Hanya Di Ganggu

267 11 0
                                    

Aku tau siapa kamu

Ok. Jadi cerita ini adalah apa yang saya alami semasa SMA di salah satu sekolah di jalan Juanda, Samarinda. Saat itu kami sedang melakukan persiapan Milad Sekolah kami, otomatis panitia, terutama laki-laki diminta untuk menginap di sekolah dan membantu berbagai persiapan mulai dari panggung, lighting, sound system dsb yang dibutuhkan selama acara yang akan berlangsung selama 1 minggu.

Sebelumnya kami sendiri sudah diperingatkan para senior agar tidak sembrono selama menginap di sekolah. Tapi ya begitulah, namanya siswa baru yang masih belum terlalu mengenal sekolahnya, beberapa dari kami merasa tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Persiapan kami lakukan mulai sore sampai panggung yang akan digunakan. Karena ada beberapa panitia yang tidak mengindahkan peringatan senior kami, sehabis maghrib terjadi beberapa kejadian ganjil. Mulai dari beberapa barang yang bergerak sendiri (padahal saya sendirian dan tidak ada angin yang masuk di ruangan itu), lampu ruang sebelah yang terus menerus mati dan menyala, serta ada bayangan yang melintas.

Awalnya saya tak terlalu memikirkannya, toh saya tidak berniat apalagi sampai mengganggu mereka. Tapi lama kelamaan mereka semakin menunjukkan eksistensinya.

Semakin larut malam, semakin banyak hal yang tidak beres. Bahkan saat mencari makanan, saya kembali melihat bayangan dan mencium aroma melati di sekitar gerbang masuk (Padahal pohon melatinya cukup jauh dan sedang tidak berbunga).

Puncaknya pada saat tengah malam, semakin banyak dari mereka yang menunjukkan diri. Mulai dari Kepala yang menengok dari persimpangan ujung lorong, perempuan di lantai 2 bahkan siswi yang ada di dalam kelas. Seolah ingin memberikan teguran atas apa yang teman teman saya lakukan.

Saya pun mencoba memastikan apa itu manusia atau hal yang lainnya (Pastinya ngga mungkin sendirian).  Dengan alibi mencari beberapa barang dan mengecek sesuatu, saya mengajak beberapa teman untuk kesana.

Entah hanya saya yang melihat, atau teman teman mencoba mengabaikannya, kepala di ujung lorong itu terus menatap kearah kami. Tapi saat kami semakin dekat, tiba tiba benda itu menghilang tanpa jejak (bahkan saya sampai mengecek persimpangan lorong itu). Akhirnya saya putuskan untuk tidak melanjutkan pengecekan dan kembali ke daerah panggung untuk diskusi dan sharing dengan para senior.

Saya putuskan untuk tidak menceritakan hal itu sampai pagi nantinya. Karena lelah, hampir semua panitia tertidur. Hanya saya dan beberapa rekan yang bermain kartu yang terjaga.

Kenapa saya tidak tertidur? Karena banyak suara yang saya dengar mulai dari erangan, jeritan bahkan teriakan. Tapi semua berhenti saat adzan subuh berkumandang dan saya baru bisa beristirahat setelah shalat subuh. Pagi pun tiba, sambil menunggu panitia lain berdatangan, saya putuskan untuk menanyakan hal itu ke beberapa senior. Dan ternyata memang benar, tempat yang saya cek memang sering terlihat hal yang sama dan saya dibilang masih beruntung karena masih aman walaupun hanya diganggu.

🎬🎬🎬

Author berharap kalian menikmati ceritanya yaa🤗

Cerita disampaikan oleh :
Saudara Dhani

MISTIS (Kisah Nyata!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang