2

46 14 14
                                    

Charmy back^^
Puasanya lancar? Btw ada yang nungguin next chapter-nya? Gada?
Yaudah, Charmy balik:(

Ehe ga jadi deh.

Oke, here is the chapter 2
I hope you guys like it, jangan lupa vote, comment dan follow ya^^ koreksi kalo ada typo.

Love u guys❤️and happy reading

______________________

"Astaga, gue pengen punya pacar biar ada yang bisa nganterin pulang." - Sisil

.
.
.
.

Kriiiiing

Alarm berbunyi membangunkan sang  manusia yang masih bergelut dengan dunia mimpinya itu. Perlahan, Sisil membuka kedua matanya lalu menoleh ke arah jam.

"Gue telat!" Sisil terlonjak kaget melihat jam yang kini menunjukkan pukul 06.55 pagi.

Ia segera berlari menuju kamar mandi dan mengguyur tubuhnya.

Di ruang makan, Ayah, Bunda, serta Bayu sedang menikmati sarapan mereka.

"Pagi adeknya Abang." Bayu tersenyum melihat adiknya datang dengan rambut yang masih sedikit berantakan.

Sisil tidak sempat menyisir rambutnya setelah mandi tadi. Tak heran jika rambutnya jadi terlihat seperti singa.

Sisil duduk di kursi tanpa membalas sapaan abangnya itu. Ayah dan Bunda yang melihat kejadian tersebut hanya tersenyum.

"Gara-gara abang nih. Coba kalo semalem gak gangguin Sisil." Bayu tertawa melihat adiknya yang kesal.

Semalam, Bayu pergi ke kamar Sisil dan memintanya membuatkan susu hangat dan roti. Sisil bisa saja menolak dan melanjutkan tidurnya, namun tubuhnya ditarik begitu saja hingga dia terjatuh.

Setelah menghabiskan segelas susu tanpa berniat memakan sarapan yang disiapkan bunda, Sisil pergi ke sekolah. Untungnya bel masuk belum berbunyi.

"Kusut amat muka Lo." Jihan duduk di depan Sisil yang tampak berantakan dengan rambut yang kusut.

Sisil mendengus kecil. "Gara-gara abang gue tuh. Btw, pinjem sisir dong."

"Nggak bawa gue. Pake jari aja sono."

Baiklah. Sisil benar-benar menyesal karena tidak mengunci kamarnya semalam.

Sisil berbalik menghadap kaca jendela lalu mulai merapikan rambutnya dengan jari.

Tak lama kemudian, bel masuk berbunyi. Dan kelas mulai dipenuhi oleh murid-murid lainnya.

***

"Baiklah anak-anak ibu tersayang. Untuk mengisi waktu rebahan kalian yang berharga di rumah, silahkan kerjakan halaman 76 dengan baik dan benar. Minggu depan kita koreksi sama-sama," kata Buk Wanda sambil menyusun bukunya.

ReplyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang