nine

14 5 0
                                    

Pagi ini Fatih sudah siap di garasi dan akan segera berangkat menuju sekolah.
Tak memakan banyak waktu,Fatih sudah sampai di sekolahnya.
Fatih melepas helm dari kepalanya dan segera merapihkan rambutnya.

"Pagi ka!!!!" seru seseorang dari belakang badan Fatih

Fatih dengan otomatis langsung membalikkan badannya.

"Pagi" jawabnya ramah

"Kak aku punya makanan buat kakak" ucap Rena mulai berani

"Makanan lagi? Lo ga usah sering-sering kasih gua makanan de,bukannya gua gasuka gua cuma gamau ngerepotin lo" ucap Fatih pelan

"Gapapa kok! Aku malah ga ngerasa di repotin,nih bentar ya!" ucapnya dan segera mengambil kotak makan berwarna hijau dari tas nya "nih!" ucapnya  seraya menyodorkan kotak makan

"Makasih,yaudah gua duluan ya" pamit Fatih

Rena menganggukan kepalanya semangat.
Baru saat Fatih ingin melangkah menuju kelas langkah nya terhenti saat Hendi meneriaki namanya.

"Fatih!" teriaknya

Fatih tak menjawab,ia hanya cukup memberhentikan langkahnya dan menunggu Hendi sampai berada disampingnya.

Rena yang melihat Hendi saat melewati nya hanya tersenyum kikuk.

"Bareng" ucap Hendi saat berada di samping Fatih

....

"Loh tumben bareng" ucap Putih saat melihat dua teman laki-laki nya datang

"Nemu di parkiran" jawab Fatih

"Eanjang nemu-nemu lu kira gua cup teh gelas yang dibuang di deket parkiran?" serangnya tak terima

"Udah diem lo ga usah bacot,tugas lo udah belom?" Fatih bertanya seperti ini dengan songong nya,karena dia  yakin Hendi pasti belum mengerjakannya

"Belom" cengirnya

"Lo gada insaf-insaf nya" celetuk Putih

"Orang ganteng bebas" ucapnya seraya menepuk-nepuk dada kanannya arti sebuah kesombongan

"Dih ganteng kok oon" celetuk Putih

Fatih hanya diam melihat keduanya,semenjak Putih berpacaran dengan Roy, Fatih menjadi semakin dekat dengan Hendi dan begitupun dengan Putih tapi ketika berada di kelas saja.

"Tih" panggil Hendi seraya menulis salinan contekannya

"Hm" gumam Fatih

"Lo dikirim kotak makan lagi sama Rena?" tanya nya Tudep

Putih yang sedari tadi hanya memainkan ponselnya kini beralih menatap Fatih dan memiringkan wajahnya seolah bertanya "siapa?"

"Iya" jawabnya tak bohong

"Lama lama lo bisa kali beralih" celetuknya,

Fatih tau maksud dari omongan Hendi barusan.

"Beralih?" tanya Putih cengo

"Iya,cantik-cantik kok budek" SHITT!  Hendi membalas ucapan Putih yang sebelumnya

"Bego!" serkas Putih

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

-Sesal-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang