di perlakukan hangat?makanan yang sudah dingin akan berubah jadi tidak enak,apa lagi perlakuan yang tadinya sangat hangat berubah jadi sedingin itu?" Huft ,mah pah Maurel mau ke masa dulu aja deh kayanya,kalian kangen kumpul bareng ga si? Huh semoga kalian cepat cepat di beri hidayah deh" ucap Maurel dengan kekehan di akhir kalimat
DUAR!
" Astaga" ucap Maurel terkejut ia menengok ke arah belakang untuk melihat siapa orang yang berani menganggu haluannya hari ini
" Kebiasaan ah ,Lo ngagetin gua terus kalo gua punya penyakit jantung gimana" ucap Maurel ketus
" Ye lagian Lo ngapain di sini kak,bukannya masuk" tanya Raina
Raina juga sama baru pulang sekolah.
" Ngadem,di dalem panas banyak drama"
Drama ,ya kata itu Raina paham apa maksudnya
" Berantem lagi? papah masih ada di rumah? Wah suatu keajaiban"
" Aduh Rai ngomog pelan pelan dong,gak ngerti gua jadinya,bisa kan kalo ngomong tu ada spasinya titik koma nya" Ucap Maurel geram ,Raina hanya cengengesan melihat kakaknya kesal
" Gimana kalo kita ajak mereka liburan kak,kan kebutuhan tu besok hari Minggu" saran Raina.
" Kalo mereka sibuk? bukannya berkali kali Lo ajak mereka liburan?hasilnya tetap nihil bukan" jawab Maurel tidak yakin
" Di coba dulu aja kali,yaudh ayo masuk " ajak Raina yang menarik tangan Maurel
Sesampainya di dalam rumah suasana nya sudah berubah,yang tadinya berisik dengan suara keributan sekarang malah menjadi sepi dan sunyi
" Lah ini orang pada kemana" ucap Raina entah kepada siapa
" Gua duluan Rai" Maurel pergi ke kamarnya meninggalkan Raina di ruang tamu.
Setelah sampai kamar Maurel merebahkan tubuhnya di kasur king size nya,menutup matanya ,dan kembali dengan pikiran kosong, diam dengan tatapan kosong tu terasa sangat enak,karna dengan begitu kita jadi lupa dengan masalah kita walalupun cuma sesaat.
Setelah merasa agak enakan Maurel mengambil handphone nya dari saku baju yang sudah banyak notif dari grub
Calon wanita surga nich
KAMU SEDANG MEMBACA
About taste
Teen FictionSebuah senyuman mempunyai 2 arti yg pertama rasa kebahagiaan dan yang ke dua rasa kecewa * * * "Menurut gua cinta itu hanya halusinasi dalam kehidupan,semua ungkapan cinta itu ibarat balon warna warni, indah tapi isinya cuma angin" -Maurellia Kay N...