Part 6

217 24 0
                                    

Happy Reading

Setelah mengajak Tzuyu pulang dan sampai di apartemen, Sehun mendudukkan Tzuyu di sofa ruang tamu, lalu Sehun menuju ke dapur untuk mengambilkan Tzuyu minum.
"Ini minumlah dulu" ucap sehun dan Tzuyu langsung meminumnya lalu menyerahkan kembali pada Sehun.
"Sudah lebih baik sekarang?" Tanya Sehun, dan Tzuyu hanya menganggukkan kepalanya saja.
"Mau bercerita? Aku janji akan menjadi pendengar yang baik" tawar Sehun. Mendudukan dirinya di sebelah Tzuyu.
Tzuyu masih terdiam pandangannya kosong lurus kedepan. dan tiba-tiba air matanya jatuh lagi tanpa di perintah.
Sehun yang melihat Tzuyu menangis, entah mengapa hatinya merasa sakit. Lalu Sehun segera menarik Tzuyu ke dalam pelukannya.
Karena pikirnya mungkin Tzuyu sedang butuh tempat bersandar, dan ternyata Tzuyu membalas pelukan Sehun sangat erat dan tubuhnya bergetar beserta terdengar isakan pilu lolos dari mulutnya.
Sehun pun mempererat pelukannya dan menepuk lembut punggung Tzuyu.
"Menangislah sepuasmu jika itu bisa membuatmu lega" ucap Sehun, dan Sehun tidak peduli jika bajunya  basah karena air mata Tzuyu,, Baginya Tzuyu bisa tenang dulu.

Setelah lelah menangis Tzuyu pun tersadar bahwa ia sedang menangis sambil memeluk tubuh Sehun. Tzuyu pun segera melepaskan pelukannya sedikit kasar dan menunduk karena malu. Sehun yang melihat Tzuyu telah tersadar dan menunduk malu pun menahan tawanya agar tidak keluar.
"O...oppa Mian gara-gara aku bajumu jadi basah begitu" ucap Tzuyu masih dengan menunduk tidak berani mendongak menatap wajah Sehun. dan Sehun tiba-tiba menaikkan dagu Tzuyu dengan lembut membuat Tzuyu mendongak dan menatapnya.
"Jika berbicara itu tatap lawan bicaranya, jangan menunduk hm" ucap Sehun lembut, dan tersenyum.
"Aku tidak marah. Ini hanya baju, aku bisa menggantinya nanti. Sekarang kajja istirahatlah aku akan  mengantarmu ke kamar" sambung Sehun. dan membantu Tzuyu berdiri untuk menuju kamarnya.

Skipp...

Jam menunjukkan pukul 8 malam. Tetapi sejak dari sore tadi Tzuyu tidak terlihat keluar dari kamarnya, dan juga ia belum makan.
Sehun pun sedikit panik, ia lalu menghampiri kamar Tzuyu yang ternyata pintunya di kunci dari dalam. Sehun mencoba mengetuk pintunya,
Tok...Tok...
" Tzuyu-ya apa kau baik-baik saja di dalam?" Namun tidak ada jawaban, membuat Sehun berfikir apakah tzuyu sedang tidur karena kelelahan menangis tadi.
"Tzu-ya Ireona, dan makanlah dulu, dari sore kau belum mengisi perutmu. aku sudah memasak untukmu" Namun tetap tidak ada jawaban,, Membuat Sehun semakin panik. dan dengan terpaksa ia harus mendobrak pintunya.

1, 2, 3,

BRAKKK...
Sehun berhasil mendobrak pintunya, namu ia tidak menemukan Tzuyu di kamarnya. Ia pun mencari Tzuyu ke kamar mandi, dan alangkah terkejutnya Sehun melihat Tzuyu tergeletak di lantai kamar mandi dengan wajah sangat pucat dan tubuhnya dingin, dan jangan lupakan terdapat banyak luka sayatan pada kedua tangannya. Sehun pun mengecek Nadi Tzuyu dan ternyata masih hidup.
Tanpa berkata-kata Sehun langsung mengangkat tubuh Tzuyu dan membawanya ke Rumah sakit.
"Bertahanlah Tzu-ah Jebal" ucap Sehun panik.

Tak berselang lama Sehun sampai di Rumah sakit dengan menaiki sebuah taksi. Lalu Sehun pun segera turun dan masuk rumah sakit dengan menggendong Tzuyu sambil berteriak memanggil dokter dan suster.
"SUSTER... SUSTER... CEPAT SELAMATKAN GADISKU" teriak Sehun panik dan 2 orang suster segera menghampirinya sambil membawa sebuah brankar. Sehun pun meletakkan Tzuyu ke atas brankar dengan hati-hati, dan suster pun mendorong brankar Tzuyu menuju Ruang UGD begitupun dengan Sehun yang mengikuti sambil menggenggam tangan Tzuyu yang dingin.
"Jebal bertahanlah Tzu-ah" mohon  sehun dengan lirih,  hingga Tzuyu sudah di bawa masuk ke dalam UGD.

"Maaf Tuan, anda tidak boleh masuk" kata suster menahan Sehun yang ingin ikut masuk.
"Tapi sus..." ucap Sehun terpotong ,
"Sekali lagi Maaf Tuan, ini sudah kebijakan Rumah sakit. Dan tolong Tuan segera mengurus administrasinya dulu, pemisi" ucap suster lagi dan berlalu masuk ke Ruang UGD.

Setelah mengurus Administrasi, Sehun kembali menuju Ruang UGD. namun belum terlihat tanda-tanda dokter keluar, Sehun pun akhirnya duduk di kursi tunggu.
Hingga benerapa menit pintu ruang UGD terbuka dan keluarlah Dokter yang menangani Tzuyu tadi. Dengan langkah cepat Sehun menghampirinya...
"Bagaimana keadaannya Dok," tanya sehun dengan tidak sabar.
"Maaf Tuan , pasien sedang dalam keadaan koma." Ucap dokter dengan name tage Suho itu.
"MWO... KOMA Dok?" Ulang Sehun.
"Iya Tuan, luka sayatannya sangat banyak sehingga pasien kehilangan banyak darah. Tapi Tuan jangan kahawatir saya sudah memberinya tranfusi darah." Ucap Dokter Suho.
"T...tapi gadisku bisa sembuhkan Dok?" tanya sehun lagi.
"Kita berdo'a saja Tuan, semoga dia segera sadar dari koma. Kalau begitu saya permisi dulu" ucap Dokter Suho dan berlalu meninggalkan Sehun yang terduduk dengan pandangan kosong lurus ke depan.
Entahlah mengapa hatinya takut Tzuyu akan meninggalkannya.

Apakah tidak mau kehilangan termasuk tanda sesorang jatuh cinta, apakah Sehun sedang jatuh cinta pada Tzuyu. Maka jawabannya adalah IYA, dan jangan tanyakan sejak kapan. Karena jawabannya cinta tidak memandang waktu.

Vote & Comment 💜


Handsome Bus DriverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang