Even We Meet Again
Dengan gembira, Eunwoo duduk disebuah rumput hijau yang luas. Tidak ada siapapun disana.
Ia merasakan semilir angin menerpa kulit wajahnya dan tangannya, Eunwoo tersenyum.
Ia melihat seorang gadis sedang berdiri ditengah sana dengan merentangkan tangannya lebar-lebar.
Dengan yakin Eunwoo menghampiri gadis itu lalu memeluknya dari belakang.
Tampaknya sang gadis terkejut lalu membalikkan badannya kebelakang dengan tiba-tiba.
Si gadis membulatkan matanya.
"D-dongmin? " kaget gadis itu
"Hey, bertemu lagi Dubu?" ucap Eunwoo dengan tersenyum.
Dahyun tersenyum lalu memeluk erat-erat Eunwoo.
"Kau masih ingat? " lirih Dahyun
Eunwoo menggunakan satu tangannya untuk mengelus kepala Dahyun.
Diletakkannya dagu Eunwoo diatas kepala Dahyun lalu menghirup aroma yang sejak dulu tidak pernah hilang.
"Setelah tugasmu selesai, ayo pergi" ajak Eunwoo
Dahyun mendongak keatas lalu menatap Eunwoo dalam-dalam, Eunwoo membalas menatap Dahyun.
Dahyun tersenyum lalu membenamkan lagi kepalanya di dada bidang milik Eunwoo.
"Apa maksudmu tentang Ayo Pergi? " tanya Dahyun
Eunwoo mengelus lembut helaian rambut Dahyun.
"Kau sudah tau jawabannya" jawab Eunwoo
Dahyun semakin mengeratkan pelukannya.
"Seharusnya 'Setelah tugasmu selesai, kau akan pergi' " ucap Dahyun
Eunwoo tersenyum lalu terkekeh pelan.
"Kenapa harus kau saja yang pergi?" tanya Eunwoo
Dahyun mendongak lalu merenggut lucu
"Karena itu sudah takdirku diumur ke 700 tahun Dongmin-ah" jawab Dahyun
Eunwoo tersenyum kecil
"Sudah lama kita tidak bertemu ya? " ucap Eunwoo
Dahyun tau, Eunwoo mengalihkan arah pembicaraan mereka.
Dahyun mengangguk
"Bagaimana hidupmu selama itu? " tanya Eunwoo.
Dahyun menggeleng pelan.
"Aku merasa kosong kau tau? Rasanya seperti. . . Ah, aku ada diantara hidup dan mati. Aku hanya dijadikan boneka untuk membunuh orang, rasanya seperti itu" jawab Dahyun
Eunwoo menghela nafas
"Semenyedihkan itu ya? " tanya Eunwoo
Dahyun hanya tersenyum.
"Kau tau? Setiap aku harus mengambil nyawa anak kecil, hatiku teriris. Terkadang aku berpikir, kenapa Tuhan menyuruhku untuk mengambil nyawanya? Tapi. . . Umur siapa yang tau? " ucap Dahyun dengan terkekeh
Eunwoo ikut terkekeh.
"Saat tugasmu selesai, aku akan membawamu ketempat yang paling indah untuk kita tempati" ucap Eunwoo
Dahyun hanya mendengus
"Berhentilah berkata seperti kau akan ikut denganku ke akhirat nanti dongmin-ah" ucap Dahyun kesal
"Tempat tinggalku memang diakhirat sayang" balas Eunwoo
"Bohong! Berhentilah membual! " kesal Dahyun
Eunwoo terkekeh
"Apa kau berpikir setelah 700 tahun, aku memang benar-benar akan bereinkarnasi hm? " tanya Eunwoo
"Aku sudah banyak melihat reinkarnasi didunia ini, salah satunya pria yang akan ku ambil nyawanya nanti" ucap Dahyun
"Aku tidak berbohong sayang" ucap Eunwoo
Dahyun menatap Eunwoo tidak percaya.
"Lalu kenapa kau bisa kesini?! " tanya Dahyun kaget
"Tuhan mengirimku untuk membawamu sebentar lagi" jawab Eunwoo dengan senyum
Ada yang salah.
Hati Dahyun tidak suka!
Perasaan senang pun tidak ada sama sekali.
Eunwoo mendekatkan wajahnya ke wajah Dahyun lalu mengecup dahi Dahyun pelan.
"Kau mau kan? " tanya Eunwoo
Dahyun terdiam, ia menatap Eunwoo lalu mengangguk.
Eunwoo tersenyum dan menempelkan bibirnya dengan bibir Dahyun.
Dahyun ikut terpejam lalu larut dengan ciuman kasih sayang dari Eunwoo itu.
Tanpa disadari, seorang pria sedang menatap mereka dengan sendu.
"Perkataan cintaku kemarin, tidak ada apa-apanya ya? " lirih pria itu
Maaf gak Update 3 hari huhu
Kuotaku terbatas huhu:(((
Sebagai permintaan maaf, jadi aku bakal Double Up!
Yeeee