19

1.9K 256 24
                                    

Happy Reading !!

"Apa kau sudah membicarakan pernikahan ?"

Sakura dan keusilannya yang sangat sering mengusik Hinata belakangan ini.
Anak itu bahkan datang ke rumah Uchiha hanya untuk mengganggu Hinata yang sedang bermain dengan Himeya.

"Setidaknya kau harus berkaca sebelum bertanya. Memangnya kau sudah membicarakannya ? Sasuke sudah melamarmu ?"

Pertanyaan menusuk yang membuat Sakura salah tingkah, mendadak diam dan tidak berkutik untuk membalas apapun yang ditanyakan Hinata padanya.
Menelusupkan rambutnya yang mendadak mengganggu, berdehem dengan wajah memerah sambil mengalihkan pandangan dari Hinata.

"Memang belum. Tapi .."

"Lihat lihat. Ckk, dasar bocah nakal."

Hinaya menghentikan apapun yang ingin dikatakan Sakura atas pembelaan untuk dirinya sendiri.
Menepuk puncak kepala merah muda itu dengan wajah mengejek yang membuat Sakura merengut kesal setiap kali diperlakukan seperti seorang bocah oleh Hinata.

"Diamlah .." ketusnya

Terkekeh dengan ringan, Sakura sudah seperti adik untuknya.
Gadis nakal yang sering mendapat pelototan tajam dari Himeya, yang sering mendapat omelan dari Hinata dan beberapa kalimat bijak dari Mikoto.
Gadis manja yang sering bertengkar dengan Sasuke, yang selalu menangis dan mengadu pada Hinata.
Meski begitu, Hinata tidak pernah keberatan saat direpotkan oleh Sakura dan sikapnya yang sering kekanakan.

"Hinata, apa kau tau jika Karin-nee kembali ke Jepang ?"

Sakura bertanya, sesaat setelah membaca sesuatu di ponsel pintarnya.
Menggeleng ringan, Hinata tidak peduli dan tidak mau tau, tidak tertarik untuk berghibah lebih tepatnya.

"Memangnya kenapa jika dia kembali ?" Bahkan bertanya dengan santai.

Helaan napas yang terdengar berat, mengiringi gerakan ringan dari telapak tangan yang melayang dan jatuh di kening Hinata, menepuknya sedikit keras hingga membuat Hinata berseru dengan wajah tidak senang.

"Dasar bodoh. Kau tidak tau siapa Uzumaki Karin ? Dia itu mantan istri Itachi-nii. Bagaimana bisa kau setenang ini ?" Suara yang naik beberapa oktaf, membuat Hinata terkejut.

Terdiam seketika. Hinata terkekeh dengan wajah mendung, dalam sorot mata yang serasa layu.
Meski tidak mengatakannya, Hinata tidak bisa menahan diri untuk tidak tratapan saat mendengarnya..

"Memangnya aku harus bagaimana ? Dia ibunya Himeya, bukankah hal wajar jika seorang ibu kembali untuk anaknya ?" Tanyanya, suara kalem yang membuat Sakura menghela napas.

"Siapa yang mau kau bodohi, Hinata ?"

Pertanyaan sinis yang hanya dibalas senyum ringan dari Hinata yang kini berjalan menuju Himeya.
Anak itu selalu terlihat senang saat berada di dekat Hinata, saat berada di gendongan Hinata dan dengan nyaman memeluk lehernya.
Sakura mengurut pelipisnya yang mendadak berdenyut, membayangkan mengenai hal terburuk yang bisa dipikirkannya.
Entah Hinata bodoh atau apa, Sakura masih belum bisa memastikannya.

"Aku pergi dulu. Kau harus memastikannya, Hinata."

"Memastikan apa ?"

Mengangkat bahu dengan ringan, senyum miring dengan wajah sok misterius yang membuat Hinata berdecak kesal.
Sakura melambai ringan, melenggang santai untuk keluar dari rumah besar Uchiha.
Mikoto dan Fugaku sedang pergi ke luar kota.
Dan kakak beradik Uchiha masih berada di kantor untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.
Menyisakan Hinata di rumah bersama Himeya dan para pekerja yang berada disana.
Hinata menutup mata, menghela napas untuk menenangkan dirinya.

I WANTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang