Gua memilih meja di sudut kantin untuk makan siang kali ini. Daripada duduk di gerombolan jurusan fashion yang hobi menggosip, lebih baik memilih duduk sendiri dipojokan. Menikmati lezatnya makanan buat ibu kantin SMK Jeowon."Halo, kamu Jay dari jurusan fashion kelas satu, kan?" Seorang gadis tiba-tiba berdiri di sebelah meja makan gua, dengan senyum manis dan nampan makanan ditangannya.
Entahlah, apa dia sedang modus atau kehabisan tempat, jadi memilih untuk mendekati gua. Tapi, setelah gua menyapu pandangan ke seluruh penjuru kantin, rasanya masih banyak tempat yang kosong. Apa nih anak fans gua kali, ya?
"Ya. Lu siapa?"
Gadis tadi langsung duduk di seberang meja dan meletakan nampan makanannya. "Kenalin, aku Mirae, dari jurusan kecantikan, kelas satu."
Gua mengangguk beberapa kali. Malas meladeni seseorang ketika sedang makan.
"Oh, ya, sekarang aku lagi diet, bentar lagi ada pemilihan model dari kelas kecantikan, semoga aja aku lulus," cerocos Mirae dihadapan gua.
Masih dalam posisi makan, gua menyuapkan satu sendok terakhir makananku ke dalam mulut.
"Hei!"
"Apa?" tanya gua bingung melihat Mirae menggebrak meja pelan.
"Kau dengarkan aku tidak?"
"Dengar. Semoga sukses, dan ... Ada bagusnya kamu diet."
Mirae mengernyit. Aku tersenyum.
15 menit kemudian.....
"Huaaaa.... Jay jahat!!!" Seru Mirae menarik perhatian satu kantin.
"Jahat apanya? Berhenti nangis! Diliatin satu kantin, malu!" titah gua geram.
Kalau begini terus, gua harus siap-siap di cap jelek di hari pertama sekolah. Udah nyari ribut ama Pak Botak, masa sekarang dituduh galakin siswi kecantikan? Sial banget sih hidup gua.
"liat tuh, anak dari kelas fashion kan?"
"Dia ngapain Mirae? Nolak? Malak?"
"Tukang cari masalah!"
"Cowok kok beraninya sama cewek?"
"Adik kelas sekarang cowoknya pecundang ya?"
Kuping gua panas harus dengerin semua itu. Rasanya pengen ngebela diri juga gak guna. Satu lawan sesekolah mana bisa menang? Akhirnya gua pilih buat ngelus tangan Mirae dan nenangin dia baik-baik.
Sabar Jay! Orang sabar tanahnya lebar!
"Lu kenapa Mirae? Udah jangan nangis," ucap gua dengan senyum dipaksa.
Mirae berhenti menangis. "Kok Jay habisin sih semua makanan aku?"
Mampus! Minta dibacok nih anak. "Kan kamu lagi diet. Daripada sayang kebuang, mending aku makan," kata gua membela diri. Agak jijik pake kata 'aku' gitu.
"Oh, tapi gak gitu juga! Yaudah deh gapapa."
Akhirnya, tenang juga nih anak. Tapi kayaknya gua tetep di cap jelek deh.
"Jay, tau gak sih, Kim Miru dari jurusan Vocal dan Dance, suka sama kamu," katanya lagi.
Gua mengernyit. Walau aneh dia bisa suka padahal gua gak kenal, entah kenapa seneng aja gitu bisa ada yang suka.
"Really?"
"Iya." Mirae mengangguk. "Dia ngajak ketemuan."
Asik!
"Cantik?"
Mirae cemberut. "Hm. Lumayan!"
"Kapan ngajak ketemuannya? Lu punya nomor hp nya?" tanya gua antusias.
"Ih, Jae Yeol! Ngeselin banget!! Besok, sore jam 3 dia ngajak ketemu! Aku gak punya nomornya!" Sungut Mirae keliatan kesal.
Dia bangkit dari kursinya dan berlari meinggalkan kantin sambil berteriak, "Jae Yeol jurusan Fashion jahat! Gak peka! Mati saja kau! Aku benci Jay! Huaaaaa...."
Dan, tebak apa yang terjadi lagi.
Satu kantin menatap kearah gua. Tatapannya berbeda-beda. Tapi, yang bikin gua lebih risih lagi, datang segerombolan preman yang gua tebak kelas 3. Wajahnya sangar semua. Salah satu diantara mereka menarik kerah baju gua.
"Nyari mati lo, bedebah?!"
O-ow. Mampus gua hari ini.
Jangan lupa jaga kesehatan:v
KAMU SEDANG MEMBACA
nothing
Random"Menulis adalah caraku mengabadikan kisah yang akan menjadi kenangan abadi." Ketika semua tulisan yang tersebar kembali disatukan, membentuk puzzle kenangan yang hangat. Seketika mengundang nostalgia tak terelakkan. Hanya sekumpulan cerita yang semp...