PUKUL enam pagi. Soojung terbangun dari tidur nyenyaknya ketika ia merasakan perutnya yang lapar akibat aktivitas yang sudah ia lakukan dengan Sehun semalam. Ia turun dari ranjang dan mengenakan kemeja milik Sehun lagi. Ia tidak tahu mengapa, tapi kemeja Sehun sangat nyaman ia gunakan. Setelah mencuci wajahnya dengan facial foam, ia keluar dari kamar dan berjalan ke dapur untuk membuat makanan yang kiranya bisa mengisi ulang tenaganya.
Ia mengambil beberapa sayuran yang akan ia gunakan untuk membuat nasi goreng kimchi. Setelah bahan yang diperlukan tersedia, ia mulai memasukkannya ke frypan.Tidak butuh waktu lama untuk membuat nasi goreng yang lezat. Ia pun menyajikannya dan membawa nasi goreng itu ke ruang tengah. Ia menyalakan televisi dan memakannya dengan perlahan.
"Kamu membangunkanku."
Soojung menoleh ke belakang dan menemukan Sehun yang hanya menggunakan boxer-nya. "Aku tidak membangunkanmu," ujar Soojung kemudian mengalihkan perhatiannya lagi ke televisi. Sedangkan Sehun, ia berjalan ke arah Soojung dan duduk di sampingnya.
"Kamu tidak ingin menemui mereka? Mereka pasti khawatir."
Soojung terdiam. Untuk sekarang ia tidak memiliki niatan untuk bertemu dengan orangtuanya. Faktanya, rasa sakit di dadanya masih terasa. Lagipula mungkin bagi mereka, masalah ini tidak terlalu dibuat sulit. Soojung juga begitu. Soojung menggeleng, kemudian ia meletakkan piringnya di meja dan merebahkan kepalanya di paha Sehun. "Aku boleh tidak kerja?"
Sehun menggelengkan kepalanya. "Kamu harus kerja, karena bisa saja aku membutuhkanmu," ujarnya. Soojung berusaha mengalihkan pembicaraan, jadi ia juga harus ikuti itu.
Soojung tahu maksud dari perkataan Sehun. "Aku ingin pergi ke suatu tempat nanti, bisakah aku terlambat sekitar satu jam?"
Sehun diam. Ia ingin bertanya kemanakah Soojung akan pergi. Tapi itu sama saja ia akan merusak masalah pribadi Soojung. Jadi ia hanya mengangguk, tanda ia setuju akan keterlambatan Soojung.
♥♥♥
Soojung memarkirkan mobilnya di parkiran kafe yang sering ia datangi bersama Soomin. Ia turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam kafe. Ia melirik-lirik setiap pengunjung untuk menemukan orang yang akan ia temui. Dan ia menemukannya. Lelaki itu sedang duduk di pojokan dan sedang menyesap kopi hangatnya.Soojung pun berjalan ke arahnya dan langsung duduk di hadapannya. "Maaf membuatmu menunggu."
"Tidak apa, lagipula aku baru tiba," jawab pria yang tak lain dan tak bukan adalah Chanhui, seseorang yang akan dijodohkan dengannya.
"Kita langsung ke intinya saja, kamu tahu sendiri aku malas basa-basi."
Chanhui mengangguk mengerti. "Aku sudah bilang ke Eomma untuk membatalkan perjodohan kita. Dan kurasa, kamu hanya perlu membujuk orangtuamu."
"Haruskah?" tanya Soojung. Ia tidak yakin Naeun bisa dibujuk.
Chanhui mengangguk. "Masalah tidak akan selesai jika hanya satu pihak yang menyelesaikannya."
Soojung mem-pout-kan bibirnya. "Kamu bijak juga. Baiklah, aku akan membicarakannya dengan mereka."
Chanhui tersenyum. Sebenarnya ia menyetujui perjodohan ini, tapi melihat kesedihan di mata Soojung saat itu, membuat pikiran Chanhui berubah. Ia tidak mungkin bahagia diatas penderitaan orang lain.
"Maaf...."
"Tidak apa-apa, aku tahu kamu dan Sehun punya hubungan sekarang."
Soojung mendongakkan kepalanya terkejut. "Kamu mengetahuinya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Uncle
FanfictionJung Soojung, wanita muda yang cerdas dan selalu berambisi untuk mendapatkan apa yang ia inginkan, termasuk mendapatkan Jung Sehun, paman mudanya yang berhasil membuatnya nyaman. Jung Sehun, pria tampan yang sukses dan digilai tiap wanita. Kehidupan...