Bagian 10

1.1K 84 3
                                    


selamat membaca!
maaf kalo ada typo / kesalahan kata.
oh iya, yang kejutan itu, maaf kemarin lupa. astaga maaf banget. sueran lupa, dan baru sadar pas ada yg komen :(

.
.

Jungkook sedang terduduk diruangan kantornya. Ia sedang memikirkan seseorang. Siapa lagi kalau bukan Jisoo. Entah kenapa, makin kesini, perasaan Jungkook ke Jisoo itu makin membesar. Apa ia salah? perasaannya lah yang berbicara.

Lagi - lagi, Lisa akan pergi ke Busan selama 2 hari. Lisa akan mengurus bisnisnya lagi. Jungkook mungkin akan sedikit terbiasa jika Lisa selalu berpergian, toh jikalau Lisa ada pun, mereka tidak melakukan apapun, Lisa akan terus mengurusi pekerjaannya, bukan dia.

Tak terasa, hari ini lebih cepat rasanya. Ya, ini sudah menunjukkan pukul 3 sore. Jungkook akan pulang kerumah. Setiap hari, jika jam 3 sore, Jungkook selalu semangat. Kalau sudah 'bucin' susah haha.

...

Samuel pulang kerumah, kerumah yang dulu ia tempati bersama Jisoo. Tapi setelah ia menggedor pintu dan berteriak sekeras mungkin, tidak ada jawaban. Kemana kakaknya ini?

"Eh Samuel, nyari neng Jisoo ya?"

Samuel menoleh, seorang pedagang bakso keliling langganan Jisoo menghampirinya.

"Iya pak, kak Jisoo kemana?"

"Waduh, kalo itu saya tidak tahu den, katanya sih neng Jisoo pergi dari beberapa minggu yang lalu"

"Oh gitu, yaudah makasih pak"

Samuel pergi meninggalkan bapak penjual bakso itu. Samuel memutuskan untuk pergi kerumah sahabat kakaknya, Rose.

Ttok ttok-

Cklekk!

"Samuel?!"

"Hai kak"

Rose terkejut, adiknya Jisoo tiba tiba ada dirumahnya. Dan kenapa Samuel datang kerumahnya?

"Ada apaan" Rose bertanya dengan nada dingin. Ya bagaimana tidak, Samuel ini meninggalkan Jisoo yang sedang susah - susahnya. Adik macam apa coba. Apalagi alasannya pergi adalah untuk bersenang senang dengan temannya. Cih.

"Kak Jisoo? ada dirumah kakak?"

"Ngga ada, ngapain sih lo nyariin kakak lo? udah abis uang lo? jadinya lo nyariin kakak lo lagi gtu?" Rose mendelik, pasalnya ia sudah kesal.

"Ya gitulah kak, makanya gue nyari kak Jisoo" Samuel mengatakan itu tanpa ada rasa bersalah. Setelah uangnya habis dipakai berfoya-foya, ia kembali ke kakaknya.

"Bangsat lo. Gue gak bakal kasih tau dimana kakak lo. Udah deh sono lu minta duit aja ma temen temen lo. Nyusahin kakak lo aja. Kasian kakak lo cuy, dia udah kerja keras demi lo, lo nya gini, anak monyet kali" Rose puas setelah berkata seperti itu, karena semasa dulu, Samuel selalu meminta uang yang banyak kepada Jisoo, sampai Jisoo rela tidak kuliah demi adiknya.

Samuel kesal. Ia hendak meninju wajah Rose. Namun ada tangan yang menahannya.

"Weh santui gan, main tinju aja lo. Dia cewe, seenggaknya lo jangan mukul dia"

My Maid Is My Dark Lover - kooksooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang