CHAPTER THREE

4K 412 59
                                    

Meski senja mulai tiba, warna langit yang berubah kemerahan pertanda sang surya akan segera kembali ke peraduannya, sama sekali tak menyurutkan keceriaan sekumpulan pemuda dan pemudi.

Di kedai Yakiniku, di sebuah meja lebih tepatnya, tampak ramai karena dipenuhi oleh sekelompok shinobi dan kunoichi tengah bercengkrama. Mereka adalah personil team 10 ... Nara Shikamaru, Akimichi Chouji dan Yamanaka Ino. Personil team 8 di antaranya Aburame Shino, Inuzuka Kiba dan Hyuga ... Ooppss Uzumaki Hinata maksudnya. Karena sang putri Hyuga sudah mengganti marga sejak pernikahannya dengan sang calon Hokage, Uzumaki Naruto.

Team 7 tentu hadir pula di sana, meski formasi mereka tampaknya belum lengkap. Ada Uzumaki Naruto, Haruno Sakura bahkan Sai yang merupakan anggota pengganti Uchiha Sasuke, ikut hadir dalam acara itu. Di depan mereka sudah terhidang berbagai jenis daging mentah yang siap untuk dipanggang.

" Hei ... dimana pemeran utama kita? Aku sudah kelaparan ini."

Bisa tebak siapa yang mengatakan ini?

Jawabannya mudah, tentu seseorang yang paling rakus dan hobby makan di antara mereka semua, Akimichi Chouji. Tatapan pemuda itu tak lepas sedikit pun dari daging-daging yang membuat air liurnya menetes. Ingin bergegas memanggang daging itu dan memindahkannya ke dalam perut. Jika saja Uchiha Sasuke yang menjadi alasan utama diadakannya acara makan bersama ini sudah hadir, tak perlu diragukan lagi daging-daging segar itu pastinya sejak tadi sudah asyik dilahap seorang Chouji.

" Sabar Chouji, tunggu sampai Sasuke-kun datang." Sahut Ino sembari memutar bola mata malas, karena teman satu team-nya itu selalu tak sabaran.

" Kenapa dia lama sekali? Biasanya dia orang yang disiplin. Itu sih seingatku. Atau jangan-jangan sejak menjadi nukenin dia berubah jadi si tukang terlambat seperti Hokage keenam?" Kiba menimpali. Akamaru yang duduk di sampingnya tampak memasang wajah sama memelasnya dengan Chouji. Anjing malang itu sepertinya sama kelaparannya.

" K ... Kiba-kun, jangan bilang begitu. Ditunggu saja, Sasuke-kun pasti datang karena Naruto-kun sudah memberitahunya tadi pagi." Dengan suara lemah lembutnya Hinata ikut ambil bagian dalam pembicaraan. Mencoba menasehati orang paling cerewet dalam team-nya.

Sakura mendesah lelah, dia juga heran kenapa Sasuke tak kunjung datang padahal sudah hampir 30 menit lamanya mereka menunggu kedatangannya di sini.

" Hei ... Naruto, kau sudah menyebutkan waktu janjian kita dengan benar kan pada Sasuke-kun?" tanya Sakura. Sempat berpikir jangan-jangan si bodoh Naruto salah menyebutkan waktu pertemuan mereka hingga Sasuke terlambat seperti ini.

" Sudah benar kok Sakura-chan. Aku bahkan sudah mengancam akan berduel dengan dia lagi jika dia sampai tidak datang."

" Sasuke jawab apa? Jangan-jangan dia menolak datang." Sai ikut bertanya.

" Dia tidak mengatakan apa pun. Seperti biasa si brengsek itu hanya bergumam tak jelas dan memasang wajah sok kerennya yang membuat tanganku gatal ingin menghajarnya." Jawab Naruto sembari menipiskan bibir. Mengingat bagaimana sikap Sasuke yang acuh tak acuh padanya saat menyampaikan rencana makan bersama untuk menyambut kepulangannya ini.

" Sore semuanya. Maaf apa boleh aku bergabung bersama kalian?"

Atensi semua orang teralihkan pada sosok seorang Kunoichi yang selalu membawa-bawa kipas besar sebagai senjata andalannya. Kakak dari sang Kazekage Sunagakure itu baru saja datang, kini tengah berdiri dengan kepala tertunduk menanti ucapannya direspon.

" T ... Temari-san." Sakura bergumam, cukup heran melihat kedatangan gadis itu.

" Sebenarnya aku yang mengajaknya. Tidak masalah kan?"

ALWAYS SAKURA [COMPLETED]Where stories live. Discover now