Bagian 11

1.1K 88 1
                                    


haloo! jadi gini, tadinya gue mau bikin cerita baru lagi, tapi kalo dibarengin ma yang ini, ntar guenya bingung kan mau up yang mana dan takutnya nanti pusing. Jadi, sekarang gue mau fokus tamatin yang ini dulu.

Selamat membaca!
━━━━━━━━━━━━━━━━

"Saya.. saya punya perasaan yang lebih ke kamu. Lebih dari antara seorang majikan-pembantu"

"APA?!" Jisoo melotot. Terkejut dengan ucapan Jungkook barusan, apa mungkin Jungkook juga merasakan apa yang ia rasakan? Oh God, ini gila!

"Bagaimana? apa kamu juga punya perasaan yang sama?"

Jisoo masih melamun, Jisoo berfikir bagaimana ia akan mengatakannya.

"Jis?"

"E - eh iya tuan..em" Baiklah, Jisoo gugup sekarang. Haduh, bagaimana ini. Apa ia sebaiknya jujur? tapi bagaimana.

"Ayo jawab" Jungkook tidak sabar, ia penasaran, apa Jisoo akan membalas cintanya atau tidak.

"Em, sss-saya juga tuan..tt-tapi, kita tidak mungkin melakukan ini. Tuan sudah beristri dan saya juga seharusnya sadar, maaf." Jisoo berlari berlalu dari sana. Ia menangis dan mengunci pintu kamarnya. Ia benar benar bingung. Apa Jisoo harus mengundurkan diri dari pekerjaan itu? tapi ia butuh uang. Tapi kalau bertahan, mungkin rasa cinta Jisoo terhadap Jungkook akan semakin besar.

"Jis, Jisoo!" Jungkook berteriak ketika Jisoo berlari dengan keadaan menangis. "Arghh! sial" Jungkook mengumpat dan melempar pot bunga yang ada disana hingga pot bunga itu pecah. Lalu ia duduk dikursi taman sambil mengepalkan tangannya. Tak sadar, air matanya turun perlahan.

Jisoo, memang gadis yang cantik dan selalu menarik perhatian orang dengan senyuman manisnya. Bahkan, saat sekolah dulu, Jisoo adalah gadis yang pintar, baik dan menjari primadona sekolahnya. Tak heran jika Taehyung dulu menyukainya. Namun, hubungan mereka harus berakhir karena adanya orang ketiga.

Dan mungkin, Jungkook mulai tertarik dengan segala hal yang dimiliki Jisoo. Mulai dari kecantikannya, kebaikannya, kelembutannya, dan banyak lagi yang dimiliki Jisoo. Mungkin, Jisoo adalah wanita yang paling sempurna didunia menurut Jungkook. Jungkook sangat mencintai Jisoo, namun ia juga mencintai Lisa. Dan ya, rasa cinta Jungkooj terhadap Lisa berkurang karena Lisa yang jarang memperhatikannya.

Sekarang, mereka berduaㅡJisoo dan Jungkook, sama - sama bingung. Mereka memutuskan untuk menenangkan diri dikamar masing - masing.

Besoknya, Jisoo bekerja seperti biasa. Jungkook pun sama, namun hanya ada kecanggungan diantara mereka. Jika tak sengaja bertatap muka, Jisoo langsung kabur dan tidak mau terlalu lama untuk menatap / bertemu dengan Jungkook langsung. Seperti makan malam tadi, Setelah Jisoo menyiapkan makanan, ia langsung pergi ke kamarnya tanpa mengucapkan sepatah katapun pada Jungkook.

Jungkook tidak mau jika seperti ini terus. Dengan cepat ia menyusul Jisoo ke kamarnya dan mengetuk pintunya beberapa kali. Namun hasilnya nihil, Jisoo tidak membukakkan pintunya.

2 hari telah berlalu, Lisa pulang kerumah. Namun bedanya, kali ini Jungkook tidak menjemputnya. Karena Jungkook harus lembur dikantornya. Lisa dijemput oleh seorang supir pribadinya.

Lisa memencet bel rumahnya, kemudian Jisoo membukakkan pintu untuknya.

"Wah rindunyaa ~" Lisa mendudukkan dirinya di sofa. "Oh iya Jis, nanti malem aku pengen makan sayur sayuran ya, mau diet hehe"

"Baik nyonya. Tapi.. menurut saya badan nyonya sudah sangat ideal.." Jisoo benar, Badan Lisa sangat ideal, dengan kaki yang panjang dan perut yang rata.

"Uhm, iya? tapi temen kantorku bilang gemuk" Lisa mengernyitkan dahinya. "Gapapa deh, apa yang dibilang kamu itu bener juga." Lisa tersenyum. "Saya mau istirahat dikamar ya" Lisa beranjak dari duduknya dan pergi kekamar.

Jisoo tersenyum dengan kepergian Lisa. Lihatlah betapa baiknya Lisa, ia begitu ramah pada Jisoo. Kenapa Jungkook tidak menyadarinya? menurut Jisoo, Lisa adalah wanita yang cantik, baik, dan seorang pekerja keras.

Tapi sayangnya, Jungkook tidak menyukai seorang perempuan yang bekerja. Karena bagi Jungkook, suamilah yang harus menafkahi istrinya apapun keadaannya.

~

Jungkook pulang kerumah, seperti biasa keadaan rumah sangat sepi, padahal Jungkook mengharapkan kehadiran seorang anak yang mungkin bisa menjadikan keadaan rumahnya ramai. Apalagi Jungkook sangat menyukai anak kecil, menurutnya semua anak kecil adalah malaikat yang mungil dan tak berdosa. Namun sayangnya, Lisa terlalu sibuk untuk itu.

Saat Jungkook memasuki kamarnyaㅡdan Lisa. Disana, ada Lisa yang sedang menyeruput secangkir kopi.

Cklekk!

Lisa menoleh. Lalu menyimpan secangkir kopinya diatas meja.

"Udah pulang? Oh iya, katanya ponakan kamu mau kesini besok" Lisa menghampiri Jungkook yang baru memasuki kamar mereka. Lalu membantu Jungkook mengambil tas kerja milik Jungkook.

"Oh ya? mereka kok gak ngasih tau aku? padahal aku ini pamannya" Jungkook sedikit kesal, namun ia tidak bisa marah kepada ponakannya yang kembar.

"Katanya kamu ditelpon gak diangkat"

"Oh, lagi meeting" Jungkook memasuki kamar mandi dan membersihkan diri.

Saat keluar dari kamar mandi, Jungkook melihat Lisa sudah tertidur lalu Jungkook mendekati Lisa dan mengusap pelan kepala Lisa.

"Tidurlah yang nyenyak"

~

Jisoo sedang menata menu sarapan dimeja makan. Lisa sudah siap untuk pergi kekantornya. Lisa mengambil 1 sandwich dan melahapnya dengan cepat.

"Jis, nanti ponakan Jungkook mau dateng kesini, kamu antar kekamar mereka ya, diatas ada kamar tamu yang kosong. Saya pergi dulu, hampir telat nih" Lisa meneguk sedikit segelas susu lalu berlari kecil kemobilnya.

"ponakan..?"

.
.

hayolo, kira kira siapa ponakannya Jungkook? 😀
To be continued!


My Maid Is My Dark Lover - kooksooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang