Bagian 3

1.3K 110 8
                                    



hoy! ea. lagi semangat aja buat up. terus gue juga suka ngerasain gimana rasanya nunggu cerita yang suka lama up nya. makanya gue bakal spam up cerita ini. selamat membaca!



Dirumah Jisoo.

Kukuruyukkk ~

Suara ayam yang lumayan terdengar nyaring membuat Jisoo terbangun dari tidurnya. Ia dengan cepat bergegas mandi, karena hari ini ia akan pergi mencari pekerjaan.

Saat akan beranjak ke kamar mandi, Jisoo berpikir "Apa gue minta bantuan aja ya sama Rose? kali aja dia ada temen yang lagi nyari kerjaan. Apa aja bakal gue ambil, oke semangat Jisoo" gumam Jisoo semangat.

Setelah selesai mandi, ia mengambil handphone nya lalu menelpon Rose, sahabatnya.

Rose pov.

Bunyi nada dering dari telpon Rose membuatnya bangun dari tidur nyenyaknya.

"Hoamm, loh Jisoo? ngapain dia telpon gue pagi - pagi gini?" Tanpa berpikir panjang lagi, Rose mengangkat telpon dari Jisoo.

"Hallo? kenapa Jis? gue masih tidur ini buset. Kesambet apaan lo pagi pagi gini telpon gue" ucap Rose sambil terkekeh

"Aelah lu kebo banget dah jadi orang. Jadi gini gue lagi butuh kerjaan. Lu ada kagak? temen atau siapa gitu? sumpah gue butuh banget. Uang gue mulai menipis ini" ucap Jisoo to the point disebrang telpon sana.

"Hmm, bentar - bentar kayaknya ada Jis. Tapi lu yakin? soalnya gue punya temen si Jennie dia lagi nyari pembantu buat sahabatnya yang kaya raya itu" Rose dengan sedikit ragu, karena ia tidak tega juga jika melihat Jisoo menjadi pembantu.

"Wah beneran? ah gapapa deh. Yang pentiny gue ngehasilin uang dari hasil kerja keras gue hehe. Mintain alamatnya ya, ntar gue kesana." Jisoo sambil sedikit tersenyum

"Oke Jis. Ntar gue kirim alamatnya ke lo ya. Gue mau tidur lagi ini. Byee." Rose langsung mematikan telponnya. Lalu ia kembali tidur.

Jisoo pov.

Jisoo langsung bersiap - siap pergi ke alamat yang Rose kirim tadi. Dengan semangat ia berjalan kaki menuju rumah yang akan menjadi tempatnya bekerja.

"Lalalala ~" Jisoo bernyanyi selama diperjalanan. Yap, ia sangat tak sabar karena ia akhirnya akan mendapat pekerjaan.

Adiknya dimana? adiknya kabur dari rumah. Karena Jisoo selalu menolak memberikan uang pada adiknya. Bagaimana Jisoo tidak menolak. Jika ia memberikan uang kepada adiknya, adiknya pasti akan selalu berfoya - foya. Maka dari itu adiknya kabur. Jisoo sebenarnya khawatir. Namun, suatu saat adiknya pasti akan kembali kerumah. Dan Jisoo yakin akan hal itu.

Saat sampai dirumah mewah tersebut, Jisoo menganga. Ia baru melihat rumah sebesar itu. Dengan segera, ia memencet bel rumah tersebut.

Tingnong!

Lama tidak ada jawaban, Jisoo memencetnya lagi.

Tingnong!

Tak lama, ada seseorang yang membukakan pintu

Jisoo terkejut saat seorang pria membukakan pintu tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisoo terkejut saat seorang pria membukakan pintu tersebut. Lalu dengan cepat ia bertanya.

"Maaf tuan, apakah dirumah ini sedang membutuhkan seorang pembantu?" Ucap Jisoo ragu.

Jungkook berpikir sebentar, kenapa ada perempuan cantik sepertinya yang melamar pekerjaan sebagai pembantu.

"Ah iya, saya dan istri saya sedang membutuhkan seorang pembantu. Tapi anda yakin? masa perempuan cantik seperti anda melamar pekerjaan ini?" Jungkook yang masih menatap lawan bicaranya itu.

"Um hehe, iya tuan saya yakin. Karena saya sangat butuh pekerjaan. Jadinya, saya menerima pekerjaan ini." Ucap Jisoo dengan percaya diri

"Baiklah, ayo masuk. Akan kuantarkan kekamar. Jungkook langsung mengambil barang bawaan Jisoo. Jisoo menolaknya, karena ia tidak mau merepotkan majikannya. Namun, Jungkook tetap keras kepala. Ia membawa barang bawaan Jisoo dan mengantarkannya kekamar yang akan Jisoo tempati.

"Ini kamarnya, tidak ada peraturan yang rumit. kau cukup membersihkan rumah ini, menyiapkan makan malam, pagi, dan siang saja." Jungkook langsung berbalik hendak pergi kekamarnya. Namun Jisoo bertanya.

"Baiklah tuan, tapi apa saya akan menginap disini setiap malam?" Jisoo bertanya dengan hati - hati. Takutnya, Majikannya itu marah.

"Iya, kau akan tinggal disini selama kau bekerja. Oh ya, namamu siapa?"
Jungkook membalikan badannya.

"Astaga saya lupa memperkenalkan diri tuan. Nama saya Jisoo." Jungkook mengangguk.

"Baiklah Jisoo, jika nanti istri saya pulang, kamu bukakan pintunya ya, saya mengantuk." Jungkook langsung pergi kekamarnya.

"Huft, akhirnya gue punya kerjaan." Ucap Jisoo sambil membereskan barang bawaannya.

Lalu terdengar suara bel. Ah mungkin itu nyonya dirumah ini. Yap nyonya Lisa. Jisoo sudah mengetahui nama Jungkook dan Lisa. Karena Rose yang memberitahunya.

Jisoo sedikit berlari kearah pintu utama.

Cklekk

Jisoo membukakan pintunya. Lisa terkejut, namun ia langsung bertanya kepada Jisoo.

"Kamu pembantu yang melamar pekerjaan siang tadi?" Lalu dibalas anggukan oleh Jisoo.

"Iya nyonya, apa nyonya mau dibuatkan teh hangat?" Dengan cepat Lisa menjawab.

"Ah tidak usah, soo. Aku akan langsung pergi tidur. Ini sudah malam. Sebaiknya kamu pergi tidur saja. Besok kamu bisa mengerjakan tugasmu dirumah ini." Lisa dengan ramahnya menampilkan senyuman indah.

"Baiklah nyonya, saya akan pergi kekamar saya, permisi." Jisoo membalas senyuman Lisa. Dan ia pergi kekamar.

Saat dikamar, ia memikirkan sesuatu.
Yap, dia sangat bersyukur mempunyai majikan yang baik padanya. Jisoo akan giat mengerjakan tugasnya. Lalu ia tertidur dengan lelap.





eak pegel cuy. nanti aku up lagi ya. jangan lupa vote & komen. hargai perjuangan gue ini :b



My Maid Is My Dark Lover - kooksooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang