BAB 4

1.1K 104 13
                                    

SOOJUNG keluar dari ruangan dengan senyum yang mengembang. Ia tidak percaya bahwa Sehun ternyata mencintainya. Awalnya ia pikir ini adalah mimpi, tapi ternyata tidak. Ini semua sangat nyata. Hatinya terasa sangat berbunga-bunga. Sekarang, yang harus mereka lalui adalah status yang membelenggu mereka. Soojung yakin hubungannya dengan Sehun ke depannya tidak akan berjalan lancar. Soojung janji, ia akan melakukan segala cara untuk hidup di sisi Sehun.

"Jangan melamun!"

Soojung tersentak dan menoleh ke arah Soomin yang ternyata belum pulang.

"Eonni mau ke mana?" tanya Soomin saat melihat Soojung berjalan ke luar dari ruangannya.

"Ke apartemen teman," jawab Soojung bohong. Karena tidak mungkin ia mengatakan akan ke apartemen Sehun. Ia tidak ingin dibuat sebagai bahan bullian Soomin.

Soomin manggut-manggut sambil tersenyum geli. Sepertinya gadis itu tahu kebenarannya. "Tidak ingin diantar?"

Soojung senyum-senyum sendiri dan menggeleng, kemudian ia keluar dari ruangan.

"Eonni, jangan lupa nanti ke rumah," teriak Soomin.

"Oke," balas Soojung sambil mengacungkan jempolnya.


♥♥♥



Setelah membayar ongkos taksi, Soojung berjalan ke apartemen Sehun dan ia masuk ke dalam setelah menekan password apartemennya. Setibanya di dalam, ia melepaskan heels-nya dan merebahkan dirinya di sofa Sehun. Ia sangat merindukan apartemen ini. Dulu, di sinilah ia berada saat kesedihan dan kesakitan hatinya melanda. Dan selalu ada Sehun yang menenangkannya. Ia jadi rindu saat-saat itu. Rasanya ia ingin mengulang waktu dan memulainya sejak dulu.

Drt

Dengan malas Soojung merogoh ponselnya dan meletakkannya di telinga tanpa melihat siapa yang menelepon.

"Halo...."

"Sayang...."

Setelah mengtahui siapa pemilik suara itu, tubuh Soojung langsung tegang. "Kenapa kamu menghubungiku?"

Terdengar tawa dari seberang sana. "Tentu saja karena aku merindukanmu."

"Jangan pernah menghub―"

"Aku akan ke Korea Selatan."

Tit

Soojung langsung memutuskan sambungan dan napasnya ia hembuskan dengan berat. Ia tidak tahu harus menyebut apa lelaki gila itu. Lelaki itu terus menghantui Soojung sejak dirinya berada di Jerman. Laki-laki itu semacam penguntit. Dan sekarang apa? Lelaki itu berencana ke Korea Selatan untuk mengikutinya? Astaga, Soojung harus secepatnya menyewa bodyguard. Jujur ia agak takut dengan lelaki itu―melihat lelaki itu pernah berusaha menculik Soojung. Terlebih apa yang pernah dilakukan lelaki itu terhadapnya, membuat ia semakin takut.

"Kamu sudah di sini."

Lamunan Soojung buyar, dan ia melihat Sehun yang baru saja memasuki apartemen. Sehun kemudian berjalan ke arah Soojung dan memberikan kecupan ringan di bibir Soojung.

"Terjadi sesuatu? Kenapa wajahmu seperti itu?"

Soojung tidak menjawab. Tidak mungkin ia memberitahu Sehun mengenai lelaki gila itu. Apalagi hubungannya baru saja dimulai. Biarkan saja sudah. "Aku cuma lelah." Kemudian ia bangkit dan memindahkan posisi duduknya di pangkuan Sehun.

"Istirahatlah, aku tidak ingin kesehatanmu terganggu." Sehun menyentuh pundak Soojung.

Soojung menggelengkan kepalanya dan mendekatkan wajahnya ke wajah Sehun. "Aku menginginkanmu," bisiknya seksi, kemudian ia mendaratkan bibirnya di bibir Sehun. Disaat ciuman mereka berpagutan, tangan Sehun dengan lincah membuka pakaian Soojung, walaupun sulit, tapi ia berhasil. Tidak ingin terburu-buru, Sehun memilih untuk bermain-main dengan Soojung. Ia membuka bra Soojung dan memperlihatkan payudara Soojung yang sangat pas di genggamannya.

My Lovely UncleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang