rusuh

1.3K 134 4
                                    


Sama seperti dulu. Dalam meja makan tidak ada rasa tenang sama sekali. Kali ini menurun ke generasi berikutnya. Para anak anak hanya ada lima tapi rasanya lebih dari satu komplek ramenya. Sampai kepala renjun pusing.

"Setiap hari selalu gini ya ?" Tanya renjun dengan wajah memelasnya membuat chenle tertawa.

"Baru sekali. Lah kita selama ini selalu kayak gini tiap Minggu"

Renjun menatap haechan
"Kalian kumpul setiap Minggu ?"

Haechan dan chenle mengangguk
"Iya kita kumpul bareng. Cerita tentang kerjaan sama anak"

"Wajar anak anak udah deket gitu" ujar renjun sambil berdecak kagum

"Iya lah"

"Eh. Ngomong ngomong. Renjun tinggal dimana nih ?" Tanya Mark

Renjun tersenyum
"Di perumahan ini juga. Cuma beda satu blok dari sini"

"Deket dong ?"

"Hu'um"

Haechan merangkul renjun
"Kebetulan banget gak sih ?"

Chenle mengangguk
"Iya juga ya"

"Yejun mau daging !"

Minkyung melirik kesal
"Siapa cepat dia dapat. Wleee"

"MAMAAAAA~"

"minkyung, Yejun. Bisa gak kalian berdua itu gak berantem satu jam aja. Hei" ujar jisung sambil mengusak rambut kesal sekaligus gemas

Sedangkan yang lain tertawa karena nada frustasi dari jisung.

*
*
*

"Jaemin bisa kita bicara ?" Ujar chenle sambil menepuk bahu yang tengah merosot jatuh itu.

Jaemin tengah menatap fotonya dengan Jeno yang terpampang jelas di ruang keluarga mereka.

Jaemin tengah menatap fotonya dengan Jeno yang terpampang jelas di ruang keluarga mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata hazel itu tampak sendu. Ragu mendominasi perasaannya sekarang. Bertemu dengan renjun bukanlah hal yang baik untuk keluarganya. Perasaan itu....

Ah sial..

Chenle menggenggam tangan Jaemin. Menyadarkan pemuda itu dari pemikirannya. Jaemin tersenyum lembut lalu balas menggenggam tangan mungil chenle. Menghela nafas lalu duduk di sofa diikuti oleh pemuda manis disebelahnya.

"Jadi... ?"

Jaemin menatap dalam chenle
"Bukannya gak suka buat ketemu renjun, tapi... "

Chenle menepuk bahu itu sekali lagi
"Masa lalu tetap masa lalu. Lo punya jeno dan jangan lupa sama Yejun. Putra kecil milik kalian berdua. Percaya sama Jeno. Kalian pasti bisa"

Jaemin menunduk
"Elo paham kan le, masalahnya bukan di gue. Tapi Jeno"

"Gue paham. Lo pasti baik baik aja sama renjun. Jangan ragu sama Jeno. Kita gak tau sama yang dia pikirkan. Kalian harus saling percaya. Oke ?"

Little Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang