Aku membuka mataku. Tubuhku terasa ringan.
'Dimana ini?' Pikirku.
Manik sapphireku meneliti setiap inchi dari lingkungan ini.
'Air?'
Oh iya. Aku baru ingat. Beberapa jam yang lalu aku melompat dari sebuah tebing dan jatuh kesini.
Tunggu.
Beberapa jam yang lalu?
Tetapi... Bukankah aku seharusnya sudah mati tenggelam?
Aku mencoba menarik nafas.
'Ah... Apa yang terja--- oh... Lupakan.' Pikirku ketika air laut mulai memasuki rongga dadaku, memenuhi paru-paruku.
Perih.
"Gah..." Aku membuka mulut, membiarkan air laut masuk dan menyesaki dadaku.
'Sekarang aku bisa tenang...' Batinku sambil perlahan menutup mata.
Aku tenggelam.
Makin dalam...
Makin dalam...
Makin dalam...
"Soraru-san!!!"
Tunggu, apa?
"Soraru-san!!! Hey!!!"
Aku tersadar dari lamunanku. Tubuhku sedikit tersentak.
"A-apa... Apa?"
Pemuda albino didepanku terkekeh pelan. "Soraru-san melamun lagi, ada apa?"
Aku memiringkan kepala. "Melamun?"
"Iya :3" Mafu mengiyakan.
"Ah... Itu..." Aku menatap tanganku, lalu menggeleng. "Nggak kok, aku cuma lagi berfikir. Matematika hari ini susah sekali."
"Oh, begitu... Mau ku bantu?" Tanya Mafu.
Ya, Mafu memang berbakat di bidang matematika. Tak jarang teman temannya meminta bantuan kepadanya jika ada kesulitan dalam pelajaran ini.
Aku tersenyum simpul. "Tidak apa-apa."
Albino itu tersenyum dan memegang pundakku.
"Nee, Soraru-san, aku akan selalu membantumu kok."
Ah, aku merasakannya lagi.
Sesuatu seperti ada yang memasukkan es kedalam rongga dadaku.
Perasaan ini...
'Beritahu dia, Soraru.'
Mafu baru saja akan beranjak pergi ketika aku tiba-tiba menjulurkan tanganku, menarik lengan bajunya.
"Hm?" Dia menoleh kearahku.
"M-Mafu, a-aku..."
'Kau bodoh.'
'Kau ingin menyusahkannya, ya?!'
'Jangan. Lepaskan dia.'
'Ini masalahmu sendiri.'
Suara-suara ini... Ugh...
"A-aku... Aah..." Suaraku bergetar. Sial.
"Soraru-san?" Dia menatapku... Ugh... Kumohon jangan...
'Beritahu dia!'
'Bodoh! Jangan! Ini masalahmu'
'Tidak, kau tidak bisa menanggungnya sendiri, Soraru.'
KAMU SEDANG MEMBACA
はい、大丈夫 だった。(Yes, I'm fine.)--A Soraru Fanfiction
Fanfiction"Kumohon, aku ingin menjalani hidupku tanpa ada keterpaksaan." Kalian tidak mengerti... Aku punya masalah... Aku tak tahu harus bagaimana... Aku ingin mengakhiri ini... Aah, semua ini membuatku gila. "Hey, dengarkan aku..." "Ada apa?" ... "Tidak apa...