Part 3

15 14 10
                                    

Happy reading..

Bell masuk sudah berbunyi sekitar 10 menit yang lalu. Tetapi belum ada tanda-tanda jika guru yang akan mengajar di kelas XI IPA 1 itu akan datang. Dan hal itu membuat sebagian dari mereka ada yang tidur, main game, nge gosip dan ada juga yang ke kantin.

Dan sama halnya yang di lakukan oleh Adshila and the genk. Mereka sekarang sedang berada di kantin, untuk mengisi perut yang kosong.

Tapi pada saat di perjalanan menuju kantin Adshila kebelet dan ingin pergi ke toilet.
"Mell.. ra, kalian duluan aja ya gue ke toilet bentar nanti gue nyusul," ucap Adshila sambil berlari tergesa-gesa menuju toilet.

"Eh.. Shil gu-" ucapan Amelia terpotong karena Adshila telah hilang di balik tembok tersebut.

"Udahlah Mel, nanti pasti Shila nyusul kok.." ajak Clara ke Amelia.

Amelia dan Clara pun langsung pergi menuju kantin terlebih dahulu.

Setelah urusan Adshila telah selesai ke toilet, lalu dia pergi menuju kantin. Dan pada saat hendak berbelok dari toilet ke kantin. Dan Tanpa sengaja Adshila bertemu dengan Arzachel.

Tapi Adshila tidak memperdulikan nya dan terus melangkah. Tapi belum sempat Adshila melangkah tangan nya telah di cekal oleh Arzachel terlebih dahulu.

"Ngapain lo!! Pake narik-narik tangan gue lagi" ucap Adshila dan langsung melepaskan cekalan tangannya dari Arzachel.

Tapi Arzachel tetap menarik tangannya dengan kencang dan membuat Adshila semakin emosi olehnya. " aww.. " ringis Adshila "mau lo apa sih sebenarnya"

"Gue mau lo jadi pacar gue"

"Gak, gue gak mau!" Sergah Adshila.

"Tapi gue gak nerima penolakan. Dan lo akan tetap jadi pacar gue Adshila claretta jasmeen"

Ucapan tersebut membuat Adshila terdiam cukup lama. Setelah sadar, ia membalikkan tubuhnya menghadap Arzachel.

Ia melangkah menuju Arzachel dengan tatapan tajam.

"Lo denger ya baik-baik ucapan gue. Gue gak suka sama Lo. Gue benci sama Lo. Dan GUE GAK AKAN MAU JADI PACAR LO!" Tekan Adshila di setiap perkataan nya.

Arzachel maju dan mengucapkan "Gue gak peduli."

Dan lebih mendekatkan dirinya kepada Adshila, lalu membisikkan sesuatu kepada Adshila.

"Lo milik gue, Shila. You're mine."

Setelah itu, Arzachel meninggalkan Adshila  yang masih berdiri mematung.

****

Alvaro dan Kenan sekarang sedang berada di kantin sambil menunggu Arzachel yang entah sedang berada dimana sedari tadi.

Dan pada saat Arzachel tiba, Alvaro merasakan ada getaran di saku celananya. Lantas Alvaro segera mengambil ponselnya. Dan ada notif pesan masuk dari Adshila.

My twins💛
Temui gue sekarang di taman!

                                                                          Ok.

Alvaro memasukkan kembali ponselnya ke saku celana abu-abunya. Lalu berpamitan pada teman-temannya untuk pergi sebentar.

"Za.. Nan gue pergi bentar ya," ucap Alvaro kepada Arzachel dan Kenan.

"Pergi kemana lu" tanya Kenan

"Ada urusan bentar" ucap Alvaro berlalu meninggalkan mereka.

Sedangkan Arzachel hanya diam dan memperhatikan punggung Alvaro yang telah hilang di balik tembok kantin.

****

Di taman.

Alvaro melihat ada seseorang sedang duduk di bangku taman seorang diri dengan wajah di tekuk. Lalu Alvaro segera menghampiri Adshila.

"Lo kenapa?" Tanya Alvaro sambil mendudukkan bokongnya di bangku taman tersebut.

Tapi yang di tanya hanya diam sambil menghadap kedepan dengan tatapan datar. Alvaro yang melihat hal tersebut jadi bingung. Apa yang sebenarnya telah terjadi dengan kembarannya ini sehingga ia jadi seperti ini.

"Gue mau pulang" ucap Adshila tanpa menoleh ke Alvaro.

"Loh, kenapa? Lo sakit" tanya Alvaro bingung sekaligus panik. Lalu menempelkan punggung tangannya ke kening Adshila.

"Nggak.. gue gak sakit"

"Trus.. kenapa loe mau pulang, terus nanti kalo bunda nanya gue gimana?"

"Udah, tenang aja. Biar gue yang jawab nanti.! Lo mau gak nih nganterin gue pulang? Kalo nggak gue pulang pake taksi nih!" Ancam Adshila  ke Alvaro.

"Oke.. iya gue anterin lo" jawab Alvaro dengan pasrah.

"Ya udah, gue ke kelas dulu mau minta izin sekalian ambil tas. Nanti lo tunggu gue di parkiran" ucap Alvaro lalu pergi ke kelas.

****

Selama perjalanan tak ada satu pun di antara mereka yang ingin mengeluarkan suaranya. Alvaro dia yang sedang fokus menghadap depan sambil mengendarai mobilnya. Sedangkan Adshila yang sibuk dengan pemikirannya.

Tapi karena Alvaro merasa canggung, dan risih terhadap kembarannya ini. Kenapa ia sedari tadi hanya diam. Yang ia tau biasanya kembarannya ini selalu ceplas ceplos kalau bersamanya. Tapi kenapa sekarang tidak? Dan apa yang terjadi dengannya? Karena penasaran Alvaro pun bersuara.

"Shil.." ucap Alvaro.

"Umm," gumam Adshila tanpa menoleh sedikit pun.

"Lo kenapa sih? Dari tadi kok diam mulu" Tanya Alvaro.

"Gue gak kenapa napa kok" jawab Adshila.

"Gue gak percaya, lo lupa gue siapa? Gue ini kembaran lo Shil. Jadi kalau lo ada masalah pasti gue bisa ngerasain nya Shil. Ikatan batin seorang saudara kembar itu kuat Shil" jelas Alvaro panjang lebar.

Adshila pun hanya diam mencerna ucapan Alvaro. Apakah ia harus jujur kepada Alvaro dengan apa yang di timpanya tadi. Pasalnya Arzachel itu sahabatnya Varo. Dia tidak mau merusak persahabatan kembaran nya itu.

"Ok, nanti gue ceritain di rumah. Tapi jangan kasih tau siapa-siapa ya" ucap Adshila akhirnya.

****

Sesampainya mereka di perkarangan rumah nya. Alvaro memarkirkan mobil nya di garasi. Lalu Adshila turun tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Lalu Alvaro pun juga turun dan menyusul Adshila yang telah masuk. Adshila sedang duduk di sofa depan tv. Jadi Alvaro juga duduk berhadapan dengan Adshila.

Dan beruntung rumah mereka sedang sepi, jadi mereka tak perlu di introgasi terlebih dahulu oleh bundanya.

"Jadi.." Tanya Alavaro memulai pembicaraan

Adshila merasa jengah atas sikap kembarannya ini. Lalu Adshila pun menjelaskannya secara rinci ke Alvaro masalah ia di paksa untuk jadi pacarnya si Arzachel yang nota bennya sahabat dari Alvaro sendiri.

"Jadi loe di paksa jadi pacarnya si Arza?" Tanya Alvaro

"Iya" jawab Adshila.

"Terus lo terima atau nggak?"

"Ya enggak lah, orang gue aja gak terlalu kenal sama dia."

"Tapi Shila kenapa lo gak coba aja"

"Ihh lo kenapa belain dia sih,"

"Bukan gue belain dia Shila, tapi gue yakin Arza itu orang baik kok dia pasti gak akan apa-apain lo"

"Tapi gue gak mau. Titik." Ucap Shila dengan kesal.

"Oke kalo itu mau lo. Gue gak akan maksa lo kok Shil. Lo berhak bahagia Shil, tapi kalo lo sampai di sakitin lagi kayak mantan lo itu jangan salahin gue kalo sampe gue berbuat kayak dulu lagi. Lo dengerin itu." Ucap Alvaro lalu pergi meninggalkan Adshila sendiri.

.....

Gimana part ini? Semoga suka💜
Jangan lupa vote dan coment..

ARZACHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang