"Dimana Sasuke?", ucap Raikage sabil berlari ke ruang pertemuan lima kage.
"Sasuke sudah kujadikan debu", ucap kakek kecil pengguna jutsu spesial.
"Apa? Sial, harusnya aku yang menghabisi bocah itu".
Saat Raikage sedang mengamuk tidak jelas, tiba tiba seorang pria bertopeng muncul dari belahan dimensi. Siapa lagi kalau bukan Obito yang mengaku sebagai Madara.
Ruangan itu sekilas menjadi hening. Disana pria bertopeng itu terus mengoceh dan menceritakan impian tak jelasnya.
"Dengan ini kunyatakan perang dunia shinobi ke-4 dimulai", setelah mengucapkan kata kata terakhirnya, Obito-pun menghilang.
Disisi lain, Sasuke sedang bertarung dengan seorang pengguna sharinggan non-uchiha.
"Huft Huft, Hiruzen, akhirnya aku tak bisa melampaui mu", ucap Danzo dengan nafas tersengal.
Kei POV
[Misi: Selamatkan Danzo]
"Haaahhh??", aku yang masih belekan kaget.
Baru saja bangun, tiba tiba misi datang lagi. Lalu selamatkan Danzo, dari apa? Pikirku.
Tak peduli, aku segera mandi dan bersih bersih. Namun saat memakai baju, aku teringat. Satu satunya yang membahayakan Danzo, Uchiha Sasuke.
Jadi ini episode pertemuan lima kage. Tanpa basa basi, aku langsung keluar desa menuju tempat pertemuan lima kage. Tapi apakah sempat? Aku khawatir misiku gagal kali ini.
Aku berjalan melompati pohon pohon ala shinobi. Dan ku kira aku berjalan sendiri, namun aku merasakan ada orang yang mengikutiku. Dan chakra ini, aku mengenalinya. Aku berhenti, dan berbalik.
"Gin keluarlah, aku tau itu kau", ucapku.
Benar saja, seorang berwajah tampan dengan lagak tengil keluar dari balik pohon.
"Yabai, aku akhirnya ketahuan".
"Kenapa kau mengikutiku?", tanyaku.
"Harusnya aku yang bertanya, kenapa kau meninggalkan desa diam diam? Pasti ada hal menarik kan? Harusnya mengajak aku", ucap Gin sambil mengacungkan jempolnya.
Aku menepak jidatku sendiri. Aku tau, kalau orang ini ikut pasti merepotkan. Tapi sudah terlanjur, baiklah ku ajak dia. Dan dia keliatan sangat senang. Meski banyak bertanya, aku tak menjawab satupun pertanyaan dari dia. Dia hanya mengikutiku.
"Ah barusan?", ucapku dalam hati
Aku melihat seorang gadis berambut pirang melompat mendahuluiku dari sisi lain pohon. Itu Naruto, aku tak boleh ketahuan.
"Shadou Suteppu no Jutsu", aku langsung menghilang masuk ke bayanganku sendiri.
Dan Gin menyadari tindakanku. Dia pun langsung berkamuflase di dalam tanah. Dan setelah beberapa lama, kami sampai di tempat tujuan. Dengan cepat kami menuju tempat Danzo.
Benar saja, saat tiba disana ku lihat Danzo sekarat. Bahkan tangannya telah berubah menjadi pohon. Dia sudah tak kuat lagi mengendalikan chakra Hashirama.
Sedangkan di depannya ada Sasuke. Pria dingin itu memandanginya dengan penuh dendam. Sedangkan pria satu lagi hanya menonton dengan santai.
"Gin, kita selamatkan Danzo", bisikku.
"Eh bukannya takdir dia untuk mati? Kenap".
"Cepat jalankan!", potong ku pada Gin.
Tanpa membantah lagi dia langsung menjalankan perintahku.
"Chidori", teriak Sasuke.
"BLUMB", belum sempat menyentuh Danzo, sebuah bola karet menghalangi jutsunya.
Mata Sasuke melotot kaget.
"Wah wah, ada yang mengganggu tontonanku", ucap pria bertopeng itu.
"Halo, aku di belakangmu... Wakwaw", ku tusuk Obito dengan katanaku.
Kaget, dia langsung menghindar. Meaki kalau kena tusuk juga, pasti akan tembus karena jutsu kamuinya.
"Kau, ternyata masih banyak pengganggu", ucap pria bertopeng itu.
"Bukan pengganggu, tapi...", ku tutup wajahku,"Wakwaw...", ku buka wajahku seperti main ciluk ba.
Dia seperti kesal diledek olehku. Kemudian dia melemparkan kunai. Namun dengan kecepatan raikage, aku sudah berada di samping Danzo.
"Kau? Yang waktu itu", Danzo kaget diselamatkan olehku.
Tanpa banyak omong, aku dan Gin langsung membawa Danzo pergi. Namun aku tak bisa mengubah cerita. Aku harus memalsukan kematian pria ini. Segera ku ambil sampel chakra dari tubuhnya dan ku suruh Gin meninggalkanku. Meski awalnya membantah, tapi akhirnya dia menurut.
Saatnya rencanaku dijalankan. Sambil bersembunyi, ku gunakan zetsu bunshin untuk membuat klon Danzo. Dan akhirnya kembali.
"Masih punya nyali juga kau bajingan", ucap Sasuke tersenyum tipis.
Mereka pun bertarung ulang. Untuk mencegah pergatian Obito, ku dekati dia dan ku serang Obito bertubi tubi. Hingga dia tak bisa fokus melihat chakra shishui di mata Danzo palsu.
"Bocah tengik, jangan mengganggu", dia membalas seranganku dengan jutsu menyebalkannya.
Meski aku mengetahui rahasia jutsunya tapi aku tak akan mengalahkannya sekarang. Karena ceritanya takkan menjadi seru.
"Ahhhhh", suara seseorang berteriak.
Sesuai cerita, Danzo palsu berlagak seperti menyegel dirinya. Dan sisa ceritanya sama seperti di anime. Setelah itu, aku kabur dan bersebunyi. Padahal aku mash di tempat itu, tapi nereka tak menyadari jutsu langkah bayangku.
Tak lama kemudian, Sakura datang. Wah pasti menarik nih, ucapku dalam hati.
Kini aku seperti menonton real life dari anime. Seperti drama teater, keren. Sakura berdebat dengan Sasuke. Kemudian Sasuke menyuruh gadis berambut pink itu membunuh Rin.
Waw, aku hanya bisa kagum. Semua perdebatan Sakura dan Sasuke berakhir saat Kakashi datang dan menyelamatkan Sakura yang hampir terbunuh oleh Sasuke.
"Sasuke, aku telah belajar pada guru guru terbaik. Sandaime hokage dan Jiraiya sama. Saatnya aku yang mengalami ini sekarang. Hentikan ini sekarang, atau terpaksa aku harus membunuhmu", ucap kakashi sambil bersiap.
"Kau... Membunuhku? Ha...hahahaha", Sasuke terus tertawa jahat. Seperti sangat meremehkan Kakashi.
Perdebatan mereka terua berlanjut dan menyebabkan pertarungan guru dan murid itu, Kakashi vs Sasuke.
Bersambung...

KAMU SEDANG MEMBACA
MASTER CRACK IN NARUTO'S WORLD
Fiksi PenggemarKei Yoshida, seorang budak corporate yang selalu merasa menderita. Pada suatu hari saat dipaksa lembur, dia melihat cahaya kecil mendekatinya. Dan tiba-tiba dia terbawa ke sebuah tempat yang serba putih. Disana ada suara yang katanya akan mengabulka...