Sakura POV
Waktu berlalu begitu cepat dan orang baru itu akhirnya kembali dari kumo setelah sekian lama. Tapi, dia tak tersenyum maupun menyapa orang orang seperti biasanya.
Orang orang bingung dengan perubahan pemuda yang dijuluki shadow ninja itu. Termasuk Sakura dan Guy-sensei. Tapi setelah berbicara dengan Tsunade, akhirnya Sakura tau alasan Kei bersedih.
Namun Sakura tak ingin temannya itu bersedih terlalu lama, Sakura mengajak Kei berkumpul dan berkenalan dengan ninja ninja konoha. Kalau di anime, teman temannya Naruto, mulai dari Shikamaru, Hinata, dan lainnya.
Kei POV
Sudah beberapa bulan aku kembali ke konoha. Tapi aku masih saja teringat kematian Yugito. Dan entah kenapa aku sangat sedih. Sampai sampai aku selalu menolak tawaran misi yang datang padaku.
Tapi aku sangat bingung, meski Yugito mati, misiku tetap berhasil. Ternyata yang harus diselamatkan hanyalah Matatabi, sedangkan Yugito memang ditakdirkan mati. Dan itulah yang membuatku membenci permainan dewa ini.
Aku melempar lempar batu kecil ke tembok kayu di depanku. Sedangkan di belakangku adalah geng naruto. Mereka berkumpul seperti di anime yang ku tonton. Dan aku berkenalan dengan Ino, ternyata dia sangat cantik. Melebihi yang ku lihat di anime.
"Hei Sakura, memangnya dia itu pemurung ya?", aku mendengar kiba berbicara tentangku.
Sakura POV
"Hentikan omonganmu kiba, dia bisa dengar", ucap Shino. Dia masih menyeletuk seperti di Anime.
"Hei aku tanya Sakura bukan kau serangga", Kiba mengomeli pria berkacamata hitam itu.
Sakura terdiam. Tapi karena semua ingin mendengar cerita tentang ninja baru itu akhirnya Sakura meminta Naruto menemani Kei berjalan jalan.
"Apa, kenapa aku dattebayo?", Naruto marah hingga suaranya terdengar Kei.
"PLAK", Sakura memukul kepala Naruto.
"Cepat!", uca sakura galak.
Naruto seperti tak berkutik dan dia mengikuti perintah Sakura. Naruto berdiri dan berjalan mendekati Kei.
Naruto POV
"Hei kau, mau makan ramen denganku", tanya Naruto ragu.
Tapi Kei hanya dia menunduk. Saat melihat itu Naruto tau bahwa rasa kehilangan seseorang itu cukup menyakitkan. Dia yang sebenarnya membenci Kei jadi iba padanya.
"Sudah ayo ikut cepat", Naruto menarik paksa Kei. Dan akhirnya mereka pergi.
Sakura POV
"Yosh mereka sudah pergi, baiklah aku akan bercerita", ucap Sakura.
Semua orang sekarang serius mendengarkan gadis berambut pink itu.
"Jadi dia itu habis kehilangan tunangannya di desa kumo. Tunangannya adalah Yugito Nii".
"Eiapa itu Yugito Nii?", ucap Ino.
"Huft Ino kau tak tau dia? Dia itu Jinchuriki ekor dua. Bahkan raikage pun sangat menghormati dia", potong Shikamaru.
Semua orang yang mendengar kaget. Dia tak tau kalau pria aneh yang rumornya suka kepada Naruto itu adalah orang kehormatan di desa kumo. Dan dia seorang tunangan dari Jinchuriki. Sungguh pasti dia adalah orang yang sangat hebat.
"Iya, dan yang parahnya lagi. Tunangannya mati di bunuh secara sadis oleh akatsuki. Bahkan dia melihat sendiri tubuh tunangannya di cabik cabik di depannya", lanjut Sakura.
Mereka terdiam dan tak bisa beekomentar apapun. Mereka tak bisa membayangkan bagaimana rasanya melihat orang yang mereka sayangi mati menderita di depan matanya sendiri.
Tapi Shikamaru tak terlalu mempedulikan itu. Dia berpikir hal merepotkan untuk memikirkannya. Namun dia tak tau kalau kejadian serupa akan menimpanya di masa depan.
Naruto POV
"Hei bagaimana rasa ramennya, enak kan?", ucap naruto sambil menyeruput mie di mulutnya.
"Iya", jawab Kei datar.
Naruto yang melihat itu sangat kesal dan kecewa dengan sikap pria di sampingnya itu. Tqpi dia juga tak bisa menghakimi orang yang sedang berduka.
"Hei anak muda, kau baru pertama makan disini ya. Kenapa wajahmu sedih?", tanya paman penjual ichiraku yang terkenal itu.
Tapi pria itu tak menjawab. Naruto langsung menyela.
"Dia temanku paman Teuchi. Dia sedang galau", jawab Naruto cepat.
"Haha Naruto akhirnya kamu membawa pria tampan, jangan bilang pacarmu", ledek Teuchi.
"Bukan paman, tapi katanya dia menyukaiku. Tapi pas aku ajak jalan dia mendiamkan ku. Menyebalkan", Naruto mencoba bercanda dengan Kei.
"Hmm kalau begitu ini", Teuchi memberi semangkok besar ramen.
"Makan ini berdua, liat masing masing ada ujung mienya. Mungkin ini bisa menghibur bahkan menyetukan kalian.
Kei POV
Orang orang ini berusaha menghiburku. Mereka orang yang baik. Aku tersenyum karena senang dihibur mereka.
"Akhirya kau tersenyum, jangan lupa ayo makan!", ucap pria sipit di depanku.
Menurut, aku dan gadis pirang di depanku mengambil ujung mie dan menyeruputnya. Rasanya enak sekali, kaldunya kental.
"Tutup mata kalian!", ucap pria itu.
Kami menurutinya sambil terus menyeruput mie itu. Dan lama kelamaan mie itu rasanya makin sulit di tarik. Aku memaksanya. Dan "Slurpt", kenapa rasanya lembut dan hangat.
Aku melanjutkan menyedotnya, tapi yang ini kenyal. Aku tak bisa mengunyahnya. Rasanya ada yang aneh. Aku penasaran dan membuka mata.
Tak ku sangka kini aku dan Naruto... Bibir kami, kami sedag berciuman dan sangat panas. Karena aku dan naruto mengira kami sedang menyedot mie.
Gadis manis berambut pirang itu masih menutup matanya. Dia menyedot bibir bagian bawahku. Entah kenapa rasanya nikmat sekali.
Aku iseg dan ku julurkan lidahku. Saat disedot olehnya. Rasanya seluruh tubuhku tersetrum. Hangat dan nikmat. Aku terbawa suasan dan memegang belakang kepalanya.
Saat itulah dia sadar dan membuka mata. Saat dia tau sedang berciuman panas denganku. Matanya melotot lebar.
"Aaaahhhhhh, bajingan", dia melepaskan kepalanya dari tanganku.
Aku yang puas, kini tersenyum lebar. Dan memberi isyarat jemlol pada pemilik kedai ramen ini.
"Beraninya kau curi kesempatan", Naruto memarahiku sambil mengelap mulutnya dengan kerah bajunya.
"Tapi enak kan?", ledekku.
"BAJINGAAAANN",
"BRUAK BRUKK BRAG BRUKK", dan begitulah akhir ceritaku dan Naruto.
Pasti selalu berakhir seperti i i setiap aku dan bertemu Naruto. Dasar dewa sialan, itulah kata kata terakhirku sebelum pingsan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MASTER CRACK IN NARUTO'S WORLD
FanfictionKei Yoshida, seorang budak corporate yang selalu merasa menderita. Pada suatu hari saat dipaksa lembur, dia melihat cahaya kecil mendekatinya. Dan tiba-tiba dia terbawa ke sebuah tempat yang serba putih. Disana ada suara yang katanya akan mengabulka...