5

143 45 31
                                    

Pagi-pagi sekali ji eun sudah bangun dan mengecek barang-barang yang akan dia masukkan ke dalam koper. Hari ini dia akan berangkat ke soul untuk mengikuti tahap audisi yang selanjutnya. Ji eun menyiapkan semua yang dia perlukan untuk nantinya dibawa ke seoul. Setelah itu ji eun keluar kamar untuk membantu eunha membersihkan rumah. Dari beberapa hari yang lalu, eunha sudah mulai bangun pagi-pagi sekali untuk membersihkan rumah dan menyiapkan sarapan. Sepertinya eunha akan mulai berusaha mengambil hati hyu jin dengan menjadi gadis idaman ibu mertua.

Hyemi menghampiri ji eun yang baru keluar dari kamar dan merangkulnya. Tidak terasa anaknya itu sudah sangat dewasa dan hari ini akan pergi ke seoul.

“Apa semua barang-barang yang kamu perlukan sudah dimasukkan di koper?” tanya hyemi sambil mengelus rambut putrinya.

“Sudah bu, aku juga sudah memasukkan perlengkapan mandi dan beberapa make up jika disuruh menginap di sana” ujar ji eun menjawab pertanyaan ibunya.

“Jam berapa kamu akan ke stasiun kereta?” tanya hyemi untuk memastikan dirinya tidak telat mengantar ji eun.

“Jam 7 bu. Aku harus berangkat pagi agar tidak terlambat datang ke agensi. Apa ibu akan mengantarku?” kata ji eun melihat wajah ibunya.

“Kami semua akan mengantarmu kecuali ayah. Tadinya ayah ingin ikut tapi karena harus bekerja jadi tidak bisa ikut. Kalau begitu kamu sarapan dulu ya, eunha sudah membuatkan sarapan untukmu” kata hyemi sambil melanjutkan aktivitasnya yang sempat terhenti.

Ji eun pun langsung pergi ke meja makan dan langsung memakan sarapan yang dibuatkan eunha. Tampak eunha dan hyu jin yang baru saja masuk berbarengan ke dalam rumah. Ji eun langsung mengerti saat melihat keduanya terlihat akrab. Begitu ya, mereka sedang melancarkan aksi pendekatan rupanya, batin ji eun senang lalu kembali memakan sarapannya.

“pagi kakak” sapa hyu jin sambil memeluk kakaknya.

“pagi juga adikku yang tampan. Bagaimana lari pagimu bersama eunha?” goda ji eun yang sukses membuat hyu jin dan eunha merona.

“mm... Kami hanya lari pagi di sekitar taman kota dan kemudian sedikit berbincang” jawab hyu jin sambil menunduk malu.

“oh ternyata kalian..” ucapan ji eun terhenti saat eunha menyela.

“baiklah ji eun, selesaikan dulu sarapanmu. Sebentar lagi kita harus ke stasiun karena kamh harus berangkat jam 7 kan. Kalau begitu aku akan bersiap-siap untuk mengantarmu” ucap eunha kemudian bergegas ke kamar untuk mandi dan berganti pakaian.

“Aku juga kak” ujar hyu jin sambil pergi ke kamarnya untuk mandi.

Ji eun hanya menggeleng melihat kelakukan adik dan sahabatnya itu. Astaga, mereka bahkan membuat alasan yang sama untuk menghindari perkataanku. 'Syukurlah di rumah ini tersedia kamar mandi di setiap kamar, jika tidak apakah mereka akan mandi bersama?', batin ji eun tersenyum geli kemudia menghabiskan sarapannya.

Jam menunjukkan pukul 6.30, ji eun sudah tiba di stasiun kereta dan menunggu kedatangan keretanya. Setelah adegan haru antara ji eun dan keluarganya, akhirnya sekarang ji eun sendirian sambil berdiri menunggu kereta menuju seoul datang. Tak lama kemudian kereta yang ditunggu ji eun pun tiba. Ji eun masuk ke dalam kereta dan mencari kursi yang kosong sambil menggerek kopernya.

Beberapa menit kemudian kereta mulai bergerak melaju menuju seoul. Semakin jauh kereta melaju, semakin aneh pula perasaan ji eun. Saat ini perasaannya sangat absurd. Senang, haru, dan takut bercampur menjadi satu. Tapi dia sudah memutuskan untuk berusaha agar lolos dalam audisi itu meskipun dia tahu kalau saingannya adalah orang-orang yang hebat.

FAITH : LOVE BETWEEN CEO AND LEADER ARMY GIRL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang