Hyun-sik days

1K 106 11
                                    


"Selamat ulang tahun yang ke-7 tahun sayang"

"Selamat ulang tahun anak kesayangannya bunda"

"Sehat selalu kawan"

"Imut terus ya"

"Manisnya dikurangin"

"Jangan diem kalo di godain Hyun. Pukul aja kalo ada yang ganggu"

"Makasih" gumamnya dengan nada yang lirih. Hampir tak terdengar.

Semua mata memandang Hyun-sik dengan tatapan bingung. Mereka merasa aneh. Ada yang salah dengan adik kecil mereka hari ini. Auranya juga berbeda.

"Ayah mana bunda ?" Tanya Hyun-sik dengan wajah lesunya.

Chenle kelabakan
"Ahh~ itu... Ayah lagi ada urusan pekerjaan. Nanti bakal Dateng kok. Tunggu aja ya sayang~"

Hyun-sik diam. Menatap dalam ke mata sipit bundanya. Sekali lagi mereka dibuat bungkam dengan tatapan itu.

Mark merasa pernah melihat tatapan ini. Tapi kapan ?

*
*
*

23.03 kst

Hyun-sik duduk di depan tv yang masih menyala. Matanya menatap kosong dan tubuhnya lesu tidak seperti biasanya. Pikirannya kacau.

Dia ingin ayahnya.

Di usia ke tujuh ini, dia benar-benar kehilangan sang ayah.

Jisung terlalu sibuk sampai tak memiliki waktu sama sekali untuk chenle dan Hyun-sik.

*
*
*

"Hyun. Putra ayah. Selamat ulang tahun yang ke-7 ya sayang. Ayah bakal transfer uang ke bunda. Kamu boleh beli mainan apapun yang kamu mau. Oke. Ayah kerja dulu. Sampai besok sayang"

Tut

Tut

Tut

Air mata menetes deras namun tidak ada suara Isak tangis sama sekali. Keadaan hening. Bahkan chenle bingung harus bagaimana. Dia merengkuh tubuh mungil Hyun-sik kedalam pelukannya.

Tidak ada protes.

Tidak ada keluhan.

Hanya ada keheningan.

Hingga Hyun-sik tertidur didalam pelukan sang bunda.

*
*
*

"Selamat ulang tahun yang ke-8 Hyun-sik"

"Makasih"

Disini. Dimeja ini. Hanya ada aku dan Minhyung. Meja yang dulu penuh dengan kehangatan keluarga Park. Kini berubah dingin. Semua orang sibuk. Sangat sibuk. Hingga tak waktu untuk ku sedikit pun.

Merasa sepi.

Merasa sendiri

Merasa tak dihargai

*
*
*

"Selamat ulang tahun yang ke-9 sayang"

"Makasih bunda udah nyempatin waktu buat--"

"Bentar sayang. Bunda dapet telfon. Bunda angkat dulu ya"

Kini kembali sepi. Hanya sendiri di meja yang besar. Meja tempat mereka makan dan bercengkrama. Hyun-sik rindu bertengkar dengan sang ayah.

Hyun-sik rindu pelukan bundanya

*
*
*

"Happy birthday to you~~
Happy birthday to you~~
Happy birthday~ happy birthday~~
Happy birthday~
To you~

Little Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang