44. Kamu Yang Luka, Aku Yang Meringis

1 0 0
                                    

Benua kayaknya udah kelilingin hampir setiap sudut sekolah, deh, tapi dia nggak kunjung ketemu Luna dan temen temennya. Tapi layaknya sinetron, pas Benua mulai putus asa, dan pas dia udah dipuncak kekhawatirannya, Benua nemuin Senja di dalam sebuah ruangan bekas gudang.

Benua beku selama beberapa saat. Dari ambang pintu, dia liat Senja jongkok dengan wajahnya yang dia sembunyiin dibalik pelukannya sendiri. Benua nggak ngomong, tapi dia berjalan deketin Senja, dan jongkok persis didepannya.

Senja nggak nangis. Memang beginilah dia, kalau udah emosi, jatohnya jadi gemeteran. Yeap, Senja gemeter hebat sampe dia mutusin buat jongkok aja sambil nenangin diri. Senja tau ada orang dihadapannya, tapi dia belom siap natap orang itu sampe dia yakin kalo dia tenang. Dan saat Senja tenang dan angkat wajahnya, dia lihat Benua.

"Kamu dipukul Luna?!" Tanya Benua jelas banget marah pas dia lihat ujung bibir Senja berdarah.

Senja nggak nyahut. Dia memang digampar Luna. Sebenernya, Senja bisa aja bales mukul, tapi dia juga nggak tau kenapa akhirnya cuma diem doang. Apa mungkin karena Luna cewek? Atau karena Luna temennya Benua? Atau mungkin, Senja nggak bales mukul karena takut Benua bakal benci sama Senja yang liar? Ah nggak tau!

***

Senja dan Benua berakhir di UKS. Dan Benua sendiri yang obatin lukanya Senja. Benua pelan pelan pakein betadine dan malah aduh aduhan, padahal Senja yang luka.

"Aduuuhhh." Keluh Benua sambil nyernyit yang akhirnya bikin Senja ketawa. "Ih, diem dong jangan gerak. Susah nih pakeinnya." Omel Benua yang berakhir dengan "aduh".

"Hahaha! Abisnya! Senja yang luka, kenapa kamu yang aduh aduh coba?" Senja ketawa puas banget.

Benua menghela napas. Dia tarik tangannya yang daritadi obatin luka Senja. Buat beberapa saat, Benua hanyut dalam tawa Senja yang nggak tau sejak kapan, bikin hari harinya Benua berasa cerah.

"Soalnya aku pengen berbagi rasa sakit kamu." Jawab Benua yang seketika bikin Senja diem.

"..."

Benua taro cotton bud ditangannya di atas meja, terus dia natap Senja lurus. "Senja nggak tau seberapa aku paniknya pas tau kamu dijegal Luna." Kata Benua sambil gerakin tangannya untuk ngelus rambut Senja. "Mendingan aku yang babak belur, dibanding liat kamu layu." Sambungnya.

"..."

"Senja, aku udah janji sama diriku sendiri, kalo aku mau jagain kamu. Dan luka di bibir kamu, itu tanda kalo aku nggak becus."

"..."

"Maafin aku." Kata Benua. Benua tempelin keningnya pada Senja waktu Benua minta maaf. Senja nggak tau kenapa Benua yang minta maaf, tapi Senja ngerasa dihatinya kayak ada ratusan kupu kupu.

"Kalo Benua beneran ngerasa bersalah, lakuin sesuatu, dong!" Kata Senja.

"Hah?" Benua tarik dirinya dari Senja, dan natap cewek itu bingung. Mesti ngapain emangnya?

Tapi belum sempat otak Benua bekerja dengan benar, Senja lebih dulu mencondongnya badannya kearah Benua, dan mendaratkan bibirnya di bibir Benua.

Eh! Woy! Ah!

Benua kaget bukan main sampe matanya melotot! Tapi detik ketika Senja mau menarik dirinya, Benua langsung sadar dan langsung menangkup kepala Senja dan memperdalam ciuman mereka.

Benua seneng banget Senja cium dia duluan. SUMPAH!

Disaat Senja dan Benua hanyut dalam ciuman itu, mereka nggak ada waktu buat menyadari keberadaan orang lain.

Joe baru aja masuk ke UKS bareng Danilla karena khawatir. Tapi sialan! Pas mereka masuk, pemandangan yang menyambut mereka malah 2 anak ini yang ciuman. Sialan! Mereka nggak mikir apa ya? Kalo yang masuk guru misalnya. Hih! Bikin orang emosi aja.

Joe dan Danilla kaget banget. Beneran, deh! Ya, siapa sih yang kepikiran bakal lihat adegan ciuman di UKS?

Sementara Danilla terkesima, Joe tersentak dan malah tanpa sadar bilang "silakan dilanjutin." Sebelum akhirnya narik Danilla keluar dari UKS.

SENJA DIUJUNG BENUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang