Kei Yoshida, seorang budak corporate yang selalu merasa menderita. Pada suatu hari saat dipaksa lembur, dia melihat cahaya kecil mendekatinya. Dan tiba-tiba dia terbawa ke sebuah tempat yang serba putih. Disana ada suara yang katanya akan mengabulka...
Sudah seminggu aku datang ke desa kelahiran Ninja favoritku berada. Tak pernah terbayangkan kalau aku akan bertemu dengan Naruto secara langsung.
Kini aku berdiri di depan warung kesukaan Naruto, ramen Ichuraku.
"Paman, satu porsi", ucap ku sedikit teriak.
"Oke", pesananku sedang dibuat.
Setelah menunggu beberapa lama akhirnya mie kesukaan Naruto itu ada dihadapanku.
Aku mencobanya sepertinya rasanya akan sangat enak.
"SLLUURPS", suara mie terhisap.
Enak sih, tapi sepertinya selera ku berbeda dengan ninja idola ku ini. Meskipun tidak cocok dengan lidahku, tapi aku menghabiskannya untuk menghormati pembuat masakan itu.
Setelah selesai makan, aku menuju kantor desa untuk bertemu hokage. Sudah seminggu aku menunggu giliran untuk bertemu dengannya. Dan hari ini adalah giliranku.
"TOKTOKTOK", suara pintu diketuk.
"Masuk", Ucap suara wanita yang suaranya tegas.
Aku masuk dengan pakaian yang mungkin sedikit berlebihan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Perkenalkan nona Hokage, dia Kei Shimizu. Anak Yokubo Shimizu. Yang kemarin saya ceritakan", ucap Shizune yang berdiri disampingnya.
"Oh itu kau, Jadi...BRAGK", wanita berambut pirang itu memukul meja.
"Apa tujuan mu menjadi ninja? Ini bukan untuk anak rumahan seperti mu", lanjut Hokage cantik itu.
"Aku terinspirasi oleh seorang ninja yang bagiku hebat, tuan hokage", jawabku reflek.
Sebenarnya aku sangat ketakutan.
"Hoo... Siapa yang kau maksud?", mereka berdua menganggukkan kepala.
"UZUMAKI NARUTO".
Setelah aku menjawab dengan kata-kata itu wajah mereka termangu. Wajah mereka memerah. Dan tak lama kemudian, wanita berambut pirang itu tertawa besar sambil membuka lebar mulutnya.
"Baiklah, begini... Karena kau tidak melewati tahap akademi. Kau akan kami tes, apakah layak menjadi seorang shinobi konoha. Kau harus melawan seorang shinobi. Masuklah", ucap hokage.
Tiba-tiba dua pria berpakaian serba hijau masuk ke ruangan.
"GG... Guy-sensei.....", aku berteriak kaget.
Pria berambut batok kelapa itu menengok ke arahku.
"jadi kau lawanku", kini dia mengerenyitkan matanya seperti meragukan ku.
"Houuu... Semangat anak muda, jangan segan-segan melawanku. Bajumu bagus", ucap guru Gay degan gaya khasnya.
"Guru, bukannya bajunya agak berlebihan", ucap Rock Lee.
"Tidak Rock Lee, itu namanya baju semangat muda. Ada api-apinya gitu", kini gaya bicara penuh semagat khasnya jad agak menyebalkan di telingaku.
"BAIKLAH... SAATNYA KALIAN BERLATIH!", tiba-tiba hokage memotong pembicaraan mereka.
Tapi aku sangat ragu untuk melawan mereka. Jujur, aku sangat ketakutan sekarang.
"Tapi hokage, aku tak mungkin...."
Belum selesai bicara, wanita pirang itu memotongku,"Lawan mereka kalau kau kalah kau tak diterima di konoha!".
Karena kata-kata itu aku harus melawan mereka. Tapi bagaimana cara mengalahkan mereka?
[Tenang tuan, anda bisa mengambil jatah anda]
"Wah sistem akhirnya kau bangun, jadi bagaimana?", ucapku dalam hati.
[Anda punya SP awal 100, untuk membeli elemen harganya 25 per elemen]
Kini aku mengerti, untuk melawan dua ahli taijutsu ini aku hatus menggunakan sebuah jutsu. Aku memilih elemen dengan hati-hati dari menu sistem.
"Sepertinya untuk melawan mereka aku akan memilih dua elemen ini", aku mengklik ikon elemen itu dalam pikiranku.
Dan kini aku bisa menggunakan elemen angin dan listrik. Dengan elemen ini minimal aku harus memanfaatkan kecepatan. Makanya aku memilih elemen ini.
Disisi lain sambil berbicara dengan sistem dalam pikiranku, aku sedang berjalan menuju tempat latihan bersama guru Guy dan Rock Lee, sedangkan Shizune mengikuti kami menggantikan hokage.
[berhasil tuan]
"Lalu bagaimana aku melawan mereka sistem", tanyaku kebingungan.
[itu mudah tuan, alirkan chakra listrik ke kakimu. Maka gerakanmu aka cepat. Dan gunakan jutsu elemen angin untuk meniup tubuhmu sendiri. Maka kau dapat bergerak dengan cepat]
"Jutsu elemen angin, apa aku punya?".
[beli saja di saya tuan, cuma 50SP]
"NAMANYA KAU MERAMPOKKU SISTEM SIALAN KOREEE", aku marah-marah sendiri karena siatem itu.
Sepertinya sistem itu mau merampokku. Dia memberi solusi sambil mengambil semua SPku.
"Baiklah, beli", akhirnya SPku habis.
[Jutsu elemen angin:tiupan angin berhasil dibeli]
Sekarang aku merasa lebih siap melawan dua ahli taijutsu itu. Meski masih agak takut.