Do You like Him?
Please Read note diakhir cerita
Dahyun termenung, ia menatap jalanan yang kering itu dari kaca mobil dengan lesu. Mereka jadi berjalan-jalan.
Pikirannya terjebak dengan suatu pemikiran yang tak masuk akal lalu menepisnya kuat-kuat.
Matanya terpejam, Dahyun memijat pelan pangkal pelipisnya lalu menghela nafas.
"Ada apa denganmu? " tanya Taehyung
Dahyun tersentak kaget lalu menggelengkan kepalanya pelan.
"Apa hal terburuk yang bisa terjadi kepada Malaikat maut? " tanya Dahyun sambil terkekeh
Taehyung diam, ia enggan untuk menjawab pertanyaan Dahyun.
"Sudah kuduga kau tidak bisa menjawabnya" ucap Dahyun lalu fokus kearah jendela yang disampingnya.
Taehyung menghela nafas lalu membatin.
"Kita mau kemana? " tanya Dahyun
"Jeju" jawab Taehyung cuek
Dahyun membulatkan matanya
"Jeju?! " pekik Dahyun
Taehyung merasakan telinganya sakit lalu menatap Dahyun kesal.
"Ada apa denganmu hah?! Kau sangat suka membuat masalah sekali" kesal Taehyung
Dahyun terdiam
"Untuk apa kita ke pulau Jeju?" tanya Dahyun
Taehyung terdiam
"Bukankah kau suka Laut Dahyun-ssi?" tanya Taehyung
Dahyun diam, Taehyung sudah memanggilnya dengan formal.
"Tau darimana kau? " tanya Dahyun
Taehyung kembali terdiam
"Kau pernah mengatakannya" jawab Taehyung
Dahyun menoleh lalu mengernyitkan dahinya
"Kapan?! " tanya Dahyun sewot
"Dulu, kau pasti sudah lupa" jawab Taehyung
Dahyun memilih diam
Bertengkar dengan manusia sialan satu ini sangat menjengkelkan dan tidak akan mendapatkan hasil apa-apa.
Pasti Tuhan sedang mengerjai Dahyun dengan melihat reinkarnasi Taehyung sialan ini setiap 10 tahun lamanya.
Jika dibandingkan yang sekarang, Dahyun lebih suka Taehyung 70 tahun yang lalu.
Pasalnya saat itu Taehyung sangat merendah dan merakyat, baik, humoris, dan lucu.
Tidak seperti Taehyunng sekarang.
Jahat, galak, egois, tidak memiliki humor, keras kepala, terlalu meninggi, hidup penuh bergelimang harta.
Beberapa menit mereka telah sampai dibandara untuk ke pulau Jeju, tiket sudah dipesan.
Lalu beberapa jam mereka mengendarai transportasi udara itu lalu sampai di Jeju dan menempati sebuah hotel bintang lima.
Dahyun diam dikasurnya, dia menatap Taehyung yang sudah selesai mandi.
Dahyun memilih berjalan ke balkon lalu menatap langit malam yang indah dengan tiupan angin selembut sutra.
Grep—
Dahyun terkejut, sepasang tangan memeluk pinggangnya dengan nyaman.
"Apa yang kau lakukan? " tanya Dahyun kesal
"Menurutmu? " tanya Taehyung balik
"Mau berjalan-jalan dipinggir pantai?" tanya Taehyung
Dahyun diam lalu menoleh kearah Taehyung
"Apa boleh? " tanya Dahyun
Taehyung mengangguk
"Ayo" ajak Taehyung
Dahyun dan Taehyung kini berjalan dipinggir pantai beriringan, tangan mereka saling bertautan.
Sahutan suara tertawa saling terdengar, mereka sangat menikmatinya.
Sampai Taehyung memilih memasukkan dirinya kedalam air lalu diikuti oleh Dahyun.
Kini mereka berada di air pantai yang agak dalam, Karena Dahyun tidak sampai, ia memeluk leher Taehyung.
Kedua wajah itu saling berdekatan, Dahyun menatap Taehyung, begitu juga Taehyung.
"Taehyung-ah" panggil Dahyun
Taehyung hanya terus menatap Dahyun.
"Bagaimana jika sebentar lagi adalah ajal mu? " tanya Dahyun
"Kau tau apa kesalahan terbesarku? " tanya Taehyung
Dahyun menggeleng
"Kesalahan terbesarku adalah bertemu denganmu" jawab Taehyung
Dahyun masih menatap Taehyung
Tangan Taehyung yang tadi memegang pinggang Dahyun, satunya dipakai untuk mengelus pipi Dahyun.
"Aku. . . Menyukaimu" ucap Taehyung lirih
Dahyun membulatkan matanya
"Apa Maksudmu?! " tanya Dahyun panik
"Aku menyukaimu" jawab Taehyung berbisik.
Ia mulai memejamkan matanya lalu mendekatkan wajahnya kearah Dahyun.
"Kau juga menyukaiku kan, Dahyun-ssi? " tanya Taehyung
Dahyun terdiam
"Apa aku memang menyukai pria ini? "
Batin Dahyun.
Aku tuh mo bikin yg creepy susah banget gitu:(
Mau aku Publish draft ku yg udh lama gak?
Judulnya,
Mei untuk Desember
Sinopsis:
Hidupku tergantung 7 bulan bersamamu
Mau ndak?
Atau adik kelas?
Sinopsis:
Soobin itu cinta abadi Dahyun
Pokoknya mo pendek pendek
Awokowkowk
Bntar lgi nih cerita selesai