22

85 11 9
                                    

Ji yeong mematung saat melihat ji eun juga berada di sana, namun yang membuatnya lebih terkejut adalah ji eun memegang sebuah pistol. Ternyata ji eun menembakkan pelurunya ke arah peluru yang melaju ke arahnya. Dan hal itu membuatnya teringat dengan kejadian launching brand barunya. Hal yang sama juga terjadi, dimana ada dua buah peluru yang saling bertubrukan dan akhirnya jatuh ke lantai.

Ji eun, apa ini semua?’ lirih ji yeong yang begitu bingung dengan apa yang sedang terjadi.

Ji eun berjalan mendekat ke arah mobil ji yeong tanpa takut ditembak. Fokusnya saat ini adalah ji yeong. Dia tak lagi peduli dengan identitasnya yang telah diketahui ji yeong.

“Pergi dari sini sebelum aku membunuh kalian” perintah ji eun dengan wajah datar.

Keempat pria itu saling memandang satu sama lain seolah memikirkan hal yang sama. Mereka tidak mengenal perempuan di depannya itu, tapi ntah mengapa aura yang dikeluarkan terasa sama dengan seseorang. Mereka membelalak saat menyadari bahwa ternyata perempuan itu adalah kapten pasukan yang terkenal sadis dan tanpa ampun.

Melihat reaksi dari keempat pria itu, ji eun langsung mengeluarkan pistol bius dari arlojinya dan menembak keempat pria itu. Keempat pria itu pun langsung ambruk kala obat bius yang langsung membius mereka. Ji eun memanggil beberapa rekannya dari earpicenya untuk membawa beberapa sampah itu ke markas.
Sebelum melihat keadaan ji yeong, ji eun mengecek keempat pria itu untuk memastikan bahwa mereka benar-benar pingsan. Setelah yakin, ji eun langsung menghampiri ji yeong di dalam mobil.

Tampak raut bingung dan takut menyelimuti wajah ji yeong. Ji eun tahu kalau ji yeong pasti akan bereaksi seperti ini setelah mengetahui siapa dia sebenarnya. Ji eun telah siap jika ji yeong ingin berpaling darinya.

Ji eun menghela nafas pasrah seraya berkata “Aku akan menjelaskan semuanya padamu”.

Ji yeong yang kehabisan kata-kata hanya diam dan tidak tahu harus menjawab apa. Kepalanya serasa berdenyut, setelah kejadian menegangkan yang hampir merenggut nyawanya, dia harus mengetahui kalau wanita yang dicintainya adalah salah satu anggota bersenjata.

“Aku tahu kamu pasti sangat terkejut, tapi biarkan aku disini untuk memastikan keadaanmu sambil menunggu rekanku datang membawa mereka. Aku janji tidak akan mengganggumu atau bicara sepatah kata pun” ucap ji eun yang hanya dibalas dengan diamnya ji yeong.

Ji eun yang tidak ingin menambah kebingungan ji yeong memutuskan untuk menunggu rekannya di luar mobil sambil menatap sekeliling untuk memastikan tidak ada lagi ancaman untuk ji yeong. Suasana yang tadinya tegang telah berubah menjadi hening namun terasa mencekam untuk kedua insan itu. Berulang kali ji eun membuang nafasnya dengan kasar.

“Ternyata tiba juga hari ini” ucap ji eun dengan lirih.

Ya, hari ini adalah akhir dari kisah mereka. Akhir dari semua kenangan mereka. Ternyata inilah alasan kenapa anggota pasukan tidak ingin berpacaran. Para anggota pasukan diizinkan untuk memiliki hubungan spesial dengan orang yang mereka sukai, tapi dengan satu syarat, pasangan mereka tidak boleh mengetahui identitas mereka. Dan ketika suatu saat pasangan mereka mengetahui siapa mereka sebenarnya, mereka harus memutuskan hubungan mereka dan pindah ke tempat yang cukup jauh. Hal itu dikarenakan bisa saja pasangan mereka berada dalam bahaya setelah mengetahui identitas mereka.

Namun hal ini berbeda dengan ji eun. Orang yang dicintainya adalah orang yang menjadi VIP bagi timnya. Orang yang harus dia dan timnya selamatkan. Namun dengan kemunculan empat pria itu, titik terang dari kasus pun mulai muncul.

Setelah mengetahui keberadaan kelompok zeon dan membasmi mereka, barulah ji eun akan pergi meninggalkan ji yeong agar bisa hidup dengan tenang seperti sebelum bertemu dengannya.

FAITH : LOVE BETWEEN CEO AND LEADER ARMY GIRL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang