pisah?

34 3 4
                                    

"Gung!" Teriak tiak memanggil lelaki yang sedang sibuk membaca novel di dibangku bagian belakang

"Agunggg!" Teriak tiak lebih kencang, tetapi sang pemilik nama tak kunjung menoleh

"Agung Syahputra!!!!" Tiak yang mulai geram langsung memukul pundak lelaki tersebut, yang membuat lelaki tersebut sontak menoleh dan pastinya shock

"Kaget woi! Gue kira tadi ada setan yang mukul pundak gue, ternyata lo, kenape? Jawab agung

"Lo ada telinga gak sih, udah tiga kali gue neriakin nama Lo gung tapi Lo gak noleh-noleh sama sekali, pegal deh nih mulut" balas tiak sambil menampakkan ekspresi kesal

"Apa yg Lo bilang barusan? Agung? Jaga ya mulut Lo! Emang ada yang namanya agung di kelas ini. Sekali lagi Lo manggil gue agung, gue kepang ntar mulut Lo. Jadi mulai sekarang Lo harus manggil gue Jefri nichol, oke" semprot agung

"Dihh pede amat Lo jadi manusia" jawab tiak malas

"Yaudah ada perlu apa Lo manggil gue?" Tanya agung

"Temenin gue ke kantin yuk"

"Males ah, Lo nggak liat apa gue lagi fokus belajar untuk ujian besok"

"Jelas jelas yang Lo pegang itu novel, emang berhubungan dengan pelajaran apa! Ngawur Lo ah, udah ah kalau Lo nggak mau, gue pergi sendirian aja" tiak berdecak kesal

"Iya iyaa gitu aja ngambek, kuy lah" ajak agung sambil berusaha beranjak dari bangku.

Akhirnya mereka berdua pun berjalan menuju ke kantin, suasana sekolah pada saat itu terbilang masih sepi, yah dikarenakan mereka berdua yang terlalu cepat datang ke sekolah.

Di tengah perjalan tiba tiba mereka bertemu dengan si babang dan pelakor, tata dan Sepri maksudnya. Yang mana mereka berdua terlihat sedang asyik cekaka cekiki sambil melangkah menuju ke kelas.

"Woi kalian berdua! Asyik banget deh kayaknya tuh berghibah, lagi nge-ghibah siapa sih? Ghibahin gue dong biar pahala gue nambah dengan sendirinya gitu kan" ucap agung sambil mengunyah permen karet

"Eh Lo nyolong permen karet dimana sih, tiba tiba udah makan aja, ke kantin aja belum. Bagi sini!" Jawab tiak sambil merebut permen yang ada di tangan agung

"Iya iya sabar, gue tau Lo laper" ucap agung menyodorkan permen kepada tiak

"Makasih abii"

"Eh Lo berdua mau pada kemana sih? Pagi pagi udah keluyuran aja" tata buka suara

"Nih mau nemenin nih anak ke kantin, kalian berdua pada mau ikutan nggak?" Ucap agung

"Ciee yang tadi pagi nggak dibuatin mama nya sarapan" ledek Sepri

"Ciee yang masih dibuatin mamanya susu dancow tiap mau berangkat ke sekolah ciee" tambah agung

"Udah ah gue laper nih, hayuk kekantin" ajak tiak tak sabaran

Jommm!

***


Tanpa berlama lama mereka ber-empat langsung melangkahkan kaki menuju ke kantin

Keadaan dikantin pun masih terlihat sama. Sama sepinya dengan keadaan kelas pada umumnya.

"Gila sepi banget guys" ucap tata

"Hmm iya tuh" balas tiak

"Kita yang terlalu cepat datang atau emang murid-murid manda school masih pada rebahan santuy dirumah" tanya Sepri kepada ketiganya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Keluarga Ter-cemar(a)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang