15. Food festival (2)

14 3 0
                                    

Ares berdeham sambil narik tangannya, sementara Senja nyengir manis kearah Ares.

"Senja makan es krim berantakan nih!" Ledek Ares.

Senja baru aja mau jawab, tapi nggak jadi pas denger suara yang familiar tiba tiba menggema dari speaker. Senja kaget banget denger suara itu di tempat kayak gini. Dari sekian banyak tempat, kenapa harus disini? Dari sekian banyak orang, kenapa harus dia?

Senja noleh kearah panggung dan seketika jadi batu. Nggak salah nih?! Senja jelas jelas lihat Benua diatas panggung sambil pegang gitar akustik. Benua natap lurus kearah Senja yang juga balas natap dia disamping Ares.

Benua senyum ganteng kearah Senja, sambil ngomong lewat mic, dan suaranya yang serak serak basah itu langsung kedengeran di seluruh bagian Food Festival.

"Ada yang pernah jatuh cinta sampe bego?" Tanya Benua sambil senyum ganteng dan angkat tangan tinggi tinggi.

"Serius cuma gue doang nih?" Benua ketawa ganteng, dan dia mulai narik perhatian orang orang di Food Festival karena suaranya yang serak serak basah itu. Alhasil, di depan panggung mulai penuh sama orang orang, yang bahkan beberapa diantara mereka ikut berinteraksi sama Benua.

"Gue baru pertama sih jatuh cinta sampe bego." Kata Benua sambil ngelirik Senja. "Kayaknya takdir deh. Dari sekian banyak tempat, cewek yang bikin gue bego harus dateng kesini." Sambung Benua.

Sekitaran panggung langsung rame sama siulan, teriak gemes, dan ketawa geli. "Lagu ini dari aku, buat Senja yang masih terbenam pada sore." Kata Benua sambil natap lurus kearah Senja.

Deg! Apaan sih? Kok Senja berasa kalo Benua itu Pagi?

Benua petik gitar akustik yang tergantung dibahunya, terus mulai nyanyi dengan suaranya yang seksi.

Wise man say
Only fool rush in
But i can't help falling in love with you

Ares berdiri disamping Senja. Jantungnya heboh dan mukanya merah. Dia kesel! Ares mzngatupkan rahangnya kenceng, terus dia gandeng tangan Senja dan pergi dari situ. Ares nggak bisa tahan lebih dari itu. Cowok itu, jelas banget suka sama Senja kan?! Tadi, jelas banget dia sebut nama Senja. Ah gatau! Ares ngerasa hatinya gelisah. Dia nggak rela kalo Senja harus lepas genggaman tangannya untuk pergi sama cowok lain.

"Ares!" Panggil Senja yang bikin Ares balik ke kenyataan. Dia berenti dan berbalik kearah Senja. Ares tiba tiba peluk Senja erat, sampe Senja nggak bisa mikir.

"Ares kenapa?" Tanya Senja sambil balas peluk Ares.

Ares membenamkan mukanya di bahu Senja. Dia suka aroma Senja, yang selalu bikin hatinya Ares tenang. Dia suka Senja yang selalu senyum dan manggil namanya dengan manis. Dia.. dia nggak siap kalo harus kehilangan Senja.

"Senja, kamu berharga banget buat Ares. Jadi,"

Senja nelen ludah. Dia nggak mau berharap yang nggak mungkin. Senja tutup matanya, berusaha untuk mikirin hal lain, biar dia nggak kecewa.

"Kamu harus selalu ada di sisi Ares ya. Senja itu temen Ares yang berharga dan Ares sangat sayang. Ares mau bikin Senja bahagia." Kata Ares. Dia pait banget pas bilang 'temen' tapi gimana lagi? Dia terlalu pengecut untuk minta Senja jadi pacarnya.

Disisi lain, Senja senyum pahit sambil menghela napas. Senja peluk Ares erat banget, sambil membenamkan muka dia dalam pelukan Ares yang hangat. Padahal dia udah mempersiapkan diri biar nggak kecewa, tapi kenapa hatinya Senja tetep sakit meski udah tau?

SENJA DIUJUNG BENUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang