19

5.8K 1.1K 342
                                    

Author POV

"Jiyun ..."

Begitu seseorang memanggil namanya, Jiyun yang tengah duduk sendirian di bangku taman sekolah pagi ini langsung menoleh.

Dia menemukan Park Jihoon berdiri dua langkah di depannya.

Seperti biasa,
Jiyun bakal langsung menghindar tiap kali Jihoon menghampirinya di sekolah.

"Yun, aku minta maaf." Ucap laki-laki itu lirih,

Jiyun yang baru beranjak dari duduknya itu menatap Jihoon dingin, "Aku udah suka sama kakak sejak satu bulan pertama masuk sekolah ini. Bodohnya, aku ngerasa seneng dan ge'er bukan main, begitu kakak mendadak deketin aku waktu itu. Padahal nyatanya aku cuma pelarian."

Jiyun senyum miris setelahnya.

Udah tiga minggu Jiyun masuk sekolah, setelah insiden dia pingsan waktu itu.

Semenjak itu, Jiyun bener-bener berubah.
Dia bukan lagi Jiyun yang cerah dan ceria kaya dulu. Sekarang dia selalu keliatan murung, dingin dan seperti gak punya semangat hidup.

Bukan cuma Jihoon ... Wonyoung, Yuna dan Yedam pun ngerasain perubahan drastis Jiyun itu.

Begitu Jiyun hendak pergi dari hadapannya, Jihoon menahan tangan gadis itu. "Jangan murung terus kaya gini. Aku turut sedih atas kematian kelinci peliharaan kamu."

"Jangan sok peduli." Ucap Jiyun dingin,

"Aku bisa kasih kelinci peliharaanku buat kamu, atau kamu mau aku beliin kelinci peliharaan yang baru? Mau ya Yun? Kamu gak boleh murung terus kaya gini cuma karena hewan peliharaan kamu mati ..." Jihoon masih megan tangan Jiyun erat,

Tanpa Jihoon duga, air mata Jiyun berjatuhan gitu aja ... "Dia, bukan sekedar hewan peliharaan. Dia segalanya buat aku. Dia pendengar setia aku selama beberapa bulan terakhir. Dia yang paling tau, tentang semua kededihan dan kebahagiaan yang aku lewatin selama ini ..."

Jiyun menundukkan wajahnya dan mulai nangis sejadi-jadinya. Bikin perasaan Jihoon bener-bener terenyuh.

Andai Jiyun tau,
Bahwa dia memang udah punya tempat tersendiri di hatinya Jihoon. Walaupun awalnya Jihoon deketin dia karena kemiripan sikapnya sama Lia.

Dengan ragu, Jihoon menyeka air mata gadis itu. "Udah, jangan sedih terus ..." Bisik Jihoon,

Sambil meluk Jiyun.
Dia sendiri jadi ikutan sedih liat Jiyun murung terus selama beberapa minggu terakhir.

.

"Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo masuk ..." Suruh wali kelas, pada seorang murid baru yang berdiri di depan pintu.

Jiyun gak ada minat buat memperhatikan wali kelas dan si anak baru sama sekali. Dia menenggelamkan wajahnya di atas meja sejak tadi.

"Wahhhhhh ..."

"Ganteng banget ..."

"Yun liat Yun, ganteng banget anak barunya." Bisik Yuna sambil berbalik natap Jiyun,

Begitu juga Wonyoung, "Gebet Yun. Lebih ganteng nih dari si kak Jihoon."

Tapi Jiyun gak menghiraukan mereka berdua.

Sampai akhirnya ...

"Ji-jiyun ..."

Yedam tiba-tiba memanggilnya dengan lirih.

"Apa?" Tanya Jiyun malas sambil duduk tegap dan menoleh ke arah Yedam,

Laki-laki itu natap Jiyun dengan tatapan shock, "I-itu ..." Lirihnya sambil nunjuk ke depan,

Rabbit🐰 || Kim Doyoung✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang