Bagian 5

1.2K 114 6
                                    

selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

selamat membaca
.
.

Jungkook pulang kerumahnya. Ia sangat kelelahan mengurusi perusahaannya itu. Saham perusahaannya turun karena ada perusahaan lain yang merencanakan ide licik agar perusahaan milik Jungkook hancur. Namun dengan cepat Jungkook menangkap orang - orang yang terlibat dalam rencana itu.

Jungkook duduk di sofa mewah, yang berada diruang tamu utama. "Sialan, gue jadi lesu banget hari ini." gumam Jungkook sambil memijat kepalanya pelan.

Jisoo mendengar seseorang membuka pintu, langsung pergi ke asal suara tersebut. Ia melihat Jungkook yang sepertinya mempunyai masalah. Jisoo langsung menghampiri Jungkook.

"Maaf tuan, apa tuan mau makan? saya sudah menyiapkannya dimeja makan." Jisoo hendak kembali kekamarnya. Namun tangannya ditahan oleh tangan Jungkook.

"Bisakah kau temani aku sebentar?" Jisoo membelalak kaget. Lalu kemudian, Jisoo menatap Jungkook.

"Apa tuan memiliki masalah? tuan bisa menceritakannya pada saya. Saya akan berusaha menjadi pendengar yang baik." Jisoo duduk disamping Jungkook namun agak jauh dari posisi Jungkook duduk, karena ia merasa tidak enak jika duduk terlalu dekat dengan majikannya itu.

"Bagaimana perasaanmu jika pasanganmu sendiri selalu sibuk dengan urusannya?."

Jisoo diam. Ia tahu bahwa Jungkook mungkin sedang membicarakan Lisa. Jujur saja, Jisoo tidak mau ikut campur tentang hal ini. Namun, Jisoo kasihan melihat Jungkook yang setiap hari selalu seperti ini.

"Ah maaf tuan, kenapa tuan berbicara seperti itu?." Ya, Jisoo takut akan terjadi sesuatu nantinya.

"Jawab saja, mungkin kau pernah mengalaminya." Jungkook menatap Jisoo dalam. Ia ingin mendengar jawaban dari Jisoo. Mungkin saja dengan bertukar cerita dengan Jisoo, ia akan sedikit lebih tenang.

"Jujur, saya mengalaminya tuan. Kekasih saya selalu sibuk dengan perempuan - perempuan lain. Tanpa memikirkan perasaan saya, ia berani mencium gadis lain dihadapan saya. Dan setelah lama ia menghilang, kemarin dia menelpon sahabat saya dan bertanya dimana keberadaan saya. Saya takut, saya takut jika dia akan melakukan hal yang buruk kepada saya hiks." Jisoo menangis, ia memang sangat takut jika Taehyung melakukan hal yang buruk padanya. Tangisan itu, ia tahan dari tadi. Namun ternyata ia tidak bisa menahannya.

Jungkook yang melihat itu, langsung memeluk Jisoo. Berharap agar Jisoo bisa sedikit lebih tenang. Ternyata, kisah Jisoo lebih pedih daripada yang ia rasakan.

"Sudah, jangan menangis. Maaf saya membuatmu menangis Soo-yaa. Tapi, apa saya boleh bercerita masalah saya ke kamu?" Jungkook melepas pelukannya dan menatap Jisoo.

"Tidak apa apa tuan, terimakasih telah membuat saya merasa lebih tenang." Jisoo tersenyum sembari mengelap air matanya menggunakan kedua tangannya. " Ceritakan saja tuan" Lanjut Jisoo.

"Baiklah, mungkin kamu tahu masalah ini. Ya, karena kamu setiap hari selalu berada disini. Jujur, aku sangat mencintai Lisa. Namun, ia selalu mementingkan pekerjaannya. Aku seperti tidak dianggap olehnya. Dengan begini, apa aku pantas disebut sebagai seorang suami?." Jungkook menundukkan kepalanya. Ia menunggu jawaban dari Jisoo. Jungkook berharap Jisoo akan memberikan solusi atas masalahnya.

"Saya bisa merasakannya tuan. Namun, sebaiknya tuan jangan menyerah. Buatlah nyonya Lisa berubah dan menjadi istri yang tuan inginkan." Jisoo membuka suara.

Sedangkan Jungkook? ia tetap diam. Entah sampai kapan ia dan Lisa akan seperti ini.

"Maaf tuan, saya harus kembali kekamar saya." Jisoo pergi begitu saja. Karena Jisoo merasa bahwa ia sangat bodoh. Karena apa? karena ia mencampuri urusan majikannya itu.

Setelah Jisoo mengatakan itu, Jungkook melihat kearah Jisoo yang pergi dan akhirnya menghilang dari pandangannya. Ia merasakan sesuatu saat tadi ia memeluk Jisoo, menatap Jisoo dan berada didekat Jisoo. Tanpa Jungkook sadari, ia tersenyum seperti anak remaja yang baru merasakan jatuh cinta. Lalu ia pergi kekamarnya dan membersihkan diri.

.

Lisa tidak pulang malam ini. Dia mengabari Jungkook lewat chat.

Jungkook mendengus kasar, selalu saja begini. Bisa - bisa ia mencari wanita lain.

Tapi, Apa?!

Iya, bahkan Jungkook sudah memilihnya meskipun belum terlalu dekat. Kejadian malam itu, saat Jungkook memeluknya, ia merasakan kehangatan yang sangat nyaman. Entah rasa apa itu. Yang jelas Jungkook candu akan hal itu.

Haha, sangat lucu bukan?

Tapi Jungkook serius. Ia sepertinya sudah tidak mencintai Lisa lagi. Karena Lisa yang selalu sibuk dengan pekerjaannya.

Jungkook pergi kekamar Jisoo. Ia mengetuk pintu kamar Jisoo pelan. Lalu, Jisoo membukanya. Jisoo cukup terkejut. Kenapa malam - malam begini Jungkook pergi kekamarnya?.
Astaga, Jisoo jadi berpikiran yang aneh - aneh. Dengan cepat, Jisoo membuang pikiran buruk itu jauh jauh.

"Ada apa tuan? apa tuan membutuhkan sesuatu?." Jisoo membuka suara ketika ia dan Jungkook saling memandang dengan waktu yang lumayan lama.

Jungkook menggeleng lalu tersenyum "Tidak apa apa, hanya memastikan kamu sudah tidur atau belum hehe."

Apa?! astaga.

Jisoo terkejut bukan main. Sebenarnya kenapa Jungkook ini?. Kenapa dia menanyakan hal yang mungkin sepele.

Saat Jisoo melamun lama, Jungkook membuka suaranya lagi.

"Kalau begitu, saya kekamar ya. Kamu cepat tidur, besok bangun pagi. Siapkan sarapan." Jungkook membalikan badannya lalu ia berjalan kekamar yang berada dilantai 2. Saat diperjalan, Tanpa Jungkook sadari, ia tersenyum sendiri. Inilah yang dilakukannya tanpa kesadaran sendiri.

Sedangkan Jisoo. Ia merasa aneh dengan majikannya itu. Namun, saat Jungkook memberikannya sedikit perhatian tadi, rasanya ia ingin mati saja. Karena hal itu, Jungkook selalu muncul di mimpi Jisoo.

---

ea, gimana nih ceritanya? maaf ya, otak gue lagi gak berjalan sempurna kali ini. hehe.
ternyata mulai muncul benih benih cinta diantara mereka. tunggu cerita selanjutnya ya!

My Maid Is My Dark Lover - kooksooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang