CHAPTER ELEVEN

4.4K 427 140
                                    

Gaara menenggelamkan dirinya dalam ketidakpercayaan. Dengan kepala tertunduk dalam, isi kepalanya penuh dengan bantahan bahwa pelakunya adalah Kankurou seperti yang dicurigai Sakura maupun Sasuke.

Semua ingatannya tentang Kankurou berseliweran di kepala Gaara, bagaimana sang kakak yang selalu membantunya dalam berbagai kondisi. Mendukung dirinya di saat orang lain mencelanya. Menemaninya di saat orang lain tak ada satu pun yang mau berada di sisinya. Gaara yakin pelakunya mustahil Kankurou. Pasti ada kesalahan dengan analisis Sakura maupun Sasuke.

Meyakini rasa percayanya pada sang kakak, Gaara mengangkat kepala, melayangkan tatapan tajam pada Sakura, terlebih pada Sasuke.

" Kakakku tidak mungkin pelakunya. Tidak ada alasan baginya melakukan kejahatan ini." ujarnya, membela sang kakak.

" Aku mengerti pemikiranmu ini Gaara-kun, tapi semua bukti mengarah padanya."

" Dia bukan pelakunya!" bentak Gaara sembari memelototi Sakura. Sakura terenyak kaget hingga tanpa sadar kakinya melangkah mundur.

" Aku setuju dengan Sakura." Sasuke ikut menyahut. " Semua bukti mengarah pada Kankurou. Terlebih karena dia dan Temari saja yang kau beritahu tentang kedatangan kami ke Suna. Dia juga satu-satunya orang yang memiliki kemampuan untuk mendekati Oase dengan mudah."

" Diam Uchiha. Kakakku bukan pelakunya!!" Gaara membentak dengan suara yang lebih keras dibanding sebelumnya.

Sasuke menanggapinya dengan acuh tak acuh, dia mengangkat bahunya tanpa merasa bersalah. " Terkadang kenyataan memang sulit untuk diterima. Seperti aku yang dulu harus menerima kenyataan bahwa kakakku sendiri yang membantai klanku. Kau pikir waktu itu aku percaya kakakku yang melakukannya?"

" Jika bukan karena melihatnya dengan mata kepalaku sendiri, aku tidak mungkin mempercayainya."

Gaara terdiam mendengar ucapan Sasuke yang tengah bernostalgia dengan masa lalunya.

" Sekarang kita tangkap dia dan cari tahu motifnya melakukan kejahatan ini." Sasuke yang menyarankan. Suasana hening melanda, tak ada yang mengeluarkan suara setelah itu.

Gaara kembali menyibukkan diri dengan pemikirannya, menundukan kepala seolah dia bisa menemukan jawabannya di bawah kakinya.

Sakura yang merasa iba dengan kondisi Gaara berusaha menenangkan pria itu. Dia menyentuh tangan kanan Gaara, menggenggamnya untuk memberikan kekuatan dan hiburan.

" Yang dikatakan Sasuke-kun benar. Kita temui Kankurou-san dan mencari tahu motifnya melakukan semua kejahatan ini."

Gaara menggelengkan kepala. " Pasti bukan dia yang melakukan ini." cerocos Gaara pelan.

Sakura menggenggam tangan Gaara itu dengan kedua tangannya, semakin erat. Tanpa dia sadari seseorang bagai terbakar api dalam hatinya karena melihat pemandangan itu.

Sasuke menarik tangan Sakura hingga gadis itu terhuyung ke belakang dan menabrak dada bidangnya, hingga genggaman tangan Sakura pada Gaara pun ikut terlepas.

" Kita tangkap dia. Hanya itu cara untuk mengungkap semua misteri." Ucap Sasuke, masih dengan tangannya yang menggenggam erat tangan Sakura.

Tak lama berselang, Sasuke memunculkan susanoo miliknya dalam wujud sempurna. " Kita kembali ke pusat desa sekarang. Kau ikut dengan kami atau pergi sendiri?" tanya Sasuke dengan mata memicing, menatap Gaara yang masih mematung di tempat.

" Gaara-kun." Sakura memanggil, berniat menyentuh tangan Gaara lagi untuk menyadarkan pria itu dari keterpakuannya. Namun urung karena Sasuke menariknya tanpa kata, membawanya melompat menaiki susanoo miliknya.

ALWAYS SAKURA [COMPLETED]Where stories live. Discover now