Part 2

24 15 7
                                    

Bell pulang sekolah telah berbunyi 15 menit yang lalu. Dan terlihat seorang gadis sedang duduk di depan gerbang menunggu saudara kembarnya. Gadis itu ialah Adshila. Sedangkan kedua temannya telah pulang 5 menit yang lalu. Sehingga Adshila hanya sendiri sambil menunggu Alvaro.

"Ck,lama banget sih."cerocos Adshila dengan kesal. Karena sedari tadi ia menunggu Alvaro, tetapi sampai sekarang belum menampakkan batang hidungnya.

Ia mengambil ponselnya berniat untuk menelpon Alvaro, tetapi belum sempat Adshila membuka ponselnya, sebuah panggilan masuk ke ponselnya dan terpampang nama Alvaro segera ia mengangkat panggilan tersebut.

"Varo loe dimana sih? Lama banget, cepet dong gue capek nih. Dari tadi gue nungguin loe kok gak keluar-keluar." ucap Adshila dengan wajah badmood.

"Iya sorry, gue ada urusan bentar nih. Cuma 30 menit doang kok. Loe mau nunggu atau pulang duluan?" Tanya Alvaro

"Gak usah! Gue naik taksi aja." Dan langsung mematikan telponnya secara sepihak.

Dengan wajah geram Adshila berjalan menuju halte berharap ada taksi lewat.

Terdengar suara motor sport putih menuju ke arahnya. Motor tersebut berhenti tepat dihadapannya. Lalu lelaki tersebut membuka helmnya dan itu membuat Adshila kaget.

"Lo! Ngapain loe kesini?" Tanya Adshila dengan kaget sekaligus kesal. Pasalnya lelaki ini yang menabraknya waktu di kantin tadi.

"Naik." Ucap Arzachel singkat.

Adshila semakin bingung dengan perkataan Arzachel.

"Lo ngomong apaan sih, ga jelas tau gak.
Mending loe pergi, gue lagi gak mood ngeladenin loe!" Usir Adshila.

Hal tersebut lantas membuat Arzachel turun dari motornya dan menghampiri Adshila. Lalu menarik tangan Adshila untuk naik ke motor nya.

"Apaan sih!! Loe narik-narik tangan gue." Protes Adshila.

Tapi Arzachel tetap dengan pendiriannya hanya diam dan tak berniat untuk menjawab perkataan Adshila.

"Kalo punya mulut tuh ngomong! Gak diem bego"

Sudah cukup kesabaran Arzachel. Ia menatap Adshila tajam. Tapi Adshila tidak takut akan hal itu.

"Naik! Gue yang akan ngantar loe pulang."titah Arzachel dengan penekanan.

"Ngapain gue naik motor loe? Gue bisa pulang sendiri!" Balas Adshila.

"Karena gue disuruh Varo untuk ngantar loe pulang!" Ucap Arzachel lagi.

"Gak.. gue gak mau di antar sama loe."balas Adshila lagi dengan tajam.

Dan waktu berpihak kepada Adshila. Tepat di waktu yang bersamaan taksi lewat di hadapan mereka. Lalu, Adshila melambaikan tangannya. Taksi pun berhenti dan Adshila segera masuk ke dalam taksi tampa melirik ke arah Arzachel sedikit pun.

"Loe akan jadi milik gue. You're mine."

****

Setelah tiba di perkarangan rumah nya, lalu Adshila membayar driver taksinya dan langsung turun. Ia memasuki rumah dengan perasaan jengkel dan kesal.

Ia melihat Laura, bundanya berada di dapur sedang memasak. Lalu ia melangkah menuju dapur dengan perasaan jengkel.

"Eh, anak bunda udah pulang. Kok manyun gitu sih nanti cantik nya ilang loh" Ucap bunda kepada Adshila.

"Shila lagi kesel bun"

"Kesel kenapa sini cerita sama bunda"

"Tadi tuh Shila lagi nunggu Kak Varo di deket halte trus masa Aku udah nunggu lama tapi dia tiba-tiba nelvon ada urusan. Trus tadi ada temennya Kak Varo nyamperin Shila trus nyuruh-nyuruh Shila buat naik ke motornya tapi Shila ga mau lah karena dia maksa Shila gitu" Jelas Adshila.

"Ohh, ceritanya lagi kesel nih sama orang. Ga boleh kesel-kesel loh ntar suka" goda bunda.

"Ihh bunda mah gitu. Udah ahh Shila mau ke atas dulu gerah"

"Ya udah mandi sana, ganti baju nanti turun ke bawah makan." Ucap bunda lagi.

"Siap, komandan " ucap Adshila sambil hormat.

****

Arzachel baru saja sampai di perkarangan rumah nya yang begitu besar. Lalu meletakkan motor kesayangannya ke garasi. Ia melepaskan helmnya lalu turun dari motornya.

Arzachel memasuki rumah nya dengan wajah datar. Ketika memasuki ruang tamu, terlihat wanita paruh baya yang umurnya tidak muda lagi tapi wajahnya tetap cantik. Lalu wanita tersebut menghampiri Arzachel.

"Arza, kamu udah pulang? Makan dulu yuk nak, mama udah masak makanan kesukaan kamu loh." Bujuk Laras, mamanya Arzachel.

Arzachel hanya melirik tanpa mau menjawab perkataan mamanya. Lalu segera menaiki tangga menuju kamarnya.

Tetapi, baru saja ia hendak melangkah menuju tangga. Suara Laras memanggilnya dengan lirih. Hal itu membuat hatinya goyah. Dia sebenarnya sangat menyayangi Laras. Tetapi, ego nya terlalu tinggi.

Tanpa memperdulikan panggilan tersebut, Arzachel kembali melangkah menuju kamarnya. Dirumah sebesar ini, ia hanya tinggal bersama Laras berdua. Farhan, papanya telah menikah lagi setelah menceraikan mamanya.

......

Gimana part ini? Semoga suka ya😁
Jangan lupa vote dan coment..

ARZACHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang