Part 1

152 17 11
                                    

Suara deruman motor sport berwarna putih terdengar memasuki perkarangan SMA ADIWIJAYA. Seorang lelaki tampan dengan hoodie merah marun tersebut memarkirkan motor sportnya dan turun dari motornya.

Lelaki tersebut ialah Arzachel Aditya Naufal Adiwijaya. Yang memiliki wajah tampan, hidung mancung, alis tebal, rahang tegas, dan tinggi. Tetapi hanya satu tatapan tajam yang menusuk dan datar yang membuat orang-orang takut akan dirinya.

Tetapi, hal tersebut tidak jadi masalah akan kadar ketampanannya. Tak lupa fans yang sangat banyak.

Arzachel berjalan di lorong gedung sekolah tersebut dengan santai dan datar. Ia tidak peduli akan keadaan yang banyak memuja disekitarnya.

"OMG!! Pangeran gue dah dateng."

"Astaga! Arza ganteng banget sih."

"Arza mau gak jadi pacar gue?"

Dan banyak lagi teriakan histeris dari fans-nya yang di dengar oleh Arzachel. Tetapi ia telah terbiasa akan hal itu.

Pada saat mau masuk kelas Arzachel mendengar suara motor sport memasuki perkarangan sekolah dan memarkirkan motor disampingnya. Mereka ialah Alvaro Marcello Anindito dan Kenan Julian Altrezza. Mereka telah bersahabatan dari kecil. Mereka yang selalu ada untuk Arzachel dan mengetahui semua tentang Arzachel. Dan selalu mensuport Arzachel jika ia memiliki masalah.

"Wehh, baru nyampe bro," kata Kenan.

"Menurut lo." Balas Arzachel dengan tajam.

"Santai bro, masih pagi udah ngegas aja" canda Alvaro.

Arzachel tidak menghiraukan lagi apa kata sahabatnya. Ia langsung pergi menuju kelasnya yang berada di XI IPS 1. Alvaro dan Kenan pun langsung mengikuti Arzachel dari belakang.

Mereka bertiga jalan beriringan dan sesekali si Alvaro melirik dan menggoda cewek-cewek yang berjalan di sekitar koridor kelasnya berada di lantai 2. Sehingga untuk sampai ke kelasnya membutuhkan waktu 15 menit dari parkiran.

Sesampainya di kelas XI IPS 1 mereka duduk di bangkunya masing-masing.
Yaitu paling pojok sebelah kanan. Yang merupakan tempat strategis untuk anak-anak seperti mereka.

Tak lama kemudian, buk widia selaku guru bahasa indonesia memasuki kelas dan murid-murid di dalam seketika hening.
"Selamat pagi, anak-anak.."

"Pagi buk.." jawab mereka serempak, kecuali Arzachel. Ya Arzachel karena semenjak memasuki kelas hingga sekarang ia telah terlelap dan menelungkupkan wajah nya di atas meja.

****

Bel istirahat telah berbunyi menandakan pelajaran telah selesai. Semua siswa bergegas menuju kantin untuk mengisi perut mereka.

Ada 3 cewek yang sedang berjalan beriringan hendak pergi ke kantin. Karena mereka sudah sangat lapar ditambah lagi tadi mereka selesai belajar matematika.

"Gila tuh guru, kalo ngasih tugas gak nanggung-nanggung." Cerocos Clara dengan kesal ke buk diah, guru matematika yang terkenal killer mengajar di kelas XI IPA 1 untuk mengerjakan soal matematika sebanyak 30 soal beserta caranya.

"Udahlah ra, lo gak capek apa dari tadi nyerocos mulu," Ucap Adshila

"Iya tuh.. dari tadi gak berenti-berenti tau, capek nih kuping gue dengerin loe ngomel mulu." tambah Amelia.

"Iya gue tuh kesel banget sama tuh guru," cerocos Clara

"Ya tapi kan udah terjadi udahlah, loe gak capek apa." jawab Adshila.

"Iya loe mah pinter maka nya ngomong kayak gitu, lah gue? Boro-boro, ngerjain 1 soal aja sampe 1 jam apalagi ini 30 mati gue" cerocos nya lagi.

Adshila claretta jasmeen, Clara fredelina eleen dan Amelia florenza evelyn mereka sudah bersahabat semenjak Smp. Mereka sama-sama memiliki sifat yang ceria. Tetapi Adshila dengan gaya agak tomboy, sedangkan Clara dan Amelia dengan feminim -nya.

Dan Adshila merupakan saudara kembar dari Alvaro.

Dan ketika mereka telah tiba di kantin, suasana begitu ramai. Lalu mereka mencari tempat duduk yang kosong dan Amelia pergi ke tempat penjual bakso. Yang biasa di panggil mang ujang.

Tak lama 5 menit kemudian makanan mereka pun datang. Dan hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk mereka menghabiskan itu semua.

Setelah membayar, mereka hendak kembali ke kelas. Tapi saat menuju pintu keluar kantin Adshila tak sengaja menubruk seseorang.

"Aww.." ringis Adshila sambil mengusap jidatnya.

"Shil.. loe gak papa kan?" Tanya Amelia.

Tetapi beda dengan lelaki yang memakai hoodie merah marun tersebut. Ia hanya menatap dengan wajah datarnya sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Loe kalo jalan tu pakai mata. Gak liat apa gue mau lewat." Ucap Adshila dengan kesal.

"Udahlah Shil.. bentar lagi bel nih, mending kita masuk." Ajak Clara.

"Awas loe." Ancam Adshila. Dan langsung meninggalkan area kantin.

Cukup lama Arzachel memperhatikan punggung Shila, dan senyum kecil terbit di bibirnya.

Cantik. Batin Arzachel.

Tiba-tiba lamunan Arzachel buyar karena Kenan memukul lengannya. "Loe kenapa sih za." tanya Kenan. "Senyam senyum."

"Gak papa."jawab Arzachel cuek.

"Jangan jangan loe suka ya sama Shila" tebak Kenan.

"Umm gak kok kata siapa gue suka sama dia" jawab Arzachel dengan datar.

"Masa.. kok gue gak percaya yah" bales Kenan.
......

Hallo gays gimana ceritanya? Semoga suka ya

Kalo ada saran silahkan di coment ya..
Maaf kalo ada typo.

Jangan lupa vote dan coment ya..

ARZACHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang