CHAPTER TWO

3.8K 410 34
                                    

" Hei ... Sasuke, kenapa kau membawa orang ini ke sini?"

Orang yang memecah keheningan dengan melontarkan pertanyaan itu adalah Naruto. Dia bertanya dengan heboh sembari jari telunjuknya terarah pada Karin yang bersikap acuh tak acuh. Gadis berambut merah itu hanya berdiri sambil berpangku tangan di samping Sasuke.

" Kenapa memangnya jika aku bersama Sasuke? Masalah untukmu manusia rubah?" Karin menanggapi dengan santai.

" Tentu saja masalah, tidak seharusnya kau datang ke sini, kau bukan penduduk Konoha."

" Apa sekarang ada larangan memasuki desa Konoha bagi shinobi dari luar desa, Kakashi?"

Pemuda Uchiha yang sejak tadi hanya berdiam diri itu pun akhirnya ambil suara, tampak terganggu dengan protes yang dilayangkan Naruto. Lantas dia menanyakan hal tersebut pada sang Hokage.

" Hmm ... bagaimana ya?" gumam Kakashi sembari menopang dagunya dengan satu tangan. " Sebenarnya tidak ada larangan seperti itu. Setiap orang bebas mendatangi desa ini selama mereka tidak menimbulkan keributan."

" Artinya tidak masalah aku mengajak Karin, bukan?"

" Ya, itu bukan masalah. Selama dia tidak mengacau di sini." Jawab Kakashi santai.

Naruto berdecak, tatapannya tampak tak suka pada Karin yang terang-terangan dibela oleh Sasuke. Ketika pemuda berambut kuning itu menoleh ke sampingnya dan mendapati ekspresi Sakura yang tampak terluka, jelas hal itu membuat Naruto geram.

" Sasuke, seharusnya kau tidak membawa gadis aneh ini. Apa kau tidak sadar, tindakanmu ini telah melukai Sa ..." ucapannya terhenti, Naruto merasakan seseorang menyikut rusuknya. Pelakunya tentu Sakura. Gadis bersurai merah muda itu menggelengkan kepalanya, memberi isyarat pada Naruto agar diam.

" Kenapa Naruto? Ada masalah?" tanya Sasuke.

Naruto mengepalkan kedua tangannya, ingin rasanya menghajar dua orang di depannya itu. Bukannya dia tak senang dengan kepulangan Sasuke, tentu dia senang akhirnya sahabat sekaligus rivalnya itu kembali ke desa. Hanya saja ... kenapa harus membawa gadis lain? Tak sadarkah Sasuke, tindakannya ini telah melukai Sakura yang sudah menunggunya bertahun-tahun lamanya? Naruto marah tentu saja, Sakura merupakan seseorang yang berharga baginya. Tak terima jika gadis itu harus terluka untuk kesekian kalinya karena perbuatan Sasuke.

Namun, siapa sangka Sakura justru menghentikannya, membuat Naruto tak berkutik sekarang karena sorot mata Sakura jelas menunjukan sebuah ancaman. Gadis itu tak suka dengan ucapan kasar Naruto.

Kakashi yang menyadari suasana tengah memanas, hanya mampu menghela napas panjang. Dia juga tak bisa melakukan apa pun karena tidak mungkin dia melarang Sasuke mengajak gadis itu bersamanya. Ya, walaupun dia juga memahami perasaan Sakura saat ini.

" Ehemm ..."

Sang Hokage berdeham, menarik atensi semua orang kini tertuju padanya.

" Karena Sasuke sudah tiba, tidak ada gunanya lagi aku di sini. Aku akan kembali ke kantor Hokage karena masih banyak pekerjaan yang harus dikerjakan." Ujarnya. " Naruto, Sakura, tolong kalian antarkan Sasuke ke apartemennya yang baru."

" Baik, Kakashi-sensei." Sakura yang menjawab. Kakashi menghilang setelahnya, hanya meninggalkan kepulan asap putih sebagai jejak keberadaannya.

Sakura mendesah lelah, merasa canggung karena keheningan yang tiba-tiba melanda. Naruto yang memilih membuang wajahnya ke arah lain seolah tak sudi bertatap muka dengan Sasuke dan Karin. Sedangkan kedua orang itu juga hanya terdiam, tak bersuara lagi.

" Sasuke-kun, Karin-san, kalian pasti lelah kan? Bagaimana kalau kita pergi ke apartemen sekarang? atau kalian ingin melakukan hal lain dulu?" tanya Sakura, mencoba mencairkan suasana. Meski sebenarnya hatinya terluka karena pria yang ditunggunya, pulang dengan membawa serta gadis lain, tapi Sakura bertekad tidak akan menunjukannya di depan Sasuke.

ALWAYS SAKURA [COMPLETED]Where stories live. Discover now