Keesokkan harinya, syuting sejak pagi telah di mulai kembali. Luhan sudah tampak cantik dengan gaun pengantin yang Ia kenakan saat ini. Meski ini hanyalah pernikahan settingan untuk kepentingan jalan cerita drama yang di bintanginya, tetap saja Luhan merasa gugup luar biasa mengingat sang lawan mainnya di sini adalah kekasihnya sendiri.
Secara tidak langsung, mereka seperti sedang berlatih atau bisa juga di sebut sebagai upaya pra-nikah. Meski di sini nanti Sehun akan mengucap janji untuknya sebagai nama Luna, tetap saja Luhan merasa ini seperti pernikahan sungguhan milik mereka.
Para kru sudah sibuk sedari tadi mengambil beberapa take pada pemeran lainnya. Luhan yang saat itu telah siap dengan penampilan anggunnya membuka mata saat namanya di panggil oleh Baekhyun sang kakak.
"Lulu, sebentar lagi giliranmu untuk take!." Baekhyun menghampirinya dan tersenyum puas melihat penampilan cantik sang adik, "waah, kau seperti akan menikah sungguhan saja sayang! Aku seperti sudah bisa membayangkan pernikahanmu nanti. Semoga saja Tuhan tidak salah memberikan Sehun sebagai jodohmu." Imbuhnya penuh makna.
"Ya, eonnie. Aku juga berharap demikian." Gumam Luhan dengan wajah merona.
Pernikahan settingan ini mengambil tema outdoor. Dimana sebuah taman yang luas sudah di sulap sedemikian cantiknya untuk berlangsungnya upacara sekaligus resepsi pernikahan antara Sehan dan Luna yang akan di perankan Sehun dan Luhan.
Luhan mengambil napas dalam ketika namanya di panggil untuk segera menjalankan perannya. Sebelumnya Sehun sudah berada di altar lebih dulu menunggu kedatangannya. Semua yang memandang pernikahan settingan ini pastilah membatin jika pasangan kekasih ini sangat cocok dalam memainkan peran mereka. Dan tak sedikit yang berharap jika keduanya dapat berbahagia seperti dalam drama yang mereka bintangi saat ini.
Menghabiskan sekitar lima jam sampai matahari telah naik semakin tinggi di langit, syuting pun break sebentar dan akan di lanjutkan di tempat lain. Luhan memegangi kedua sisi gaun panjangnya dengan susah payah. Berjalan memasuki ruang ganti dan mendapati kekasihnya juga berada di sana.
Sehun tersenyum dengan pandangan terpesona menatap sang bidadari. Ia memeluk Luhan tanpa ragu dan mengabaikan tatapan menggoda dari para kru yang masih berada di dalam ruangan.
"Kau tampak sangat cantik hari ini. Sejak pagi aku melihatmu memakai gaun pengantin, aku hanya bisa berdoa semoga kita bisa mewujudkan ini juga suatu hari nanti di pernikahan kita yang sesungguhnya."
"Ya, aku pun juga berharap demikian." Luhan menengadah menatap wajah tampan kekasihnya dengan senyuman, "kau tak keberatan kan jika menungguku sedikit lebih lama?." Tanya Luhan dengan tatapan penuh makna.
Sehun mengusap rambut panjang kekasihnya dan menghadiahkan kecupan sayang di dahi Luhan, "Apa yang kau bicarakan? Tentu saja aku akan menunggumu sampai kapan pun. Soal pembahasan semalam, tidak usah terlalu di ambil pusing. Aku hanya ingin kau fokus pada karir yang kau cintai saat ini. Aku tidak akan mengekangmu sayang."
Luhan tersenyum lega mendengarnya, "Terimakasih sudah mau mengerti. Aku hanya, belum siap jika dalam waktu dekat." Jujurnya.
"Tak apa sayang. Semua bisa menunggumu." Sehun mengusap pipi Luhan dengan lembut, "karena jika kita sudah menikah nanti. Mungkin aku akan memberikan beberapa batasan pada pekerjaanmu. Dan untuk sekarang aku tidak ingin mengekangmu. Tidak setelah kita menikah nanti."
Luhan mengangguk, "Ya, aku mengerti."
"Kalau begitu aku keluar dulu." Sehun mendekatkan wajahnya dan berbisik di telinga kekasihnya, "sampai ketemu lagi di take scene kita selanjutnya, sayangku."
![](https://img.wattpad.com/cover/190659338-288-k374445.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Princess [ ✔️ ]
Fanfiction[ Walaupun sudah TAMAT. Tolong jangan lupa voting and comment ya! ] { 02 #Hunhangs : 28 Jun'20 } { 04 #Selu : 28 Jun'20 } "Aku mencari dan menunggumu selama tiga tahun penuh, namun kau melupakan semuanya hanya dalam satu malam." "Aㅡapa? Siapa yang k...