Pukul sebelas malam Adit, Ega, dan Tika sudah sampai di pelabuhan Ketapang. Mereka tak kenal lelah. Di dalam kapal Ferry mereka masih saja bercengkrama, dan terpingkal-pingkal. Asap rokok Marlboro tak henti-hentinya mereka kepulkan ke udara yang lenyap diterpa angin laut.
Penjual tahu petis menjajakan dagangannya. Tika tertarik dan membeli 3 bungkus untuk dimakan bersama teman-teman barunya yang sudah mulai akrab. Mereka menikmati perjalanan kapal Ferry yang santai.
Di deck kapal mereka bertiga bercengkrama seraya makan cemilan tahu petis yang sebenarnya tidak enak namun tetap mereka makan untuk mengganjal perut yang agak kosong. Adit dan Ega dengan penuh semangat mempresentasikan kepada Tika janji suci antarsahabat yang mereka buat dan mereka patuhi.
Nomor 1 mereka berdua tidak boleh menjomblo, jika sampai menjomblo berarti siap-siap di-bully lalu dianggap homo.
Nomor 2 mereka berdua dilarang nyimeng dan ngubas sendirian.
Nomor 3 mereka dilarang selingkuh dengan pacar sahabat masing-masing, kecuali selingkuh dengan orang lain tidak apa-apa.
Nomor 4 mereka punya jadwal onani bersama walaupun mereka semua sudah pernah ML, namun onani bersama penting mereka lakukan untuk saling mengikat tali persahabatan.
Nomor 5 mereka harus membela Timnas di Laga Piala AFC, jika membela tim negara lain Seperti Malaysia, Thailand atau yang lain berarti dianggap homo. Kecuali mendukung Liverpool tidak apa-apa karena mereka berdua BIGREDS (suporter Liverpool Indonesia) sejati.
Point 2,3 dan 5 sangat penting di patuhi. Mereka berdua berjanji seumur hidup dan menjaga 5 janji suci antarsahabat yang mereka buat sendiri.
Tika tersenyum terharu melihat kekompakan kedua sahabat yang kini sudah menjadi teman akrabnya. Tika salut dengan kualitas persahabatan Adit dan Ega. Sebuah entitas yang tidak dapat dipisahkan, jika mereka dipisah maka terdapat ketidak-seimbangan di antara mereka berdua.
Tika sangat iri dengan persahabatan Adit dan Ega karena ia sudah lama tidak punya sahabat. Terakhir dirinya punya sahabat sejati waktu Tika masih SD, namun harus berpisah pada kelas 5 karena ia harus pindah ke rumah neneknya ikut dengan ayahnya karena rumahnya di desa harus di jual untuk harta gono-gini akibat perceraian orang tuanya.
Teman kerjanya bernama Shinta rekan sesama LC yang dianggapnya sahabat, kini malah seperti musuh di dalam selimut setelah memahami kualitas persahabatan Adit dan Ega. Bagaimana tidak Shinta selalu menyimpan informasi jika ada gadun yang butuh teman tidur perempuan. Tika mengetahui sendiri gelagat Shinta yang berusaha mengatur waktu agar bisa menemani om om kaya tanpa bagi-bagi rejeki pada Tika.
Setelah tahu persahabatan sejati yang dibangun Adit dan Ega, Tika semakin sadar bahwa di dunia ini banyak sekali kompetitor-kompetitor handal bermuka dua yang mengatas-namakan sahabat, seperti sahabat-sahabat LC-nya.
Adit, Tika dan Ega duduk berdempetan dengan posisi Tika berada di tengah. Mereka berangkulan membiarkan tubuhnya diterpa angin laut malam di atas kapal Ferry yang mengambang ditengah laut antara pulau Jawa dan Bali. Tika seperti ibu yang mengayomi anak-anaknya, Adit dan Ega.
***
Setelah sampai di pelabuhan Gilimanuk Bali ternyata Adit dan Ega sudah tidak mampu menyetir lagi. Mereka berdua sudah capek. Tak ada pilihan lain selain menginap untuk semalam di penginapan murah di daerah Gilimanuk yang sepi.
Mereka menemukan papan homestay Surya yang belok ke kiri 300 meter dari jalan utama. Mereka check in 2 kamar standar pada pukul 01.00 Wita. Seorang bapak tua penjaga penginapan terbangun dari tidurnya saat Tika membangunkannya untuk menginap. Tika sangat sungkan membangunkan pria tua renta penjaga penginapan tersebut. Ia tidur di bale bengong (gazebo khas Bali) dengan membiarkan tv yang melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAHABAT dalam tanda kutip (Complete)
Novela JuvenilAdit dan Ega merupakan sahabat sejak SMA. Ketika usai Ujian Nasional mereka berdua memulai petualangan melakukan suatu perjalanan ke Bali dengan Tika Sahabat barunya. Di dalam perjalanan tersebut mereka mulai mengetahui karakter busuk sahabatnya. Pe...